10 Puisi Guruku Pahlawanku Paling Mengharukan

Puisi Guruku – Contoh puisi mengenai guru sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Hal ini karena guru merupakan orang yang istimewa.

Guru disebut juga sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah orang-orang yang membawa perubahan bagi hidup seseorang.

Setiap orang pasti mempunyai guru dan pasti memiliki banyak kesan mendalam terhadap gurunya. Bagaimana denganmu? Kesan paling mendalam apa yang kamu ingat bersama gurumu?

Guru adalah pengganti orang tua kita di sekolah. Sama halnya menyayangi orang tua kita juga menyayangi guru dengan kasih sayang yang begitu besar.

Setiap tanggal 25 November biasanya kita memperingati Hari Guru. Pada hari itu setiap orang khususnya setiap murid akan memberikan rasa kasih sayang dan ucapan terimakasih kepada guru mereka.

Salah satu cara mengungkapkan ucapan terimakasih dan rasa kasih sayang kita terhadap guru adalah dengan memberikan puisi. Bahkan tak jarang ketika membacakannya pun bercucuran air mata.

Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan berbagai macam contoh puisi guru dengan berbagai macam tema. Wah pastinya menarik bukan?

Puisi tentang guruku


Puisi Guruku Karya Chairil Anwar

Siapa yang tidak mengenal Chairil Anwar? Sastrawan Indonesia yang terkenal tiada terkira.

Sudah banyak puisi yang Beliau ciptkakan. Tak jarang juga puisi-puisinya sering dipakai dalam lomba membaca puisi.

Termasuk puisi mengenai guru. Pada bagian pertama ini aku akan memberikan contoh puisi Chairil Anwar mengenai guru.

“Bintang”

Karya Chairil Anwar

Aku mencintai kelasmu

Kamu membantuku ‘tuk melihat

Bahwa untuk hidup bahagia

Belajar adalah kuncinya

Kamu memahami muridmu

Kamu perhatian dan pandai

Kamu guru terbaik yang pernah ada

Aku tahu itu dari awal kita bertemu

Aku memperhatikan kata-katamu

Kata-kata dari seorang guru sejati

Kamu lebih dari teladan terbaik

Sebagai guru, kamu adalah bintang

Pada puisi di atas Chairil Anwar memuji gurunya sebagai bintang. Itu memang tepat.

Memang tidak ada yang bisa mengibaratkan besarnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh guru.

Sungguh sangat pantas jika Chairil Anwar mengatakan bahwa gurunya adalah bintang.


Puisi Guruku Pahlawanku

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah pahlawan yang mampu menghasilkan pahlawan lainnya.

Setiap orang pasti akan merasakan bahwa gurunya adalah pahlawannya. Sehingga sudah tak asing lagi kita dengar istilah “Guruku Pahlawanku”

Kedua, aku akan memberikan contoh puisi yang bertema “Guruku Pahlawanku”

“Guruku Pahlawanku”

Anonim

Wahai engkau  pelita hidupku

Perubah arah dan nasibuku

Menyinari gelapnya kebodohan

Dengan terangnya cahya pengetahuan

Tak tahu bagaimana diri ini berterimakasih

Apa jadinya aku tanpa engkau

Hidup susah tak terarah

Karena otak tiada guna

Kini dunia terasa cerah

Karena engkau wahai pelita dunia

Yang membawa beribu manfaat

Bagi manusia sejuta umat

Engkaulah mentariku  

Pelita hidupku

Pengorbananmu  tak terkira untukku

Pahlawan pembelaku

Pahlawan tanpa tanda saja

Engkaulah guru pahlawanku

Bagaimana? Apakah kamu merasa bahwa gurumu adalah pahlawanmu?

Jika iya, puisi ini cocok untuk kamu sampaikan kepada gurumu pada saat Hari Guru nanti.


Contoh Puisi Tentang Guru

Pada bagian ketiga ini, aku akan memberikan contoh puisi tentang guruku tercinta. Sebelum kita masuk ke contoh puisi penulis ingin menyampaikan mengapa sih kita harus mencintai guru?

 Kalian harus tahu bahwa kita harus mencinta guru. Sesuai dengan pengalamanku jika kita tidak bisa mencintai guru makan pengetahuan yang diberikan guru akan sulit untuk dipahami.

Dulu aku pernah menyadari hal ini. Ada guru yang aku sangat senang, aku suka diajarinya dan bersamanya dan nilai mata pelajaran yang diajarkan olehnya bagus. Ada guru yang aku ga suka dan aku benci, bener saja miliki pada mata pelajaran itu jelek.

Lama-kelamaan aku mulai mencoba mencintai guru yang aku tidak sukai itu. Ternyata benar sekali nilaiku pada mata pelajaran itu meningkat.

Jadi, mulai sekarang cintailah gurumu. Yang masih ada nilai-nilai yang jelek, selain belajar lebih giat lagi coba deh kamu lebih mencintai gurumu.

Pos Terkait:  Puisi : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh

Puisi Guruku

“Cinta Tiada Batas”

Anonim

Entah rasa apa yang ada dalam hatiku

Kepadamu wahai engkau guruku

Yang sungguh berharga bagiku

Bak permata termahal milikku

Dahulu ku pernah remehkan guru

Dahulu ku pernah tak hargai guru

Bahkan sempat tak menghiraukan guru

Bahkan sempat membenci guru

Penyesalan yang kurasa

Kini menghadirkan cinta kepadamu

Membawaku pada pertobatan

Karena akibat yang dirasakan

Maafkan aku wahai guruku

Atas semua dosa dan salahku

Kini aku mencintamu

Cinta tulus  tiada terkira

Puisi di atas adalah berisi penyesalan seorang murid kepada gurunya. Kemudian murid tersebut menyesal kemudian mencintai gurunya.

Puisi di atas cocok banget buat kamu yang merasakan penyesalan kepada guru. Bisa juga untuk kamu yang ingin meminta maaf kepada guru.

Pernahkah kamu melawan gurumu? Atau pernah tidak mengerjakan tugas?

Hati-hati lho nanti menyesal seperti murid dalam puisi di atas.

Pada beberapa puisi berikutnya, aku akan memberikan contoh puisi berdasarkan dari jumlah bait dan barisnya. Ada puisi singkat, 2 bait, 3 bait, 4 bait.

Puisi memang sebuah karya sastra yang tidak terikat oleh aturan baku penulisan. Jadi jangan heran jika penulisan puisi banyak ragamnya.


Puisi Guru Singkat

Siapa yang di sini engga suka kata kata yang bertele-tele? Atau kamu adalah orang yang engga suka atau engga bisa ngomong panjang-panjang?

Kamu bingung bagaimana menyampaikan rasa sayang dan terimakasih kamu kepada guru secara singkat tapi langsung kena ke hati.

Puisi singkat ini cocok banget buat kamu yang suka kata-kata singkat tanpa bertele-tele tapi tidak kalah mengesankannya.

Puisi singkat ini hanya terdiri dari 1 bait 2 baris dan menggunakan bahasa Inggris.

“My Perfect Angle”

No Name

You Are My teacher

My perfect angle

Singkat, padat, dan jelas. Meski hanya 2 baris dan hanya terdiri dari beberapa kata saja puisi tersebut pasti ampuh untuk membuat gurumu terkesan.

Seandainya kamu menjadi guru, apakah puisi singkat tersebut bisa membuat kamu terkesan? Kalau aku sih terkesan sekali ketika membacanya.

Kadang-kadang meski terlihat sederhana dan singkat, tetapi sesuatu tersebut bisa sangat bernilai bagi seseorang. Begitu juga puisi singkat mengenai guru tersebut.

Coba deh, kamu berikan puisi singkat tersebut kepada gurumu. Dijamin kamu langsung bisa mendapatkan hatinya.

Puisi Guruku Singkat

Humm, kayaknya puisi di atas masih terlalu singkat. Belum bisa mewakili  perasaanku kepada guruku.

Kalau begitu kali ini ada nih puisi yang sedikit lebih panjang dari sebelumnya. Puisi kali  ini  terdiri dari 2 bait dan setiap baitnya terdiri dari 4 baris.

Semoga puisi ini bisa mewakili perasaanmu kepada gurumu ya…

Puisi tentang guruku

“Kemuliaanmu”

Anonim

Wahai engkau manusia berhati malaikat

Wahai engkau pahlawan yang melahirkan pahlawan

Belum tentu untuk dihargai bahkan bisa dicaci

Belum tentu menguntungkannya meski menunggu hingga mati

Wahai engkau manusia mulia

Engkau korbankan tenaga

Engkau korbankan waktu

Demi pengabdian tiada terkira

Puisi di atas mencerminkan kemuliaan seorang guru. Seorang murid yang ingin menyampaikan bahwa gurunya sangat mulia.


Puisi Guru 3 Bait

Untuk selanjutnya ada puisi guru 3 bait dan tiap baitnya berbeda dengan puisi-puisi sebelumnya. Pada puisi kali ini tiap baitnya akan berisi 6 baris.

Puisi ini menggunakan jumlah bait dan baris yang lebih banyak. Tentunya dengan kesan dan penghayatan yang lebih banyak.

Jika tadi, aku memberikan contoh puisi yang berisi pujian, sanjungan, dan rasa terimakasih kepada guru yang cenderung berbahagia, kini akan aku berikan contoh puisi mengenai guru dengan tema yang sedih dan menyayat hati.

“Terbenam”

Anonim

Bagai mentari yang telah terbenam

Hingga datanglah gelapnya malam

Bagai cahaya bulan tertutup awan

Hingga datanglah rasa takut

Bagai sungai  yang telah mengering

Hingga datanglah kesengsaraan

Engkau bagai pelita yang telah padam

Hingga diri tiada daya dan upaya

Karena kegelapan yang menyelimuti

Engkau bagai pahlawan tak kembali

Karena mendapat kejayaan abadi

Hingga kesedihan melanda diri

Mengapa engkau pergi wahai pelita?

Mengapa engkau terbenam wahai mentari?

Mengapa engkau hilang tertutup awan?

Meski engkau tiada dalam pandangan

Namun engkau selalu ada dalam hatiku

Bagiku engkau takkan pernah terbenam

Sedih sekali jika guru yang membawa banyak pengaruh bagi hidup kita sudah tidak ada lagi di dunia.

Pos Terkait:  Puisi Aku Karya Chairil Anwar

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap orang pasti akan merasakan mati. Begitu juga halnya dengan guru.

Betapa sedihnya kita jika ditinggalkan oleh guru. Seakan-akan pembawa cahaya pengetahuan telah pergi. Seakan akan pelita hidup sudah hilang. Bagaimana benar bukan?

Puisi di atas cocok banget buat kamu yang sedang sedih karena ditinggal oleh guru kamu. Puisi di atas bisa dijadikan sebagai penghormatan terakhir kamu untuknya.

Puisi Guru 4 Bait

Siapa yang disini suka tulisan panjang? Atau menyukai sebuah cerita? Atau kamu orang yang engga bisa nulis singkat kayak aku?

Puisi 4 bait ini cocok banget buat kamu yang terbiasa menulis cerita panjang, namun ingin membuat puisi dengan kata-kata indah.

Puisi 4 bait termasuk jenis puisi yang terbilang cukup panjang. Puisi seperti ini cocok untuk jenis puisi yang merangkai seperti sebuah cerita.

Pada puisi 4 bait ini kata-kata yang disampaikan lebih beragam. Sehingga kamu lebih bebas untuk menyampaikan sanjungan, rasa hormat, dan ucapan terimakasih kepada guru kamu.

Kali ini aku akan menulis contoh puisi guru 4 bait dengan 8 baris setiap barisnya.

“Pengharapanku”

Anonim

Seorang guru yang sering dibanggakan

Mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa

Mendapat julukan pelita pengetahuan

Mendapat julukan pahlawan yang melahirkan pahlawan

Seorang guru yang lebih mulia dari raja

Hingga aku menaruh harap untuknya

Menaruh harap kebahagiaan hidup

Menaruh harap menajdi pelita abadi kehidupanku

Harapku engkau selalu ada menemaniku dalam hidupku

Memberiku segunung pengetahuan

Yang akan membawa manfaat bagi hidupku

Mengingatkanku akan salah langkahku

Agar ku tetap berada di jalan kebenaran

Engkau bagai mentari menyinari bumi

Tanpa mentari bumi bisa hancur tak seimbang

Begitu pun dengan diriku

Sejuta harapan yang ku taruh kepadamu

Sejuta impian yang kubayangkan denganmu

Ternyata semua hancur lembur

Aku tak menyangka engkau berbuat begitu

Engkau menghina kemuliaan guru

Engkau menghina sebutan pahlawan bagi guru

Tanpa alasan yang jelas engkau memihak seseorang

Dengan langkah berani meninggalkan kebenaran

Ku tahu derajat guru mulia melebihi raja

Ku tahu guru sumber kebenaran dan pengetahuan

Namun pengharapanku yang hancur apakah tiada arti?

Adakah bisa seorang guru memihak di antara muridnya?

Apalagi dengan bertolak pada kebenaran

Meski begitu hormatku tak pernah luntur kepadamu

Harapanku yang hancur ku hempas jauh-jauh

Untuk menjaga kesucian makna pahlawan tanpa tanda jasa

Puisi di atas bercerita mengenai seorang murid yang mempunya secerca harapan kepada gurunya. Namun harapan tersebut kandas karena kesalahan guru.

Guru juga adalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan. Tugas kita sebagai murid atau orang yang diajarinya adalah memaafkanmu dan tetap menjaga kemuliaannya.

Yakinlah bahwa bagaimana pun guru adalah orang yang berjasa bagi hidup kita. Kesalahannya hanyalah setitik kecil jika dibandingkan dengan jasa dan pengorbananannya.

Maka dari itu bagaimana pun juga kita tidak boleh membenci guru kita. Kita harus tetap menghormati guru kita.


Puisi Tentang Guru

Jika tadi aku telah memberikan contoh mengenai puisi 4 bait yang panjang banget karena setiap baitnya terdiri dari 8 baris, sekarang aku akan memberikan contoh puisi 4 bait namun singkat.

Puisi kali ini akan aku tulis 4 bait secara singkat dengan tiap baitnya terdiri dari 2 baris dan hanya terdiri dari beberapa kata saja.

“Guruku Tersayang”

Anonim

Pagiku diawali cerahnya mentari

Mengiringi keceriaanku ke sekolah

Selamat pagi yang terucap pada semua

Termasuk engkau guruku tersayang

Kelasmu yang selalu aku nantikan

Karena tak sabar memperoleh ilmumu beribu manfaat

Engkaulah guruku tersayang

Engkalah guruku tercinta

Meski singkat puisi tersebut sangat berisi begitu senangnya ia ke sekolah dan betapa sayangnya ia kepada gurunya.

Pos Terkait:  22 Puisi Tentang Ibu Singkat, Padat dan Jelas

Puisi Untuk Guru Tercinta

Guru ibarat orang tua kita di sekolah. Tak jarang sakin cintanya kita kepada guru membuat kita meneteskan air mata.

Apalagi jika kita sedang menjalani momen perpisahan bersama guru. Pasti kesedihan akan melanda dalam hati.

Puisi selanjutnya ini adalah berisi puisi sedih perpisahan dengan guru yang bahkan bisa membuat kamu sampai meneteskan air mata.

“Perjalanan Terakhir”

Anonim

Langkah demi langkah kujalani dengan berat hati

Kulihat sekeliling penuh dengan kedukaan

Banyak warga terheran-heran melihat ke arah jalan

Ada apa disebutkan lafadz Laa Ila Ha Ilallah

Pahlawan yang mengisi hari penuh perjuangan

Juga dengan penuh pengorbanan

Tanpa pernah mengenal kata lelah

Kini Tuhan memberikannya istirahat yang abadi

Keceriannya yang selalu mengisi kelasku

Kini kedukaan yang mengisi hati muridnya

Karena keceriaan yang telah sirna

Kini Tuhan ingin bersamanya

Wahai engkau guruku

Kuiringi engkau dengan penuh rasa hormat

Pada perjalanan terakhirmu

Ke tempat peristirahatan yang abadi

Sedih banget…Puisi tersebut berisi tentang seorang murid yang sedang ikut mengiringi perjalanan terakhir gurunya ke pemakaman.

Dengan rasa hormat murid tersebut mengiringi iringan keranda gurunya ke tempat peristirahatan terakhir.

Contoh Puisi Guru Ngaji

Guru tidak selalu identik dengan ilmu pengetahuan dan pelajaran utama di sekolah saja. Guru juga adalah orang yang mengajarkan akhlak, moral, juga pelajaran agama.

Kita juga perlu belajar mengaji bukan? Dan untuk itu kita memerlukan seorang guru.

Seringkali ketika sore hari kita belajar mengaji. Mereka yang mengajari kita mengaji juga adalah guru tanpa tanda jasa.

Bahkan jasa mereka sangat besar. Mereka memberikan mengajarkan cara kita mengaji yang berguna untuk kehidupan di dunia dan di akhirat.

Berikut di bawah ini adalah contoh puisi untuk guru ngaji

“Jalan Syurgaku”

Anonim

Huruf demi huruf ku pelajari

Dengan suara yang masih terbata-bata

Seringkali ku cepat lupa

Seringkali ku buat kesalahan yang berulang

Huruf demi huruf kau ajarkan

Dengan penuh kesabaran

Tanpa adanya rasa marah

Tanpa ada rasa kesal meski aku sering salah

Suaraku yang terbata-bata

Tak membuat keteguhanmu goyah

Perlahan kau terus mengajarku

Agar aku bisa mengaji

Iqra 1,2, dan 3

Iqra 4,5, dan 6

Hingga ku bisa baca Al’Quran

Semua itu adalah karenamu

Engkau adalah salah satu jalan menuju Syurga-Ku

Engkau mengajariku bagaimana meraih Syrga-Nya

Kau melatihku membaca ayat-ayat-Nya

Terimakasih guruku jalan Syurgaku

Puisi di atas berisi tentang seorang murid mengaji yang sangat berterimakasih kepada guru ngajinya. Ia merasa bahwa guru ngajinya adalah pembawa dirinya menuju Syurga.

Hal itu memang dirasa tepat karena tanpa guru ngaji, kita tidak akan bisa membaca Al-Quran yang merupakan salah satu hal yang bernilai pahala.

Kawan, sudah jelas bukan bahwa guru memang orang yang sangat berharga bagi setiap orang. Dalam segala hal guru memang memiliki banyak jasa kepada kita.

Banyaknya sanjungan belumlah cukup untuk menyanjung kemuliaan dari guru kita. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa membalas kebaikan guru kita

Itulah berbagai macam contoh puisi guru dengan berbagai macam tema. Ada puisi guru mengenai guruku pahlawanku, guruku tercinta, puisi guru dengan berbagai macam bait.

Bagaimana? Menarik bukan? Semoga contoh puisi-puisi guru di atas bermanfaat dan bisa mewakili perasaan kalian kepada guru di Hari Guru nanti.