6 Senjata Tradisional Jawa Timur dan Penjelasannya

Senjata Tradisional Jawa Timur – Hello guys, apa kabar? Kali ini aku bakalan memberikan informasi selengkap mungkin tentang senjata tradisional Jawa Timur yang harus kalian ketahui. Kalian pasti udah tahu kalau daerah ini kaya banget dengan kebudayaan kan?

Mulai dari pakaian adat, kebiasaan, rumah adat, hingga tradisi nenek moyang masih tumbuh sumber dan lestari di daerah timur Pulau Jawa ini. Apalagi kalian udah masuk ke daerah yang bernama Madura, wow deh pokoknya! Mereka adalah suku yang unik banget.

Mungkin kalian ada yang nanya, apa sih fungsi senjata tradisional? Selain untuk perang melawan musuh, senjata ini juga berfungsi untuk berburu, bertani, melindungi dari dari hewan buas, dan lain-lain. Pokoknya fungsinya nggak haya satu aja lho ya…

Sudah mulai penasaran apa aja senjata tradisional dari Jawa Timur? Okay kita masuk ke pembahasan.


Macam-Macam Senjata Tradisional Jawa Timur

Nah, aku kasih tahu guys, kalau habis ini aku bakalan ngebahas tentang banyak hal seputar senjata tradisional khas Jawa Timur. Mulai dari bahan pembuatannya, cara memakainya, fungsinya apa, hingga kalau perlu sejarahnya juga. Pokoknya selengkap mungkin.

Nah, nggak usah basa-basi lagi. Agar kalian segera tahu, inilah beberapa senjata khas Jawa Timur yang sudah populer dan perlu kalian mengerti detail gambar dan keterangannya. Check This Out!

Clurit

Wah, di posisi pertama ada senjata tradisional Jawa Timur yang bernama Clurit. Udah kenal dong dengan senjata yang satu ini? Yups berasal dari pulau Madura. Clurit ini asal kalian tahu memiliki sejarah lekat dengan Madura sebagai tradisi dan kebudayaan mereka.

Sejarahnya tak terpisah dari pak Sakerah. Seorang perlawanan penjajahan jepang yang selalu bawa clurit, ketika melakukan perlawanan beliau gugur karena tertangkap dan dihukum gantung oleh jepang.

Pos Terkait:  13 Senjata Tradisional Bali Beserta Penjelasannya

Tindakan itu ngebuat orang Madura marah dan saat itu mulai melakukan perlawanan kepada jepang menggunakan senjata clurit, sama kayak Pak Sakerah.

Clurit itu berbentuk runcing ujungnya, memiliki pegangan tangan sekitar 20 cm. Sekilas mirip sabit yang dipakai petani memotong rumput. Enaknya, kalian bisa melihat senjata ini hampir di seluruh pulau Jawa, akan tetapi dengan nama dan sebutan yang berbeda-beda.

Keris

Di pulau Jawa, Kering adalah senjata tradisional hampir di setiap darah memang.Termasuk di Jawa Timur. Di zaman ini beberapa orang bisa membuat keris dengan kualitas yang tidak kalah dengan buatan empu zaman dulu, termasuk orang Jawa Timur.

Apalagi Sumenep Madura, disana banyak empu yang pandai buat keris. Proses pembuatannya bahkan memiliki aturan sakral yang harus dijalani. Sehingga, tak heran kalau Keris dari daerah ini diminati oleh kolektor tingkat dunia.

Keris di zaman dulu memang sebagai alat membela diri dari musuh. Di zaman ini keris biasa dipakai untuk kepentingan hiasan pernikahan. Sebagian menjadi aksesoris pakaian masyarakat keraton, ini sering kali terjadi di daerah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Caluk

Lanjut pada Senjata Tradisional Jawa Timur yang bernama Caluk. Memang sih sudah popular, sekaligus langka. Kerennya hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa lho! Sebab Caluk mempunyai bentuk yang berbeda dengan senjata lainnya. Unik banget pokoknya.

Bentuknya kayak golok yang panjang, akan tetapi mempunyai lengkungan di ujung senjata. Selain itu juga ada kapak yang terletak di tengahnya. Seringkali ini memiliki panjang 1 meter.

Di zaman dahulu Caluk dipakai untuk kegiatan sehari-hari atau juga untuk membela diri. Ada caluk terkenal di zaman dulu yang bernama Caluk Trantang. Sebuah nama yang diambil dari nama sang pembuat yaitu Ki Trantang. Dia saat itu tinggal di Tuban Jawa Timur.

Pos Terkait:  24 Senjata Tradisional Indonesia Dari Berbagai Daerah

Di zaman ini sebab perkembangan zaman yang modern, Caluk hanya dijadikan koleksi aja. Kalau nggak gitu ya benda pusaka.

Kudi

Lanjut ke senjata yang bernama Kudi. Memiliki kemiripan dengan Kujang dari Jawa Barat. Senjata ini asalnya dari Kota Banyumas, sering kali masyarakat Banyumas memakai Kudi untuk alat untuk mencari makan.

Mencari makan? Ya maksudnya itu mencari kayu bakar untuk dijual atau kalau nggak gitu untuk berkebun untuk mengelola kebun dan menghasilkan uang. Bukan buat malak ya guys.

Selain itu Kudi sering kali dipakai untuk berburu, membuat meja dan kursi, mengukir kayu atau bamboo. Ya memang agak sederhana sih, dibanding dengan fungsi aslinya sebagai senjata membela diri.

Kudi mempunyai benjolan di tengah. Ini yang membedakan dengan “Pethel” senjata lain yang sedikit mirip. Panjangnya sekitar 35 cm. Dan lebar sekitar 10 cm. Terlihat unik banget.

Bionet

Mungkin kalian udah nggak asing dengan salah satu senjata tradisional Jawa Timur ini, yups namanya Bionet. Asal senjata ini sebenarnya belum jelas dari mana. Akan tetapi ada daerah yang memakai senjata ini, yaitu masyarakat sekitar Lenteng, Madura.

Ya kan? Lagi-lagi Madura. Memang daerah ini terlalu memiliki banyak adat istiadat yang menarik untuk dipelajari dari diketahui.

Senjata ini berbentuk lurus dan panjang kayak pedang, akan tetapi tidak terlalu tajam. Ujung Bionet dibuat lebih runcing daripada senjata lainnya. Di zaman dulu senjata ini dipakai untuk kepentingan berperang, saksi bisu berarti.

Ujungnya yang sangat runcing, sangat efektif untuk menusuk musuh dari belakang atau menikam sebagai aksi membela diri. Itu dulu ya guys, di zaman ini bionet lebih sering difungsikan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari.

Pos Terkait:  Suku Sasak - Sejarah, keunikan dan Adat Istiadat

Bunding

Kita lanjut pada Senjata Tradisional Jawa Timur yang bernama Buding, terdengar agak asing ya? Memang sih, sebab senjata ini kurang populer di kalangan masyarakat. Kalian bisa nemuin senjata ini di masyarakat Suku Using di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

Buding dipakai Suku Using dalam aktivitas sehari-hari, di beberapa kesempatan senjata ini dipakai untuk membela diri dari ancaman. Entah dari musuh ataupun dari serangan binatang buas.

Senjata ini mirip pisau dapur, selain itu juga mempunyai sarung penutup mata pisau. Nggak heran sering juga disebut mirip pedang karena “bersarung”.

Ukuran Buding sarung pelindung yaitu kira-kira 46,5 cm. Pegangan senjata ini berukuran 18 cm, sedang sarung pelindung ukurannya panjang 29 cm. Dengan hiasan yang terdapat di bagian yang berukuran 10 cm.

Mungkin itu dulu penjelasan tentang 6 senjata tradisional Jawa Timur yang unik dan menarik. Selain dipakai untuk pertempuran, senjata itu juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari mulai bercocok tanam hingga berlindung dari serangan hewan.

Kalian udah tahu banyak tentang senjata dari Jawa Timur, mulai dari Clurit, Bionet, Bunding, hingga Kudi. Kalau kalian udah tahu, waktunya untuk mencintai dan melestarikan senjata warisan leluhur kita itu. Sebab, sayang banget kan kalau punah gara-gara tidak terawat.