Suku Papua – Sejarah, Ciri Khas dan Kebudayaan

Suku Papua – Negara kita tercinta ini merupakan negara yang terdiri atas banyak kepulauan. Di setiap kepulauan yang ada, didiami oleh beragam suku-suku asli Indonesia, salah satunya adalah suku Papua.

Jika kita meninjau lebih jauh mengenai kajian sejarah, pastinya ada banyak hal menarik tentang suku-suku asli Indonesia ini. Dan, kali ini kita akan membahas suku Papua yang berada di bagian paling timur di Indonesia.

Pastinya kamu semua sangat tertarik tentang bahasa, keragaman budaya, pakaian adat, tarian, rumah adat hingga asal usul suku Papua tersebut, bukan?


Sejarah Suku Papua

Hal pertama yang akan kita bahas kali ini tentang bagaimana sejarah maupun asal usul dari suku ini. Daerah papua ini dahulunya masih menjadi daerah jajahan Belanda setelah Indonesia merdeka di tahun 1945 silam.

Namun, pihak Indonesia bersikukuh dan memperjuangkan kemerdekaan daerah tersebut. Hingga pada akhirnya, suku asli di Papua diberikan peluang kebebasan memilih untuk menyetujui atau tidak bergabung dengan Indonesia.

Dan, dengan pilihan tersebut maka tercatat di dalam sejarah bahwasanya Irian Jaya merupakan bagian dari provinsi Indonesia yang bergabung dari tahun 1969 terlepas dari konflik Indonesia dan Belanda.

Pada awalnya, Irian jaya sendiri memiliki banyak sebutan atau nama seperti Netherland New Guinea, West New Guinea, Papua atau Dutch New Guinea. Kata Irian sendiri memiliki makna daerah beriklim panas.

Sedangkan penambahan nama “Jaya” dilakukan setelah Irian bergabung dengan wilayah Indonesia. Dimana kata ini menandakan adanya kejayaan atau kemenangan. Nama Irian Jaya diresmikan tahun 1973.

Sedangkan untuk ibukotanya, dirubah menjadi Soekarnoputra dari nama awal Kota Baru dan kemudian dirubah lagi menjadi Jayapura. Hingga sekarang nama ibukota yang digunakan adalah Jayapura.


Budaya Suku Papua dan Keunikannya

Suku papua

Setelah kita membahas tentang sejarah dan asal usul dari suku ini, maka tidak ada salahnya kita membahas lebih dalam mengenai suku Papua tersebut. Sebab, ada banyak hal menarik yang bisa dibahas.

Penasaran? Yuk simak beberapa fakta unik serta kebudayaan yang melekat kuat di suku asli Indonesia ini.

Ciri Khas

Penduduk asli di Papua memiliki warna kulit cokelat kehitaman, hal ini disebabkan oleh wilayahnya yang memang dikenal dengan istilah Irian, yakni daerah beriklim panas.

Tentu saja ada banyak ciri khas lainnya yang bisa kita temukan selain dari warna kulit penduduk aslinya. Dimana beberapa suku pedalaman masih menggunakan pakaian, rumah dan bahasa asli mereka.

Pos Terkait:  Suku Toraja - Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat

Keberagaman kebudayaan di daerah ini menjadikan suku tersebut tergolong unik dan masih mencerminkan penduduk asli dataran Papua. Tentu saja, kita akan mengupas tuntas semua poin-poin tersebut.

Rumah Adat

Ada banyak sekali jenis rumah adat dan contoh gambar rumah adat di pulau Irian Jaya ini. Namun, pada dasarnya semua jenis rumah adat tersebut memiliki bahan, bentuk dan ukuran yang hampir sama.

Dimana atap rumah yang mereka gunakan untuk hunian suku asli pedalaman berbentuk bulat. Atap rumah ini biasanya menggunakan bahan-bahan seperti jerami atau ilalang yang sudah mengering.

Untuk namanya sendiri, ada beberapa rumah adat yakni: Honai, Ebai, Wamai, Kariwari dan Rumsram. Bentuknya tidak jauh berbeda dimana rumah-rumah tersebut terlihat seperti satu bulatan dengan atap lebar mirip jamur.

Tarian Adat

Sedangkan untuk tarian adat juga ada banyak yang bisa kita pelajari yakni tarian selamat datang yang digunakan untuk menyerukan suka cita bagi penduduk Papua Nugini yang kedatangan tamu-tamu mereka.

Kita juga bisa mengenal tari Musyoh yang biasanya dilakukan jika terjadi kecelakaan dari penduduk asli. Konon, tarian ini ampuh untuk pengusiran roh-roh jahat yang bergentayangan.

Tari Mbes juga merupakan tarian yang disajikan bagi penyambutan tamu yang datang. Tapi, uniknya tamu yang disambut nanti akan digotong di atas sebuah perisai dalam posisi terlentang.

Pakaian Adat

Sedangkan untuk pakaian adatnya, kita mengenal gambaran ciri khas dari mulai hiasan kepala yang digunakan. Tidak hanya hiasan kepala saja, kita juga bisa menemukan kalung khas terbuat dari tulang dan gigi hewan.

Suku pedalaman di pulau ini juga menggunakan sarung serta ikat pinggang dengan bentuk rumbai-rumbai. Menggunakan tameng, tombak dengan kalung yang terbuat dari kerang.

Sedangkan untuk para wanita, kita bisa menemukan hiasan kalung yang terbuat dari gigi binatang atau kerang dan juga hiasan pada lengan. Pakaian adat laki-laki dinamakan koteka, pakaian adat wanita berupa rok rumbai.

Selain koteka dan rok rumbai, kita juga mengenal istilah Sali yang digunakan bagi wanita lajang di suku Papua. Kemudian, kita juga mengenal istilah Yokai untuk pakaian adat khas pedalaman dan bagian Papua Barat.

Pos Terkait:  Tari Seudati Berasal Dari Daerah...

Upacara Adat

Upacara adat di Papua juga beragam, seperti upacara tanam sasi yang dilakukan ketika ada masyarakat meninggal di suku Marin. Mereka akan menanam sejenis kayu yang nantinya akan dicabut kembali setelah 1000 hari.

Berikutnya, kita juga mengenal upacara sederhana untuk melambangkan kehamilan serta kelahiran. Dimana rangkaian upacara ini juga termasuk di dalamnya pemotongan tali pusat sang bayi menggunakan sembilu.

Kemudian, kita juga mengenal dua upacara adat lainnya, yakni upacara kematian dan upacara pernikahan. Untuk pernikahan, biasanya dilangsungkan bagi perempuan dan laki-laki yang sudah berumur 17 tahun.

Bahasa Adat

Menurut informasi, ada sekitar 384 bahasa adat bagi penduduk asli di Papua ini. Atas banyaknya bahasa yang digunakan tersebut, masyarakat menjadi sulit berkomunikasi dari suku satu dengan suku lainnya.

Untuk itu, semenjak kesulitan ini, ditetapkan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan digunakan agar bisa berkomunikasi dengan lancar.

Makanan Khas

Seperti halnya beberapa penduduk asli di Indonesia pada bagian wilayah lainnya, suku di Papua ini juga menggunakan salah satu makanan pokok, yakni Sagu.

Makanan khas daerah ini dikenal dengan nama papeda, ini merupakan olahan sagu yang dijadikan seperti bubur. Masyarakat Papua sendiri biasanya akan menikmati santapan papeda ini dengan kuah kuning.

Kuah kuning sendiri merupakan nama makanan penduduk lokal yang merupakan olahan dari ikan mubara atau tongkol beserta kunyit dan jeruk nipis.

Mata Pencaharian

Jika membahas tentang sistem mata pencaharian, maka akan sangat beragam. Sebab, jenis mata pencaharian di papua akan dikelompokkan berdasarkan letak penduduk tersebut tinggal.

Seperti nelayan dan bertanam sagu bagi penduduk yang mendiami daerah kepulauan dan di tepi pantai. Penduduk Papua yang berada di daerah rawa, lembah, sungai maupun danau akan berprofesi sebagai pemburu dan nelayan.

Penduduk di sana juga ada yang berprofesi sebagai pekerja kebun dan peternak jika mendiami daerah dataran tinggi. Sedangkan yang tinggal di dataran rendah akan bekerja sebagai nelayan, pemburu dan peramu sagu.

Agama

Untuk masalah agama atau kepercayaan makan sebagian besar masyarakat terutama yang masih primitif menganut kepercayaan totenisme. Kepercayaan ini merupakan jenis kepercayaan yang mengandalkan dewa-dewa.

Beberapa suku yang masih tergolong asli dan primitif memang masih belum membuka diri dan tertutup terhadap dunia luar. Namun, tidak sedikit juga yang sudah mempercayai agama-agama resmi di Indonesia.

Pos Terkait:  Suku Minangkabau - Sejarah, Keunikan dan Kebudayaan

Alat Musik

Ada banyak sekali jenis-jenis alat musik yang dimiliki oleh masyarakat papua ini. salah satu yang dikenal diantaranya adalah Tifa. Tifa mungkin bisa diumpamakan seperti sebuah gendang.

Tifa sendiri memang merupakan alat musik pukul yang menggunakan kayu untuk dibentuk sedemikian mungkin agar bisa digunakan dan menghasilkan suara yang merdu.

Senjata Tradisional

Ada banyak sekali senjata tradisonal yang di Papua. Misalnya saja panah dan anak panah untuk berburu dan menyerang kawanan lawan mereka. Di sana, mereka juga menggunakan tombak untuk menyerang dan pertanian.

Kemudian, kita juga mengenal kapak batu dan juga belati tajam sebagai alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bahkan, kita juga bisa menemukan badik kompilasi yang berbentuk seperti pisau.

Suku Asli

Seperti halnya bahasa asli di papua, kita juga menemukan banyak sekali suku asli yang mendiami kawasan ini. Bahkan, sebagian besar dari suku-suku tersebut masih menggunakan budaya leluhur yang kental.

Namun, tidak semua suku di Papua bisa dikenal oleh khalayak banyak. Sebab, mereka masih bersifat primitif dan tidak terbuka untuk dunia luar. Hanya saja, ada 7 suku yang biasa dibahas dalam pelajaran sejarah.

Suku-suku asli Papua ini yakni: Suku Asmat, Dani, Amungme, Muyu, Korowai, Huli dan Bauzi. Keanekaragaman suku-suku ini juga mencangkup akan budayanya yang juga bervariasi.

Bagaimana? Tentunya membahas aneka ragam budaya di suku Papua menjadi sangat menyenangkan, bukan? Sebab, kita bisa mengetahui bagaimana sejarah masa lalu dan kebudayaan bangsa yang beragam.

Dimana kita juga bisa mencari tahu dan mempelajari tentang ciri khas dan bagaimana perjuangan pemerintah beserta para pahlawan dalam mengatasi perang serta konflik wilayah Indonesia.

Lihat juga :