Kurikulum : Pengertian, Fungsi dan Tujuannya

Kurikulum – Dalam dunia pendidikan tentu saja tidak lepas dari kurikulum. Dalam postingan kali ini kita akan mengulas mengenai pemahaman kurikulum dan apa peranan, faedah, dan komponen yang mendukung dalam kurikulum tersebut.

Berdasar asal akar ucapnya atau secara etimologi, kurikulum datang dari bahasa Yunani yakni curere yang maknanya jarak menempuh lari. Sebelumnya kata kurikulum ini dipakai dalam sektor olahraga.

Dalam aktivitas lari ada jarak yang perlu dilalui dari awalnya sampai akhir. Jarak antara awalnya dan akhir itu disebutkan dengan curere. Dari dasar itu dipakailah kata kurikulum di bagian pengajaran.

Kurikulum sebagai piranti pengajaran sebagai jawaban pada beragam keperluan dan rintangan dalam warga. Pemahaman kurikulum ialah program pengajaran yang berisi perancangan pada beragam tipe pelajaran di sekolah.

Karena ada kurikulum, karena itu proses belajar dan mengajarkan di sekolah bisa berjalan baik dan teratur. Kurikulum dibikin oleh pemerintahan dan harus diaplikasikan setiap sekolah semenjak paud sampai perguruan tinggi di Indonesia sesuai ketetapan dan peraturan yang berjalan.

Lihat juga : Pendidikan Adalah – Pengertian, Fungsi, Jenis dan Tujuan

Berikut ialah keterangan berkenaan pemahaman kurikulum pada umumnya dan menurut beberapa pakar dan beragam peranan, faedah, dan komponennya.

Pengertian Kurikulum

Apa pemahaman kurikulum (curriculum)? Istilah “kurikulum” secara etimologi datang dari bahasa Inggris “curriculum” yang disebut penyesuaian dari bahasa Yunani yakni “curir” yang maknanya pelari, dan “curere” yang maknanya tempat berlomba.

Baca juga : Nasionalisme Adalah – Pengertian. Tujuan, dan Contohnya

Pada awalnya istilah ini dipakai untuk olahraga atletik bermaksud “jarak yang perlu dilakukan dengan seorang pelari dimulai dari start sampai finis buat mendapat medali atau penghargaan”.

Istilah itu selanjutnya diadaptasi dalam sektor pengajaran dengan pemahaman yakni “beberapa mata pelajaran yang perlu dilakukan seorang pelajar dari sejak awalnya sampai akhir program untuk memperoleh ijazah”.

Pemahaman kurikulum pada umumnya ialah piranti mata pelajaran yang terdiri dari program study yang diberi oleh satu instansi pelaksana mekanisme pengajaran secara terintegrasi.

Dalam kurikulum ada perancangan pelajaran yang hendak didapat oleh peserta didik pada sebuah masa tingkatan pengajaran.

Opini lain mengatakan jika pemahaman kurikulum ialah satu mekanisme gagasan dan penataan isi dan bahan evaluasi yang dipakai sebagai dasar dalam aktivitas mengajar-belajar.

Secara luas bisa diambil kesimpulan jika pemahaman kurikulum yakni piranti mata pelajaran yang ada di suatu instansi pengajaran untuk arahkan proses mengajar-belajar supaya berjalan baik dan teratur.

Kurikulum ini tidak asal-asalan dibikin, dia disamakan dengan kondisi dan kekuatan tiap tingkatan pengajaran dari paud sampai perguruan tinggi dan keperluan lapangan pekerjaan.

Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Berikut ialah beberapa pemahaman kurikulum yang disampaikan menurut beberapa pakar, salah satunya yakni:

Baca juga : Nilai Adalah – Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Menurut UU No. 20 Tahun 2003

Pemahaman kurikulum menurut uu no. 20 tahun 2003 ialah seperangkatan gagasan dan penataan yang terkait dengan arah, isi, bahan ajar dan langkah yang dipakai sebagai dasar dalam penyelenggaraan aktivitas evaluasi buat capai arah pengajaran nasional.

Pos Terkait:  Wawancara : Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenis

Harold B. Albertsycs

Pemahaman kurikulum menurut Harold B. Albertycs (1965) yakni semua aktivitas yang disiapkan oleh sekolah untuk beberapa pelajarnya.

Dalam masalah ini karena itu kurikulum tak terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi termasuk beragam aktivitas lain dalam dan di luar kelas yang diselenggarakan oleh sekolah.

J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller

Pemahaman kurikulum menurut J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller (1973) ialah segala hal yang bisa memengaruhi proses evaluasi.

Salah satunya terhitung sistem mengajarkan, langkah menilai siswa, supervisi dan administrasi, progam study, tuntunan dan penerangan, dan beberapa hal sistematis yang berkaitan sama waktu, jumlah ruang dan peluang untuk pilih mata pelajaran.

John Foxton Kerr

Pemahaman kurikulum menurut opini John Foxton Kerr (1968) ialah semua evaluasi yang direncanakan dan dikerjakan secara pribadi atau bergerombol, baik itu diadakan di sekolah atau di luar sekolah.

Hamid Hasan

Hamid Hasan (1988) memiliki pendapat jika ide kurikulum dapat dilihat dari 4 hal berikut :

  • Kurikulum sebagai satu gagasan yang dibuat lewat teori-teori dan riset.
  • Kurikulum sebagai satu gagasan tercatat, yakni sebagai realisasi satu gagasan yang berisi mengenai arah, bahan ajar, kegiatan belajar, beberapa alat atau media, dan waktu pembelajaran.
  • Kurikulum sebagai satu aktivitas, yakni sebagai penerapan dari kurikulum sebagai satu gagasan tercatat berbentuk praktik dan pembelajaran.
  • Kurikulum sebagai satu hasil, yakni resiko dari kurikulum sebagai satu aktivitas, lewat terwujudnya arah kurikulum pada peserta didik.

Fungsi Kurikulum

Pengertian kurikulum

Hal seterusnya yang perlu selainnya pahami apa pemahaman kurikulum ialah ketahui apa peranan atau fungsi kurikulum. Fungsi kurikulum yakni:

Fungsi Integritas

Yang diartikan dengan peranan Integritas (the integrating function) dalam kurikulum yakni satu alat pengajaran yang sanggup membuat beberapa individu yang berwibawa, bisa dihandalkan dan memiliki integritas dalam masyarakat umum.

Peranan Diferensiasi

Dalam masalah ini, yang diartikan dengan peranan diferensiasi (the differentiating function) dalam kurikulum ialah sebuah alat yang sanggup memberi servis pada ketidaksamaan-perbedaan yang ada di tiap pelajar.

Ketidaksamaan itu harus dilayani dan dipandang di kurikulum.

Peranan Penyiapan

Dalam masalah ini, yang diartikan dengan peranan penyiapan (the propaedeutic function) dalam kurikulum yakni sebagai alat pengajaran yang dapat menyiapkan beberapa pelajar ke arah tingkatan pengajaran selanjutnya, dan bisa menyiapkan dianya agar hidup dalam masyarakat.

Peranan Penyeleksian

Dalam masalah ini, yang diartikan dengan peranan penyeleksian (the selektif function) dalam kurikulum yakni ada peluang untuk beberapa pelajar untuk pilih program belajar sesuai ketertarikan dan talentanya.

Peranan Diagnostik

Dalam masalah ini, yang diartikan dengan peranan diagnostik (the diagnostic function) dalam kurikulum yakni sebagai alat pengajaran yang sanggup pahami dan arahkan kekuatan beberapa pelajar, dan pahami kekurangan dianya dan melakukan perbaikan.

Komponen Dalam Kurikulum

Berikut ialah beberapa elemen yang umum berada di dalam kurikulum. Lima elemen – elemen kurikulum salah satunya yaitu:

Arah Kurikulum

Tiap negara pasti pahami begitu keutamaan pengajaran untuk masa datang bangsanya. Oleh karena itu, tiap negara juga merangkum arah pengajaran yang ingin diraihnya lewat kurikulum pengajaran.

Pos Terkait:  Sistem : Pengertian, Ciri-Ciri dan Fungsi

Kurikulum setiap negara berbeda bergantung pada falsafah negara, kondisi sos-pol, dan keperluan sumber daya manusia yang ada di negara itu.

Di Indonesia, arah kurikulum 2013 yakni mempersiapkan manusia Indonesia agar mempunyai kekuatan hidup sebagai individu dan masyarakat negara yang memiliki iman, produktif, inovatif,kreatif, dan afektif.

Dalam arah kurikulum 2013, pelajar dituntut untuk dapat berpikiran lebih inovatif,kreatif, cepat dan responsif. Disamping itu dalam kurikulum 2013 pelajar dilatih untuk dapat tumbuhkan keberanian dalam dianya.

Pelajar akan dilatih kekuatan berlogika untuk pecahkan satu persoalan. Dalam kurikulum 2013 ini ditempatkan beberapa unsur di kehidupan bermasyarakat, berkebangsaan, dan bernegara dan elemen keagamaan untuk membuat pelajar yang berwatak.

Materi Kurikulum

Dalam kurikulum memiliki kandungan materi berbentuk rangkaian bahan ajar yang hendak dipakai dalam aktivitas mengajar-belajar untuk terwujudnya arah pengajaran di negara itu. Berikut ialah persyaratan dari materi kurikulum.

  • Materi kurikulum sesuai perubahan pelajar dan memiliki makna untuk mereka.
  • Materi kurikulum sebagai pengetahuan yang bisa dites kebenarannya secara ilmiah.
  • Materi kurikulum sebagai cerminan dari realita sosial.
  • Materi kurikulum berisi pendukung terwujudnya arah dari pengajaran.

Taktik Evaluasi

Untuk terwujudnya arah pengajaran, pasti taktik yang pas benar-benar dibutuhkan. Taktik itu mengarah pada sistem dan media yang dipakai pada proses belajar dan mengajarkan.

Taktik yang diaplikasikan di suatu negara kemungkinan berlainan dengan negara lainnya. Hal tersebut bergantung pada faktor-faktor, seperti sumber daya manusia dan perlengkapan yang dipunyai.

Organisasi Kurikulum

Timbulnya beragam penglihatan menurut beberapa pakar berkenaan kurikulum jadikan keanekaragaman dalam soal mengordinasikan kurikulum itu.

Keanekaragaman organisasi itu terdiri jadi enam, yakni diantaranya mata pelajaran terpisah, mata pelajaran berkorelasi, sektor study, program yang terpusat pada anak, pokok permasalahan, dan program eklektik.

Penilaian

Penilaian pada kurikulum mempunyai tujuan untuk mengecek apa kurikulum yang diaplikasikan itu telah efisien dan sanggup capai arah pengajaran.

Elemen penilaian terkait dengan proses penilaian pada tingkat perolehan arah dan efektifitas satu kurikulum di pada proses evaluasi.

Karena ada penilaian, maka dapat ditetapkan apa satu kurikulum bisa dipertahankan atau mungkin tidak, atau perlu diperbarui agar lebih bagus kembali.

Manfaat Kurikulum

Sesudah pelajari pemahaman kurikulum, peranan, dan komponen- komponennya, ini kali kita perlu pahami apa faedah kurikulum untuk beragam faksi, seperti guru atau pendidik, sekolah, warga, orangtua, dan sekolah tingkat atas.

Manfaat Kurikulum Untuk Guru

  • Beberapa faedah kurikulum untuk guru yaitu:
  • Kurikulum bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat, melakukan, dan menilai hasil aktivitas dan evaluasi di sekolah.
  • Kurikulum bisa menolong memberi pengetahuan ke tenaga pendidik dalam melakukan pekerjaan dan tanggung jawabannya.
  • Kurikulum bisa menggerakkan tenaga pendidik agar lebih inovatif pada proses aktivitas mengajar-belajar.
    Kurikulum bisa menolong guru dalam mendukung edukasi supaya lebih bagus.

Manfaat Kurikulum Untuk Sekolah

Untuk sekolah, kurikulum memberi faedah seperti berikut.

  • Kurikulum bisa menggerakkan sekolah untuk mensukseskan penyelenggaraan arah pengajaran.
  • Kurikulum bisa buka kesempatan untuk faksi sekolah untuk meningkatkan sistem pengajaran sesuai keperluan.
  • Kurikulum dapat dipakai sebagai alat dalam usaha perolehan arah program pengajaran.

Faedah Kurikulum Untuk Warga

Selanjutnya faedah kurikulum untuk warga yakni:

  • Kurikulum bisa menjadi dasar atau standard untuk orangtua dalam menuntun proses belajar anaknya.
  • Kurikulum memungkinkannya warga untuk turut berperan serta dalam meningkatkan dan memperbaiki
  • program pengajaran, yakni lewat kritikan dan anjuran membuat.
Pos Terkait:  Pemasaran : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Strategi

Faedah Kurikulum Untuk Orang Tua Pelajar

Tidak cuma untuk guru dan sekolah saja tapi kurikulum memberi faedah untuk orangtua pelajar dalam membangun anak-anaknya untuk belajar.

Disamping itu, orangtua pelajar bisa juga menolong sekolah saat lakukan pembimbingan di dalam rumah, dan mengawasi perubahan anaknya dalam soal peresapan ilmu dan pengetahuan yang didapatnya di sekolah lewat kurikulum yang telah diputuskan.

Faedah Kurikulum Untuk Sekolah Tingkat Atas

Kurikulum memberi faedah untuk pengajaran tingkat atas, khususnya dalam memiara kesetimbangan pengajaran.

Misalkan saat beberapa kurikulum sekolah itu sudah diberikan pada tingkat bawah, karena itu sekolah tingkat atas dapat mengevaluasi kembali apa perlu atau mungkin tidak kurikulum itu diberikan kembali ke tiap pelajarnya.

Kurikulum bermanfaat untuk sekolah tingkat atas dalam menyiapkan tenaga kerja yang baru yang sesuai yang diperlukan oleh warga atau perusahaan pada umumnya.

Perubahan Kurikulum di Indonesia

Karena kurikulum memiliki sifat aktif, yakni sesuaikan dengan perubahan jaman, tidaklah heran bila kurikulum di mana saja terhitung di Indonesia alami penggantian dari periode ke periode.

Kurikulum yang pertama berada di Indonesia disebutkan dengan Rentjana Pelajaran 1947. Kurikulum ini mengutamakan pada pembangunan watak warga Indonesia sebagai manusia yang merdeka dan berdaulat.

Selanjutnya, kurikulum itu ditingkatkan kembali oleh Rentjana Pelajaran Tergerai 1952 yang mulai mengaplikasikan seorang guru untuk mengajari satu mata pelajaran.

Di tahun 1964, kurikulum di Indonesia ditingkatkan kembali dengan penekanan pada program Pancawardhana yakni peningkatan kepribadian, kepandaian, emosional, ketrampilan, dan jasmani.

Seterusnya, di tahun 1968, kurikulum di Indonesia alami peralihan lagi yang mengutamakan pada pembangunan manusia Pancasila sejati.

Di tahun 1975, kurikulum yang baru juga dibikin untuk gantikan kurikulum 1968. Kurikulum yang baru ini dikenali dengan panggilan unit pelajaran. Tujuannya ialah gagasan pelajaran tiap unit ulasan.

Selanjutnya kurikulum kembali alami penyempurnaan pada tahun 1984, 1994, 1999, 2004, 2006, dan yang paling akhir ialah pada tahun 2013. Kurikulum 2013 atau yang umum dikenali dengan K13 mengutamakan pembangunan manusia pada tiga faktor, yakni pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.

Peralihan kurikulum tidak cuma dijumpai pada langkah penilaian dan penyuguhan nilai itu, tapi juga pada materi evaluasi.

Itu keterangan berkenaan pemahaman kurikulum pada umumnya dan menurut beberapa pakar. Artikel ini sudah menyuguhkan apa peranan, elemen, dan faedah dari kurikulum. Disamping itu bagaimana perubahan kurikulum di Indonesia dari tahun 1947 sampai 2013.

Kurikulum dipakai sebagai dasar untuk pengajaran dari tingkat paud sampai perguruan tinggi. Telah seharusnya kurikulum dibikin secara terintegrasi sama sesuai keperluan pengajaran. Mudah-mudahan artikel ini berguna.