Suku Melayu – Indonesia, negara dengan jutaan pesona. Keanekaragaman wisata, budaya, suku, bahasa, dan dan segalanya. Kali ini, aku bakalan bahas suku terkenal yang ada di Indonesia, namanya suku Melayu.
Salah satu suku dari 1340 suku yang ada di Indonesia, memiliki ciri khas dan kebudayaannya yang beda dari suku lainnya. Mulai dari kesenian, rumah, kebudayaan, hingga bahasa. Bahkan, konon bahasa Indonesia itu sebagian besar teradopsi dari bahasa Melayu.
Aku bahas satu suku ini, agar kita semua sadar bahwa meski kita berbeda suku, tak harus bagi kita untuk membeda-bedakan dan saling menjelek-jelekan. Kita adalah satu kesatuan yang memberikan warna pada Indonesia tercinta kita.
Sejarah Suku Melayu
Ras Melayu pertama kali datang ke daerah Riau diperkirakan tahun 2.500 SM. Suku yang satu ini berasal dari daratan Asia bagian tengah dan menyeberang dari Semenanjung Malaysia ke daerah Nusantara.
Gelombang kedatangan suku ini yang kedua terjadi pada kira-ra 1.500 SM, dan gelombang kedatangan yang ketiga sekitar tahun 300 SM.
Bisa dikatakan, suku Melayu di daerah Riau merupakan salah satu keturunan migran dari daratan Asia yang migrasi itu.
Sudah menjadi rahasia umum kalau mereka sempat punya beberapa kerajaan, seperti Kandis atau Kuantan, Kesultanan Bintan atau Tumasik, Kriteng atau Inderagin, Gasib atau Siak, Lingga, Malaka, Siak Sri Inderapura, Rokan, Kampar, Pelalawan dan Singingi.
Sekarang populasi mereka diperkirakan kira-kira 1 juta jiwa, tersebar terutama di Provinsi Riau maupun kepulauannya dan disekitar, termasuk Melayu Deli.
Budaya Suku Melayu
Dari sejarahnya aja, suku ini cukup menarik, maka tak salah jika kalian perlu tahu juga pola hidup dan kebiasaan mereka? Untuk lebih jelasnya, aku bakalan jelaskan detail pada kalian. Berikut ini adalah fakta unik dari suku Melayu. Cekidot!
Ciri Khas
Suku melayu dikenal orang yang memiliki sopan santun dan ramah pada semua orang. Sikap ini sudah jadi adat suku melayu sejak lama.
Adat istiadat suku melayu dibagi jadi tiga yakni adat yang tidak mampu dirubah karena keputusan agama, adat yang dibuat oleh penguasa, serta adat teradat.
Adat teradat adalah aturan yang ditentukan bersama sebagai pedoman di tiap garis kehidupan penduduk di dalam menghadapi hal dan kasus di lingkungan.
Ciri khas lainnya adalah adalah sebutan saudara di dalam keluarga. Anak pertama dipanggil long atau sulung, anak ke-2 ngah/ongah, di bawahnya dipanggil cik, yang bungsu dipanggil cu/ucu. Biasanya ditambahi dengan ciri fisiknya.
Rumah Adat
Ada empat empat jenis rumah khas suku melayu, yaitu: Rumah Melayu Atap Lontik, sering juga disebut dengan rumah lancang atau pencalang dikarenakan bentuk atapnya meruncing tajam. Rumah Melayu Atap Limas Potong Rumah adat yang ini punya tinggi 1,5 meter dari permukaan tanah.
Rumah Atap Selaso Jatuh Kembar, bukan untuk tempat tinggal tapi tempat berkumpul atau bermusyawarah sesuai dengan tata cara adat. Suku Melayu biasa menyebutnya dengan sebutan Balai Kerapatan, Balairung sari, hingga Balai Pengobatan.
Rumah Melayu Lipat Kajang, rumah adat ini punya bumbung yang curam dan kerap dipanggil dengan sebutan lipat kajang. Atapnya berfungsi untuk mengalirkan air hujan langsung ke bawah.
Tarian Adat
Tari Makyong adalah sebuah pertunjukkan khas Melayu, Makyong ditampilkan dalam cerita, bisa juga dibilang dramatari yang punya keunikan tersendiri.
Kemudian Tari Zapin, ditarikan di atas tikar madani dan tikar itu tak boleh bergoyang ataupun bergeser sedikitpun saat menarikan Tarian Zapin. Dan yang meragakannya adalah lelaki saja.
Ada lagi tarian Jogged Lamba, punya gerak cendrung lemah gemulai dengan lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama joget seperti tanjung katung, serampang laut, dan anak kala.
Tari Tandak, berciri khas saling berbalas pantun antara kelompok pria dan wanita, biasanya ada lagu pantun yang berisikan hal yang ada di bumi atau tentang kehidupan sehari-hari manusia.
Pakaian Adat
Baju adat suku Melayu merujuk pada baju Melayu dan baju kurung. Selain itu juga ada baju kebaya, celana, kain sarung, samping dan selendang.
Namun, pakaian adat suku Melayu kini lahir dari perkembangan pakaian orang dahulukala melalui proses ubah ansur.
Perubahan ini bukan saja akibat peradaban awal masyarakat ditempat itu, akan tetapi penting akibat dari pengaruh pedagang Arab, India, Cina, dan Eropa.
Baju Melayu untuk wanita yang masih ada adalah Baju Kurung, Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Kedah, Baju Kebaya Panjang, dan Baju Pahang. Ada pakaian klasik seperti pakaian Puteri Perak, Baju Menora, Cik Siti Wan Kembang, dan Baju Minangkabau.
Upacara Adat
Upacara adat yang pernama adalah atau Tepung Tawar, sebuah simbol untuk mendoakan seseorang karena keberhasilannya. Ada Upacara Menyemah Laut, hal ini yang dilaksanakan oleh suku Melayu Riau untuk menjaga laut mereka.
Ada Balimau Kasai, dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadan. Fungsinya ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masuk bulan puasa, selain itu untuk penyucian diri.
Kemudian ada Balimau, merupakan mandi dengan memakai air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut Limau.
Kemudian ada upacara Berandam. Kegiatan ini berisi kegiatan mencukur bulu roma diwajah sekaligus membersihkan muka, membentuk alis, dan anak rambut di muka dan di belakang tengkuk.
Upacara Badewo fungsinya yaitu pengobatan tradisional yang sekaligus dapat dipergunakan guna mencari benda-benda yang hilang, apakah uang atau benda berharga lain.
Upacara Menetau Tanah adalah upacara untuk pembukaan lahan pertanian, selain itu juga pendirian sebuah bangunan. Dan terkakhir ada Upacara Batobo, sebutan untuk kegiatan gotong royong untuk mengerjakan ladang, sawah, dan sebagainya.
Bahasa Adat
Nah, ini menarik, kalian harus tahu kalau Bahasa Melayu ini tidak jauh beda dengan bahasa Indonesia sekarang, malah banyak orang yangmenganggap bahasa Melayu adalah salah satu dasar bahasa Indonesia.
Sebutan lain dari bahasa ini adalah bahasa Melayu Tinggi, sebab awalnya digunakan sebagai bahasa sastra oleh masyarakat Indonesia di akhir abad yang lalu.
Sebelum tahu tentang tulisan latin, masyarakat Nusantara menuliskan gagasan mereka ke dalam tulisan arab-melayu atau arab gundul. Maka dari itu, dalam proses pembentukan bahasa Indonesia, Bahasa Melayu sangat berperan penting.
Bahasa melayu juga bahasa pengantar dalam kegiatan keagamaan dan perdagangan di Nusantara sejak abad ke-7. Keren bukan?
Makanan Khas
Berikut ada beberapa makanan khas suku Melayu.Yang pertama adalah Bolu kemojo, Bolu kemojo dianggap cukup khas sebab citarasa pandan yang cukup kental dan kelembutan bolunya yang lezat.
Kemudian ada Kue asidah dikatakan sebagai salah satu kue yang menonjolkan citarasa masakan Melayu. Kue yang stu ini terbuat dari perpaduan kayu manis, cengkeh, dan daun pandan.
Lalu ada Kue Bangkit, Terbuat dari tepung terigu, adonan telur, dan mentega pilihan. Kue bangkit ini cocok menemani acara kumpul keluarga kalian dan dijadikan oleh-oleh.
Ada lagi Cencalok, terbuat dari bahan dasar udang berukuran kecil yang difermentasi. Pembuatan cencalok memakan waktu yang lama.
Lalu ada Es Laksamana Mengamuk diilhami dari cerita rakyat jaman dahulu yang berkembang dalam adat istiadat masyarakat Melayu. Komposisi utama dari es yang satu ini adalah buah kuni.
Mie sagu adalah makanan khas yang ditambahkan komponen daun kuncai, ikan teri, dan tauge didalamnya. Selain itu ada lagi makanan Air Mata Pengantin, Sup tunjang, Roti jala, dan Ikan asap selais.
Mata Pencaharian
Orang Melayu di Riau sedikit yang menanam padi, sebab keadaan alam yang tak memungkinkan. Namun ada sebagian kecil yang berladang. Sejak dahulu, suku ini manjadikan hasil hutan, menangkap ikan, mengolah sagu, berladang, dan berdagang sebagai pencaharian utama mereka.
Sebagai masyarakat lain, mereka mengembangkan alat transportasi di laut, seperti lancang, penjajab (kapal kayu penjelajah), jung (perahu layar kecil), sampan balang (perahu layar kecil untuk menangkap ikan) bagi yang di wilayah perairan.
Ada yang di daerah sungai, mereka menggunakan sampan kolek, sampan kotak dan belukang. Ketiganya termasuk perahu lesung yang ramping bentuknya. Selalin itu, ada pula yang disebut perahu jalur, perahu panjang yang digunakan untuk berlomba.
Agama
Secara umum, masyarakat Melayu Riau memang memeluk agama Islam, terhitung sejak abad ke-11 Masehi. Karena orang-orang Melayu memang memiliki sejarah yang dekat dengan pekembangan Islam di Nusantara.
Tetapi dalam suku ini masih ditemukan tokoh-tokoh yang menguasai dan mempelajari ilmu gaib. Dalam sudut pandang orang Melayu, keyakinan animistis itu disebut bomo (dukun).
Mereka masih mempercayai adanya makhluk-makhluk halus yang bisa berubah wujud. Bisa menjadi buaya putih, gajah memo, ular bidai, harimau tengkis dan wujud lainnya.
Memang, suku yang satu ini masih lekat dengan hal-hal yang berbau mistis. Ya memang mereka suku yang masih memegang adat istiadat dari leluhur mereka.
Alat Musik
Ada beberapa alat musik khas suku Melayu, diantaranya adalah: Kompang, sejenis alat musik gendang ditabuh paling popular bagi masyarakat Melayu. Selanjutnya adalah Darbuka, sebuah drum tangan seperti jam pasir yang populer di budaya Timur Tengah.
Ada lagi Jimbe, merupakan alat music perkusi yang sangat populer didunia, jimbe juga dapat dimainkan untuk berbagai kalangan usia dari anak –anak hingga dewasa.
Selanjutnya ada Akordion, sebuah instrumen musik yang milik keluarga buluh instrumen. Ada lagi Bebano, sebuah gendang berbentuk bundar dan pipih.
Kemudian ada Rebana terdiri dari, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh, selain alat musik itu ada Gambus, Marwas, Tambur, Biola, gendang panjang,Gong, dan Mandolin.
Senjata Tradisional
Suku ini juga memiliki senjata tradisional yang unik lho! Salah satunya adalah Pedang Jenawi, senjata dahulu kala dipakai panglima perang kerajaan Melayu dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Ada juga Keris, keris Riau memiliki keunikan ya.. jumlah lekukan lebih sedikit. Selanjutnya ada Beladau, senjata jenis tusuk yang bisa kalian temukan dalam budaya masyarakat Riau.
Lanjut ada Klewang, semacam golok dengan ujung bilah yang membesar. Ada lagi Pemuras, senjata tradisional yang dipakai oleh orang Melayu pada zaman dahulu.
Ada lagi Lela Rentaka, sebuah meriam ringan dan kecil. ada lagi Meriam/Lela, memakai senjata ini sebagai alat perang ini untuk melawan musuh. Selain itu ada Blunderbuss dan Terakol
Nah itu aja dulu penjelasanku tentang Suku Melayu. Suku di Indonesia yang bisa dikatakan unik dan memiliki kebudayaan yang benar-benar Beda dari suku lainnya. Mulai dari sejarah, bahasa, senjata, pakaian tarian, hingga alat musik, benar-benar memiliki daya tarik tersendiri.
Membutikan bahwa Indonesia memang kaya akan budaya yang harus kita sukuri. Tentu kita harus mau saling mengenal dan bertolerasi.
Lihat juga :
- Suku Madura – Sejarah, Keunikan dan Kebudayaan
- Suku Lingon – Sejarah, Keunikan dan Kebudayaan
- Suku Bugis – Sejarah, Keunikan dan Kebudayaan