Buaya Berkembang Biak Dengan Cara – Buaya merupakan hewan yang terkenal karena sifatnya yang setia terhadap pasangan, bisa dikatakan bahwa buaya adalah hewan paling setia didunia karena hanya akan memilih satu betina sebagai pasangan hidupnya dalam melakukan reproduksi atau berkembang biak.
“Lalu, Buaya berkembang biak dengan cara apa?”
Pertanyaan tersebut biasanya akan muncul pada soal-soal biologi yang membahas tentang alat reproduksi pada hewan. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebt, mari simak penjelasannya berikut ini.
Cara Berkembang Biak Buaya
Hewan yang satu ini memiliki caranya sendiri dalam proses berkembang biak, waktu musim kawin bagi para buaya biasanya akan dimulai pada bulan Juli atau Agustus, Seekor buaya baru siap untuk melakukan perkawinan pada saat menginjak berumur 8 sampai 10 tahun, namun dihitung dari segi ukurannya juga.
Dengan begitu, maka banyak faktor yang perlu di lihat sebelum seekor buaya dapat melakukan proses perkembangbiakan. Sama halnya seperti hewan pada umumnya, seekor buaya akan lebih agresif ketika memasuki masa kamin.
Para buaya betina akan memastikan bahwa buaya betina lain tidak dating dan memasuki daerah mereka sebagai tempat untuk untuk sarang yang mereka gunakan sebagai penyimpanan telur-telur mereka.
Para buaya juga sangat pilih-pilih terhadap buaya jantan yang dating, buaya betina juga sangat memilih dengan siapa dia akan kawin.
Buaya yang merupakan hewan paling setia ini akan mengusir buaya lainnya secara tegas jika ada yang berani memasuki wilayah mereka.
Buaya berkembang biak dengan cara bertelur sehingga perkembang disebut dengan cara ovipar. Terlu-telur tersebut akan diletakkan di dalam lubang atau sarang yang sebelumnya mereka buat berupa gundukan tanah, namun tergantung dari spesies buayanya sendiri.
Buaya betina sangat melindungi sarang dan anak-anak mereka dari serangan predator atau buaya lain yang mengusik ketenangannya.
Sedangkan untuk buaya laki-laki cenderung akan memperlihatkaan kekuasaannya dari pejantan yang lain, mereka tidak segan-segan untuk adu kekuatan antara satu sama lain jika ada yang berani mengganggu dan melawan.
Kebuntuan yang di hasilkan dari adu kekuasaan dapat berlangsung selama beberapa jam sebelum salah satu dari keduanya ada yang menyerah, berbalik dan pergi.
Ketika pejantan buaya siap untuk kawin, biasanya mereka akan sangat berhati-hati dan penuh dengan perhatian saat mulai mendekati betinanya.
Tentunya cara ini sangat berbeda dengan apa yang sering digambarkan mengenai karakteristik buaya, terlebih dalam proses perkawinannya. Buya jantan akan mencoba untuk menggosok tubuhnya pada bauay betina dan akan melihat respon betinanya terlebih dahulu.
Jika si betina tertaik dan ingin kawin dengan si pejantan, maka buaya betina akan mengeluarkan suara khasnya yang saya sendiri tidak tahu artinya apa.
Jika betina buaya sudah mengelurkan suara khasnya, dan pejantan sudah mulai peka, maka proses kawin antara keduanya akan berlangsung di bawah air.
Setelah proses kawin, keduanya mungkin akan tinggal satu sama lain selama beberapa hari dan akan kawin lagi selama periode waktu tertentu.
Yang Terjadi Setelah Buaya Kawin
Buaya akan membuat sarang berupa gundukan tanah yang didalamnya terdapat lubang berukuran tubuh mereka sebagai penyimpanan untuk telur-terlurnya.
Buaya betina akan menggali tanah yang kedalamannya sekitar 10 kaki ke dalam tanah. Mereka akan membuat lubang di mana mereka dapat menyimpan telur-telurnya dan mencegah predator yang ingin memakan telur mereka.
Bukan hanya penjagaan yang ketat, mereka juga akan menyembunyikan pintu masuk kedalam sarang yang dimana terdapat telur mereka.
Meskipun indukan buaya pergi untuk mencari makanan, mereka bisa kembali ke sarangnya kapan saja tanpa tersesat dijalan. Hal tersebut dikarenakan hewan reptil ini memiliki ingatan yang luar biasa yang tentunya dapat membantu mereka menemukan sarang telurnya lagi.
Sedangkan untuk jumlah telur dihasilkan tergantung dari spesies buayanya sendiri, lokasi spesies dan ukuran mereka.
Namun umumnyam medeka dapat menyimpan 10 sampai 100 butirtelur dalam satu sarang. Semua telur akan dapat disimpan dalam kurun waktu satu jam bahkan lebih.
Namun dari sekian banyak telur yang dihasilkan, hanya sekitar 20% saja dari telur-telur tersebut yang akan menetas.
Telur-telur yang dihasilkan baru akan menetas dalam kurun waktu sekitar 80 pasca indukan bertelur. Jika suhu di dalam sarangnya sangat hangat mereka akan dapat lebih cepat menetas.
Namun prosesnya sendiri bisa mencapai 100 hari jika suhu dalam sarang tersebut cenderung lebih dingin.
Terkadang buaya betina sering terlihat seperti memakan telur-telur mereka, namun yang terjadi sebenarnya ialah mereka tidak sedang memakan telur-telurnya sendiri, melainkan untuk meretakkan cangkang telurnya.
Hal tersebut bertujuan untuk membantu anak-anaknya agar bisa keluar dari cangkang. Terkadang indukan buaya juga akan membawa anak-anaknya ke dalam air dengan mulut.
Dengan apa yang dilakukan oleh sang nduk, tentunya jadi pertanda bahwa hal ini merupakan salah satu kebiasaan dari beberapa reptil yang benar-benar terkenal sebagai pengasuh yang sangat baik bagi anak-anaknya sendiri.
Kesimpulan:
Dari penjelasan diatas, kita bisa mengutip kesimpulan bahwa buaya merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar atau dengan cara bertelur.
Lihat juga:
Demikianlah informasi mengenai perkembangbiakan yang dialami oleh buaya, semoga rangkuman diatas bisa membantu dan bermanfaat bagi anda sekalian.