Pendidikan : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Tujuan

Pendidikan Adalah – Pendidikan sudah menjadi kewajiban yang harus didapatkan setiap masyarakat Indonesia. Dengan adanya pendidikan, seseorang bisa lebih pintar dan memahami lebih banyak ilmu.

Namun sayangnya banyak orang yang belum memahami benar pengertian pendidikan. Banyak yang mengira jika pendidikan hanya bisa didapatkan dari bangku sekolah saja. Namun pengertian pendidikan sangatlah luas.

Dan pada artikel di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian pendidikan dan tujuannya.

Lihat juga : Perubahan Sosial Adalah – Pengertian, Teori dan Contohnya


Pengertian Pendidikan Secara Umum

Secara umum, pengertian pendidikan merupakan bentuk usaha secara sadar dan terencana yang bertujuan mewujudkan suasana serta proses pembelajaran untuk para peserta didik agar aktif dalam mengembangkan potensi di dalam dirinya

Sehingga nantinya bisa memiliki kecerdasan, kekuatan pengendalian diri, spiritual keagamaan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan juga masyarakat.

Selain itu pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai proses pembelajaran untuk peserta didik agar dapat memahami dan mengerti serta menjadikannya sebagai manusia yang lebih kritis ketika berpikir

pendidikan bukan hanya bisa didapatkan secara formal, seperti program dan sekolah yang sudah direncanakan saja. Namun juga bisa didapatkan melalui pendidikan non formal yang didapatkan dari kehidupan sehari hari baik yang dialami atau dipelajari melalui orang lain.

Baca juga : Sistem Informasi Adalah – Pengertian Fungsi dan Tujuan


Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

Pengertian pendidikan adalah

Pengertian pendidikan juga memiliki definisi berbeda-beda menurut para ahli dan pakar pendidikan. Adapun pengertian pendidikan bagi pandangan beberapa ahli antara lain adalah :

Ki Hajar Dewantara

Menurut Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional ini menjelaskan jika pendidikan merupakan tuntutan dalam hidup dan pertumbuhan anak-anak. Artinya adalah menuntun kekuatan kodrat pada anak-anak tersebut.

Sehingga nantinya mereka dapat menjadi manusia dan juga anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi mungkin.

Pendidikan merupakan usaha sadar dalam menyiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, maupun latihan untuk perannya di masa mendatang

Martinus Jan Langeveld

Pengertian pendidikan yang dijelaskan menurut Martinus Jan Langeveld menjelaskan sebagai upaya menolong anak agar bisa melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri sehingga dapat bertanggung jawab secara asusila.

Pendidikan adalah usaha manusia yang telah dewasa dalam membimbing dan mengajarkan manusia yang belum dewasa dan sedang menuju kedewasaan

Driyarkara

Pendidikan bisa disimpulkan menjadi sebuah usaha dalam memanusiakan manusia muda ataupun pengangkatan manusia yang muda menjadi skala yang insani

Pos Terkait:  100 Contoh Poster Beserta Gambar dan Penjelasannya

Ahmad D. Marimba

Pengertian pendidikan yang dijelaskan oleh Ahmad D merupakan bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik. Dimana di dalamnya terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik yang menuju terbentuknya kepribadian utama

H. Horne

Pendidikan merupakan proses yang terus menerus terjadi atau abadi dari penyesuaian yang lebih tinggi untuk manusia yang sudah berkembang baik secara fisik dan mental, yang bebas serta sadar kepada Tuhan.

Seperti termanifestasi di dalam alam sekitar intelektual, emosional, serta kemanusiaan dari manusia.

G. Thompson

Pengertian pendidikan yang dijelaskan oleh G. Thompson adalah pengaruh kuat yang menyebabkan perubahan dalam jati diri manusia. Yang kemudian menghasilkan pemikiran dan penalaran yang berbeda pada setiap manusia.

Dengan hal itu, pendidikan bisa berjalan serta ilmu pengetahuan bisa berkembang dan semakin meluas

Menurut Carter. V. Good

Pendidikan merupakan proses perkembangan dari kecakapan individu mengenai sikap dan perilaku bermasyarakat.

Proses sosial yang mana seseorang dipengaruhi sebuah lingkungan yang terorganisir, seperti sekolah atau rumah. Sehingga nantinya mereka bisa mencapai perkembangan diri serta kecakapan sosial

Menurut John Dewey

Menurut John, pendidikan adalah sebuah proses pengalaman. Karena kehidupan sendiri adalah pertumbuhan, maka adanya pendidikan berarti dapat membantu pertumbuhan batin manusia tanpa harus dibatasi dengan usia.

Proses pertumbuhan merupakan proses penyesuaian dalam setiap fase serta menambah kecakapan di dalam perkembangan melalui pendidikan.


Fungsi Pendidikan

Secara umum, fungsi pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk kepribadian serta watak peserta didik menjadi pribadi bermartabat. Karena itu penting ditanamkan sejak anak usia dini. Namun pada prinsipnya, ada 4 fungsi utama pendidikan :

Sosialisasi

Saat anak-anak diharapkan agar bisa hidup mandiri di tengah lingkungan masyarakat nanti. Maka nilai serta norma yang berlaku pada masyarakat perlu diturunkan pada anak-anak. Disini anak dituntut mempelajari nilai dan norma yang ada di masyarakat

Proses mempelajari segala nilai dan norma yang berlaku inilah yang disebut dengan sosialisasi. Institusi sosial, semisal keluarga dan sekolah bekerja menjalankan fungsi ini. Misalnya saja, kita tidak menginginkan anak melawan saat sedang dimarahi

Maka di sekolah, guru-guru perlu mengajarkan kepada murid jika melawan orang tua merupakan tindakan yang tidak terpuji. Jika anak didik memahami hal yang disampaikan, maka tentu saja anak akan enggan melawan ketika dinasehati oleh orang tua

Integrasi sosial

Agar masyarakat bisa bekerja sebagaimana mestinya tanpa ada konflik yang bisa merugikan kehidupan sosial. Maka tentu masing-masing individu perlu mengikuti aturan dan nilai yang telah diyakini bersama.

Pos Terkait:  Sampah : Pengertian, Jenis, dan Dampak Negartif

Proses mengikuti dan meyakini nilai-nilai inilah yang disebut dengan proses integrasi sosial. Misalnya saja, dalam lingkungan masyarakat diyakini jika mencuri adalah perbuatan kriminal sehingga orang yang melakukannya harus dikenai sanksi atau hukuman.

Saat seorang anak diajarkan bahwa mencuri bukanlah tindakan baik yang tidak patut dicontoh. Meskipun sebelumnya, diirnya tumbuh di lingkungan yang penuh dengan orang-orang mencuri dan meyakini jika mencuri adalah pekerjaan sehari-hari

Namun keputusannya untuk tidak lagi melakukan kegiatan mencuri menjadi prasyarat dalam tercapainya integrasi sosial. Peran pendidikan lah yang kemudian mendorong keputusan anak tersebut agar tidak kembali lagi mencuri

Penempatan sosial

Anak yang menjalani proses pendidikan diidentifikasi pendidik mengenai karakter, kepribadian, keterampilan serta keahlian yang dimilikinya. Proses identifikasi inilah yang akan menentukan penempatan pada posisi sosial manakah anak akan berlabuh.

Seperti misalnya, seseorang yang dididik ilmu mengajar dan pendidikan, maka nantinya penempatan yang sesuai yaitu di sekolah maupun institusi pendidikan dimanapun yang bisa menjadi tempat individu tersebut berkontribusi.

Begitu pula saat seseorang dididik ilmu kedokteran, maka penempatan yang sesuai yaitu Institusi kesehatan maupun hal yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

Penempatan sosial yang sesuai akan pendidikan yang ditempuh akan mendorong fungsi pendidikan dalam hal penempatan sosial individu maupun kelompok

Inovasi Sosial

Fungsi pendidikan lainnya adalah sebagai inovasi sosial, dalam hal ini berkaitan erat dengan berbagai macam penemuan baru di berbagai bidang yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial.

Kita tidak dapat berharap kehadiran penemuan baru bisa mengubah dunia menjadi lebih baik jika individu yang terlibat di dalam penemuan tersebut tidak menjalani proses pendidikan terlebih dahulu

Misalnya saja seseorang yang intelektual tentunya harus membaca banyak buku terlebih dahulu sebelum nantinya menciptakan konsep ideologis yang akan dianut sebuah negara.

Pencetus pancasila misalnya, tidak akan bisa merumuskan pancasila tanpa adanya tempaan intelektual sebelumnya.


Jenis Pendidikan

Pengertian pendidikan adalah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pendidikan bukan hanya sekedar sekolah formal saja. Ada berbagai jenis pendidikan, yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal. Apa saja perbedaannya? berikut ini penjelasannya.

Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan jenis pendidikan yang umum, memiliki jenjang dan terstruktur dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan sekolah dasar (SD), pendidikan sekolah menengah (SMA), dan pendidikan tinggi (Universitas)

Berikut ini jenjang tingkatan pendidikan formal yang ada di Indonesia:

  • Taman Kanak-Kanak (TK)
  • Raudhatul Athfal (RA)
  • Sekolah Dasar (SD)
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI)
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  • Madrasah Aliyah (MA)
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
  • Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
  • Perguruan Tinggi
  • Politeknik
  • Akademi
  • Universitas
  • Institut
  • Sekolah tinggi
Pos Terkait:  Penelitian : Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh

Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan yang berada di luar pendidikan formal, yang mana pelaksanaannya secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan disetarakan hasil program pendidikan formal.

Namun tentu saja proses penilaian dilakukan oleh pihak yang berwenang. Berikut ini pendidikan penyelenggara pendidikan non formal:

  • Kelompok Bermain (KB)
  • Taman Penitipan Anak (TPA)
  • Lembaga pelatihan
  • Lembaga Kursus
  • Kelompok Belajar
  • Sangar
  • Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
  • Majelis Taklim

Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapatkan dari keluarga serta lingkungan dimana peserta didik bisa belajar secara mandiri. Adapun yang termasuk ke dalam pendidikan informal adalah:

  • Agama
  • Etika
  • Sopan santun
  • Budi Pekerti
  • Moral
  • Sosialisasi

Tujuan Pendidikan

Secara umum, tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan serta mengembangkan potensi yang ada di dalam peserta didik. Namun tujuan pendidikan juga disebutkan dan dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia, yaitu:

UU No. 2 Tahun 1985

Tujuan pendidikan yang dijabarkan dalam UU no.2 Tahun 195 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan manusia seutuhnya

Yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, budi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, mandiri, kepribadian yang mantap serta bertanggung jawab terhadap bangsa

UU. No. 20 Tahun 2003

Menurut UU No.20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai SIstem Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan potensi yang ada di dalam peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.

Menjadi manusia yang berakhlak mulia, cakap, sehat, berilmu, mandiri, kreatif, serta menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab

MPRS No. 2 Tahun 1960

Menurut MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia berjiwa Pancasilais sejati yang berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang dikehendaki Pembukaan UUD 1945 serta isi UUD’45

Bisa disimpulkan pengertian pendidikan bukan hanya sekolah semata. Secara luas pendidikan adalah usaha untuk belajar dan menambah ilmu demi menjadi manusia yang lebih cerdas dan terampil.

Pengertian pendidikan adalah kewajiban bagi setiap orang dan perlu ditanamkan sejak dini. Baik melalui pendidikan formal, non formal, dan informal.