Tingkatan Sabuk PSHT – PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) merupakan suatu perguruan pencak silat (Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC) atau Setia Hati Muda) yang didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922, beliau berasal dari Kota Madiun, Desa Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo juga merupakan murid dari Ki Ngabehi Surodiwiryo (pendiri aliran pencak silat Setia Hati).
Ada satu topik yang menarik sekali untuk dibahas, terlebih lagi informasi ini cukup penting bagi warga psht yang baru belajar, yaitu mengenai tingkatan atau urutan sabuk PSHT. Mengenai sejarah dan informasi lainnya dapat anda baca dan pahami di artikel lain.
Urutan Sabuk PSHT
Perlu anda ketahui, Sebutan untuk anggota PSHT ialah Warga bukanlah Pendekar, atau Jawara seperti pada Perguruan bela diri pada umumnya. Sebutan untuk murid yang sedang berlatih adalah “Adik”, sementara untuk murid yang telah di sah-kan disebut Warga.
Siswa yang masih dalam proses latihan harus memanggil Mas “kakak” kepada semua Warga SH Terate. Untuk menjadi bagian dari SH Terate, seseorang harus menjalankan latihan fisik terlebih dahulu serta penggemblengan mental spiritual minimal selama 2 tahun Latihan.
Selama 2 tahun dibagi lagi menjadi 4 tingkatan yang dimana masing-masing tingkatan itu ditempuh selama 6 bulan latihan, 4 tingkatan itu ialah:
- Siswa Polos
- Siswa Jambon
- Siswa Hijau
- Siswa Putih
Dengan tingkatan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa urutan atau tingkatan kenaikan sabuk di PSHT terdiri dari Sabuk Polos/Hitam -> Sabuk Jambon/Merah Muda -> Sabuk Ijo/Hijau -> Sabuk Putih
Untuk lebih Jelasnya lagi mengenai urutan dan tingkatan kenaikan sabuk PSHT dapat anda baca melalui rangkuman informasi dibawah ini.
Lihat Juga: Logo PSHT PNG, SVG, PDF, Ai Terbaru
Tingkatan Sabuk PSHT
Sabuk Polos (Warna Hitam)
Hitam merupakan warna sabuk pada tingkatan ini yang dimana berarti sebagai siswa Persaudaraan Setia Hati Terate. Dengan kata lain, sabuk ini berarti bahwa siswa yang berada di tingkat polos ini merupakan siswa pemula yang belum mengetahui dengan baik mengenai organisasi ini.
Warna hitam sendiri menjadi wajdi warna dasar dari pakaian SH Terate, sehingga denga warna sabuk polos ini dapat diartikan juga sebagai siswa polos.
Siswa Polos adalah siswa yang baru belajar dan baru mengenal organisasi PSHT serta tidak boleh perlihatkan kepada publik. Arti warna hitam dalam sabuk tingkatan ini menandakan suatu keadaan yang masih lugu.
Sabuk Jambon (Warna Merah Muda)
Sabuk jambon warna merah muda pada dasarnya mengandung arti bahwa siswa jambon merupakan siswa yang sudah mengenal SH Terate serta memahami arah dan tujuan yang benar.
Warna jambon mengandung arti labil atau keragu-raguan, hal ini dikarenakan sifat ragu-ragu atau labil selalu ada di siswa tingkatan jambon ini.
Sabuk jambon sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinya (merah muda). Dalam hal ini terkandung suatu arti atau makna bahwa warna merah (tanpa muda) melambangkan suatu keberanian.
Sabuk Ijo (Warna Hijau)
Sabuk ijo pada dasarnya mengandung arti bahwa siswa yang berada di tingkatan ini adalah siswa yang sudah mantap dan tenang hatinya.
Warna hijau sendiri mengandung arti keadilan dan keteguhan dalam menjalankan sesuatu. Sifat inilah yang diharapkan terbentuk pada siswa Ijo, dimana siswa tersebut harus mampu berbuat adil dan mengutamakan aarah SH Terate.
Warna sabuk hijau disini juga terkandung suatu makna yang melambangkan suatu harapan. Dengan begitu, siswa di tingkat ini sudah memiliki harapan untuk bisa di sah-kan menjadi Warga PSHT tingkat I.
Siswa dengan sabuk Ijo ini khususnya sudah sampai jurus 20, pada tingkat ini juga siswa bisa di izinkan oleh pengurus Cabang untuk mengikuti pengesahan menjadi Warga PSHT tingkat pertama (berdasarkan pertimbangan tertentu).
Sabuk Putih
Sabuk putih menjadi suatu tingkatan siswa yang terakhir dalam organisasi PSHT ini. Sabuk putih ini memiliki arti bahwa seseorang yang telah mencapai tingkatan ini merupakan murid yang telah mengerti arah dan tujuan yang sebenarnya. Mengetahui perbedaan antara salah dan benar menadi hal yang wajib dipahami oleh siswa dengan sabuk putih.
Pada tingkatan ini juga, seorang siswa SH Terate akan menamatkan pelajaran baik pelajaran kerohanian maupuan kanuragan (beladiri).
Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yang diharapkan dari siswa tingkatan akhir ini adalah siswa tersebut dapat bertindak sesuai dengan kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yang mengalir.
Itulah sedikit penjelasan mengenai Tingkatan Sabuk PSHT yang dapat kamu rangkum dan bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Terimakasih dan semoga bermanfaat