Dugong Berkembang Biak Dengan Cara – Dugong adalah salah satu jenis hewan laut yang termasuk kedalam kategori mamalia.
Selama ini istilah ikan duyung selalu dikaitkan dengan seorang putri yang cantik dan berasal dari kerajaan dibawah laut dan digambarkan seperti manusia namun memiliki ekor ikan.
Namun hal tersebut hanyalah fiktif atau mitos belaka dan hanya ada di film saja. Makhluk mitologi yang sudah menyebar dari mulut kemulut tersebut juga dikenal dengan nama mermaid.
Namun ternyata duyung merupakan sebuah nama yang merujuk pada salah satu jenis satwa yang hidup di lautan lepas bernama dugong.
Dugong adalah mamalia yang hidup di air asin, namun berbeda dengan kebanyakan ikan yang hidup di air, hewan dugong ini memiliki sistem pernapasan paru-paru, jadi hewan ini tidak bernafas dengan menggunakan insang.
Namun sayangnya keberadaan duyung saat ini sudah sangat jarang ditemui karena populasinya yang terus-terusan berkurang hingga mengancam populasinya.
Sistem Taksonomi Dugong
Dugong atau yang juga dikenal dengan nama duyung merupakan salah satu jenis hewan yang mirip dengan ikan. Istilah hewan ini juga memiliki penyebutan yang beragam diberbagai wilayah atau negara.
Hewan ini memiliki nama atau penyebutan dalam bahasa Inggris, yaitu “sea cow”. Untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai spesies hewan yang satu ini tentunya diperlukan keterangan yang menuliskan tentang taksonomi dari hewan tersebut, untuk itu berikut ini adalah table taksonomi dan sistem klasifikasi dari hewan dugong:
Kingdom | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Mammalia |
Ordo | Sirenia |
Famili | Dugongiadae |
Genus | Dugong |
Spesies | Dugong dugon |
Seperti yang sudah disebutkan diatas, Dugong atau Duyung adalah hewan mamalia yang hidup diperairan laut lepas. Meski hewan ini hidup di laut lepas namun sejatinya hewan ini bukanlah merupakan spesies ikan, melainkan termasuk kedalam anggota dari ordo Sirenia yang masih mampu bertahan hidup hingga saat ini selain sapi laut dan Manatee.
Selain tiu, hewan mamalia ini juga mempunyai kekerabatan dekat dengan gajah, jadi jelas jauh berbeda dengan spesies ikan.
Tak hanya itu saja, seperti yang tertera di dalam table klasifikasi diatas duyung merupakan satu-satunya spesies yang berada dalam famili Dugongidae.
Jika di Indonesia hewan ini dikenal dengan nama dugong, namun lain halnya di Malaysia. Masyarakat disana mengenal hewan duyung atau dugong ini dengan sebutan Lembu Laut atau Babi Laut.
Spesies mamalia air ini pun menjadi satu-satunya keluarga babi laut yang dapat hidup di perairan Indo-Pasifik yang didalamnya meliputi 37 negara, karena sebagian besar hewan ini hidup di perairan Indonesia Timur sampai perairan Australia.
Cara Berkembang Biak Dugong
Seekor Dugong dapat dikatakan sudah siap memasuki tahap kematangan reproduksi jika sudah menginjak usia antara 8 hingga 18 tahun, namun pada umumnya satwa ini telah memiliki tubuh dewasa pada usia 19 tahun.
Proses atau cara Dugong berkembang biak juga tidak jauh berbeda dengan jenis mamalia laut lainnya, seperti ikan paus dan Manantee.
Dugong berkembang biak dengan cara melahirkan (Vivivar). Proses reproduksi satwa dugong ini juga dikenal sangat lambat karena proses perkembangannya merujuk pada interval dan jumlah bayi yang dilahirkan.
Hewan ini hanya mampu hamil dalam kurun waktu yang sangat lama, yaitu tiga hingga tujuh tahun untuk satu kali hamil. Itupun dalam sekali hamil jumlah anaknya hanya bisa dilahirkan sebanyak satu ekor saja.
Adapun lamanya kehamilan seekor dugong betina juga tergolong sangat lama, yaitu kurang lebih selama 14 bulan atau 1 tahun 2 bulan.
Dari lamanya proses reproduksi hingga melahirkan dari hewan ini menjadi masalah serius yang akan berpengaruh terhadap populasinya.
Bayi Dugong yang dilahirkan oleh induknya kemudian harus menyusu dengan interfal yang sama seperti manusia, yaitu selama 1-2 tahun.
Selama itu juga bayi dugong akan terus menempel dan berenang menempel disamping induknya dalam berbagai situasi.
Morfologi
Seperti halnya hewan lain yang termasuk keluarga sapi laut, ukuran tubuh duyung juga terbilang sangat besar. Panjang tubuh satwa dugong yang sudah dewasa bisa berkisar antara 2,5 sampai 3 meter dengan bobot badan sangat berat, yaitu 225 hingga 450 kg hanya untuk 1 ekor.
Sama halnya seperti manusia, satwa langka ini juga memiliki usia hidup yang cukup panjang, usianya bisa mencapai hingga 70 tahun. Kulit dari tubuh hewan ini berwarna abu-abu kebiruan dengan tekstur kulit yang licin, keras, namun tebal.
Dugong memiliki kepala yang berbentuk bulat dan terdapat mata yang sangat kecil sehingga ukuran matanya berbanding terbalik dengan ukuran tubuh dari hewan ini.
Selain memiliki mata yang ukurannya kecil, mata dugong juga memiliki kemampuan penglihatan yang burung dan tidak begitu baik. Mak dari itu, semua aktivitas mamalia ini sangat bergantung pada bantuan indera pendengar.
Sama seperti anjing laut, Duyung juga memiliki hidung yang posisinya tepat berada diatas moncongnya. Pada moncong hewan ini juga terdapat bibir, dan diatas bibirnya itu terdapat rambut-rambut halus.
Rambut inilah yang dimanfaatkan oleh duyung untuk menggantikan matanya yang memiliki penglihatan buruk sebagai alat bantu untuk mencari makanan. Binatang mamalia ini merupakan kelompok satwa nokturnal yang mencari makan saat malam hari.
Lihat juga:
Demikianlah informasi yang bisa kami bagikan terkait cara dugong berkembang biak serta informasi mengenai taksonomi, klarifikasi hingga marfolonginya. Semoga bermanfaat.