Puisi Guruku – Contoh puisi mengenai guru sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Hal ini karena guru merupakan orang yang istimewa.
Guru disebut juga sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah orang-orang yang membawa perubahan bagi hidup seseorang.
Setiap orang pasti mempunyai guru dan pasti memiliki banyak kesan mendalam terhadap gurunya. Bagaimana denganmu? Kesan paling mendalam apa yang kamu ingat bersama gurumu?
Guru adalah pengganti orang tua kita di sekolah. Sama halnya menyayangi orang tua kita juga menyayangi guru dengan kasih sayang yang begitu besar.
Setiap tanggal 25 November biasanya kita memperingati Hari Guru. Pada hari itu setiap orang khususnya setiap murid akan memberikan rasa kasih sayang dan ucapan terimakasih kepada guru mereka.
Salah satu cara mengungkapkan ucapan terimakasih dan rasa kasih sayang kita terhadap guru adalah dengan memberikan puisi. Bahkan tak jarang ketika membacakannya pun bercucuran air mata.
Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan berbagai macam contoh puisi guru dengan berbagai macam tema. Wah pastinya menarik bukan?
Puisi Guruku Karya Chairil Anwar
Siapa yang tidak mengenal Chairil Anwar? Sastrawan Indonesia yang terkenal tiada terkira.
Sudah banyak puisi yang Beliau ciptkakan. Tak jarang juga puisi-puisinya sering dipakai dalam lomba membaca puisi.
Termasuk puisi mengenai guru. Pada bagian pertama ini aku akan memberikan contoh puisi Chairil Anwar mengenai guru.
“Bintang”
Karya Chairil Anwar
Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku ‘tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya
Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang
Pada puisi di atas Chairil Anwar memuji gurunya sebagai bintang. Itu memang tepat.
Memang tidak ada yang bisa mengibaratkan besarnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh guru.
Sungguh sangat pantas jika Chairil Anwar mengatakan bahwa gurunya adalah bintang.
Puisi Guruku Pahlawanku
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah pahlawan yang mampu menghasilkan pahlawan lainnya.
Setiap orang pasti akan merasakan bahwa gurunya adalah pahlawannya. Sehingga sudah tak asing lagi kita dengar istilah “Guruku Pahlawanku”
Kedua, aku akan memberikan contoh puisi yang bertema “Guruku Pahlawanku”
“Guruku Pahlawanku”
Anonim
Wahai engkau pelita hidupku
Perubah arah dan nasibuku
Menyinari gelapnya kebodohan
Dengan terangnya cahya pengetahuan
Tak tahu bagaimana diri ini berterimakasih
Apa jadinya aku tanpa engkau
Hidup susah tak terarah
Karena otak tiada guna
Kini dunia terasa cerah
Karena engkau wahai pelita dunia
Yang membawa beribu manfaat
Bagi manusia sejuta umat
Engkaulah mentariku
Pelita hidupku
Pengorbananmu tak terkira untukku
Pahlawan pembelaku
Pahlawan tanpa tanda saja
Engkaulah guru pahlawanku
Bagaimana? Apakah kamu merasa bahwa gurumu adalah pahlawanmu?
Jika iya, puisi ini cocok untuk kamu sampaikan kepada gurumu pada saat Hari Guru nanti.
Contoh Puisi Tentang Guru
Pada bagian ketiga ini, aku akan memberikan contoh puisi tentang guruku tercinta. Sebelum kita masuk ke contoh puisi penulis ingin menyampaikan mengapa sih kita harus mencintai guru?
Kalian harus tahu bahwa kita harus mencinta guru. Sesuai dengan pengalamanku jika kita tidak bisa mencintai guru makan pengetahuan yang diberikan guru akan sulit untuk dipahami.
Dulu aku pernah menyadari hal ini. Ada guru yang aku sangat senang, aku suka diajarinya dan bersamanya dan nilai mata pelajaran yang diajarkan olehnya bagus. Ada guru yang aku ga suka dan aku benci, bener saja miliki pada mata pelajaran itu jelek.
Lama-kelamaan aku mulai mencoba mencintai guru yang aku tidak sukai itu. Ternyata benar sekali nilaiku pada mata pelajaran itu meningkat.
Jadi, mulai sekarang cintailah gurumu. Yang masih ada nilai-nilai yang jelek, selain belajar lebih giat lagi coba deh kamu lebih mencintai gurumu.
“Cinta Tiada Batas”
Anonim
Entah rasa apa yang ada dalam hatiku
Kepadamu wahai engkau guruku
Yang sungguh berharga bagiku
Bak permata termahal milikku
Dahulu ku pernah remehkan guru
Dahulu ku pernah tak hargai guru
Bahkan sempat tak menghiraukan guru
Bahkan sempat membenci guru
Penyesalan yang kurasa
Kini menghadirkan cinta kepadamu
Membawaku pada pertobatan
Karena akibat yang dirasakan
Maafkan aku wahai guruku
Atas semua dosa dan salahku
Kini aku mencintamu
Cinta tulus tiada terkira
Puisi di atas adalah berisi penyesalan seorang murid kepada gurunya. Kemudian murid tersebut menyesal kemudian mencintai gurunya.
Puisi di atas cocok banget buat kamu yang merasakan penyesalan kepada guru. Bisa juga untuk kamu yang ingin meminta maaf kepada guru.
Pernahkah kamu melawan gurumu? Atau pernah tidak mengerjakan tugas?
Hati-hati lho nanti menyesal seperti murid dalam puisi di atas.
Pada beberapa puisi berikutnya, aku akan memberikan contoh puisi berdasarkan dari jumlah bait dan barisnya. Ada puisi singkat, 2 bait, 3 bait, 4 bait.
Puisi memang sebuah karya sastra yang tidak terikat oleh aturan baku penulisan. Jadi jangan heran jika penulisan puisi banyak ragamnya.
Puisi Guru Singkat
Siapa yang di sini engga suka kata kata yang bertele-tele? Atau kamu adalah orang yang engga suka atau engga bisa ngomong panjang-panjang?
Kamu bingung bagaimana menyampaikan rasa sayang dan terimakasih kamu kepada guru secara singkat tapi langsung kena ke hati.
Puisi singkat ini cocok banget buat kamu yang suka kata-kata singkat tanpa bertele-tele tapi tidak kalah mengesankannya.
Puisi singkat ini hanya terdiri dari 1 bait 2 baris dan menggunakan bahasa Inggris.
“My Perfect Angle”
No Name
You Are My teacher
My perfect angle
Singkat, padat, dan jelas. Meski hanya 2 baris dan hanya terdiri dari beberapa kata saja puisi tersebut pasti ampuh untuk membuat gurumu terkesan.
Seandainya kamu menjadi guru, apakah puisi singkat tersebut bisa membuat kamu terkesan? Kalau aku sih terkesan sekali ketika membacanya.
Kadang-kadang meski terlihat sederhana dan singkat, tetapi sesuatu tersebut bisa sangat bernilai bagi seseorang. Begitu juga puisi singkat mengenai guru tersebut.
Coba deh, kamu berikan puisi singkat tersebut kepada gurumu. Dijamin kamu langsung bisa mendapatkan hatinya.
Puisi Guruku Singkat
Humm, kayaknya puisi di atas masih terlalu singkat. Belum bisa mewakili perasaanku kepada guruku.
Kalau begitu kali ini ada nih puisi yang sedikit lebih panjang dari sebelumnya. Puisi kali ini terdiri dari 2 bait dan setiap baitnya terdiri dari 4 baris.
Semoga puisi ini bisa mewakili perasaanmu kepada gurumu ya…
“Kemuliaanmu”
Anonim
Wahai engkau manusia berhati malaikat
Wahai engkau pahlawan yang melahirkan pahlawan
Belum tentu untuk dihargai bahkan bisa dicaci
Belum tentu menguntungkannya meski menunggu hingga mati
Wahai engkau manusia mulia
Engkau korbankan tenaga
Engkau korbankan waktu
Demi pengabdian tiada terkira
Puisi di atas mencerminkan kemuliaan seorang guru. Seorang murid yang ingin menyampaikan bahwa gurunya sangat mulia.
Puisi Guru 3 Bait
Untuk selanjutnya ada puisi guru 3 bait dan tiap baitnya berbeda dengan puisi-puisi sebelumnya. Pada puisi kali ini tiap baitnya akan berisi 6 baris.
Puisi ini menggunakan jumlah bait dan baris yang lebih banyak. Tentunya dengan kesan dan penghayatan yang lebih banyak.
Jika tadi, aku memberikan contoh puisi yang berisi pujian, sanjungan, dan rasa terimakasih kepada guru yang cenderung berbahagia, kini akan aku berikan contoh puisi mengenai guru dengan tema yang sedih dan menyayat hati.
“Terbenam”
Anonim
Bagai mentari yang telah terbenam
Hingga datanglah gelapnya malam
Bagai cahaya bulan tertutup awan
Hingga datanglah rasa takut
Bagai sungai yang telah mengering
Hingga datanglah kesengsaraan
Engkau bagai pelita yang telah padam
Hingga diri tiada daya dan upaya
Karena kegelapan yang menyelimuti
Engkau bagai pahlawan tak kembali
Karena mendapat kejayaan abadi
Hingga kesedihan melanda diri
Mengapa engkau pergi wahai pelita?
Mengapa engkau terbenam wahai mentari?
Mengapa engkau hilang tertutup awan?
Meski engkau tiada dalam pandangan
Namun engkau selalu ada dalam hatiku
Bagiku engkau takkan pernah terbenam
Sedih sekali jika guru yang membawa banyak pengaruh bagi hidup kita sudah tidak ada lagi di dunia.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap orang pasti akan merasakan mati. Begitu juga halnya dengan guru.
Betapa sedihnya kita jika ditinggalkan oleh guru. Seakan-akan pembawa cahaya pengetahuan telah pergi. Seakan akan pelita hidup sudah hilang. Bagaimana benar bukan?
Puisi di atas cocok banget buat kamu yang sedang sedih karena ditinggal oleh guru kamu. Puisi di atas bisa dijadikan sebagai penghormatan terakhir kamu untuknya.
Puisi Guru 4 Bait
Siapa yang disini suka tulisan panjang? Atau menyukai sebuah cerita? Atau kamu orang yang engga bisa nulis singkat kayak aku?
Puisi 4 bait ini cocok banget buat kamu yang terbiasa menulis cerita panjang, namun ingin membuat puisi dengan kata-kata indah.
Puisi 4 bait termasuk jenis puisi yang terbilang cukup panjang. Puisi seperti ini cocok untuk jenis puisi yang merangkai seperti sebuah cerita.
Pada puisi 4 bait ini kata-kata yang disampaikan lebih beragam. Sehingga kamu lebih bebas untuk menyampaikan sanjungan, rasa hormat, dan ucapan terimakasih kepada guru kamu.
Kali ini aku akan menulis contoh puisi guru 4 bait dengan 8 baris setiap barisnya.
“Pengharapanku”
Anonim
Seorang guru yang sering dibanggakan
Mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa
Mendapat julukan pelita pengetahuan
Mendapat julukan pahlawan yang melahirkan pahlawan
Seorang guru yang lebih mulia dari raja
Hingga aku menaruh harap untuknya
Menaruh harap kebahagiaan hidup
Menaruh harap menajdi pelita abadi kehidupanku
Harapku engkau selalu ada menemaniku dalam hidupku
Memberiku segunung pengetahuan
Yang akan membawa manfaat bagi hidupku
Mengingatkanku akan salah langkahku
Agar ku tetap berada di jalan kebenaran
Engkau bagai mentari menyinari bumi
Tanpa mentari bumi bisa hancur tak seimbang
Begitu pun dengan diriku
Sejuta harapan yang ku taruh kepadamu
Sejuta impian yang kubayangkan denganmu
Ternyata semua hancur lembur
Aku tak menyangka engkau berbuat begitu
Engkau menghina kemuliaan guru
Engkau menghina sebutan pahlawan bagi guru
Tanpa alasan yang jelas engkau memihak seseorang
Dengan langkah berani meninggalkan kebenaran
Ku tahu derajat guru mulia melebihi raja
Ku tahu guru sumber kebenaran dan pengetahuan
Namun pengharapanku yang hancur apakah tiada arti?
Adakah bisa seorang guru memihak di antara muridnya?
Apalagi dengan bertolak pada kebenaran
Meski begitu hormatku tak pernah luntur kepadamu
Harapanku yang hancur ku hempas jauh-jauh
Untuk menjaga kesucian makna pahlawan tanpa tanda jasa
Puisi di atas bercerita mengenai seorang murid yang mempunya secerca harapan kepada gurunya. Namun harapan tersebut kandas karena kesalahan guru.
Guru juga adalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan. Tugas kita sebagai murid atau orang yang diajarinya adalah memaafkanmu dan tetap menjaga kemuliaannya.
Yakinlah bahwa bagaimana pun guru adalah orang yang berjasa bagi hidup kita. Kesalahannya hanyalah setitik kecil jika dibandingkan dengan jasa dan pengorbananannya.
Maka dari itu bagaimana pun juga kita tidak boleh membenci guru kita. Kita harus tetap menghormati guru kita.
Puisi Tentang Guru
Jika tadi aku telah memberikan contoh mengenai puisi 4 bait yang panjang banget karena setiap baitnya terdiri dari 8 baris, sekarang aku akan memberikan contoh puisi 4 bait namun singkat.
Puisi kali ini akan aku tulis 4 bait secara singkat dengan tiap baitnya terdiri dari 2 baris dan hanya terdiri dari beberapa kata saja.
“Guruku Tersayang”
Anonim
Pagiku diawali cerahnya mentari
Mengiringi keceriaanku ke sekolah
Selamat pagi yang terucap pada semua
Termasuk engkau guruku tersayang
Kelasmu yang selalu aku nantikan
Karena tak sabar memperoleh ilmumu beribu manfaat
Engkaulah guruku tersayang
Engkalah guruku tercinta
Meski singkat puisi tersebut sangat berisi begitu senangnya ia ke sekolah dan betapa sayangnya ia kepada gurunya.
Puisi Untuk Guru Tercinta
Guru ibarat orang tua kita di sekolah. Tak jarang sakin cintanya kita kepada guru membuat kita meneteskan air mata.
Apalagi jika kita sedang menjalani momen perpisahan bersama guru. Pasti kesedihan akan melanda dalam hati.
Puisi selanjutnya ini adalah berisi puisi sedih perpisahan dengan guru yang bahkan bisa membuat kamu sampai meneteskan air mata.
“Perjalanan Terakhir”
Anonim
Langkah demi langkah kujalani dengan berat hati
Kulihat sekeliling penuh dengan kedukaan
Banyak warga terheran-heran melihat ke arah jalan
Ada apa disebutkan lafadz Laa Ila Ha Ilallah
Pahlawan yang mengisi hari penuh perjuangan
Juga dengan penuh pengorbanan
Tanpa pernah mengenal kata lelah
Kini Tuhan memberikannya istirahat yang abadi
Keceriannya yang selalu mengisi kelasku
Kini kedukaan yang mengisi hati muridnya
Karena keceriaan yang telah sirna
Kini Tuhan ingin bersamanya
Wahai engkau guruku
Kuiringi engkau dengan penuh rasa hormat
Pada perjalanan terakhirmu
Ke tempat peristirahatan yang abadi
Sedih banget…Puisi tersebut berisi tentang seorang murid yang sedang ikut mengiringi perjalanan terakhir gurunya ke pemakaman.
Dengan rasa hormat murid tersebut mengiringi iringan keranda gurunya ke tempat peristirahatan terakhir.
Contoh Puisi Guru Ngaji
Guru tidak selalu identik dengan ilmu pengetahuan dan pelajaran utama di sekolah saja. Guru juga adalah orang yang mengajarkan akhlak, moral, juga pelajaran agama.
Kita juga perlu belajar mengaji bukan? Dan untuk itu kita memerlukan seorang guru.
Seringkali ketika sore hari kita belajar mengaji. Mereka yang mengajari kita mengaji juga adalah guru tanpa tanda jasa.
Bahkan jasa mereka sangat besar. Mereka memberikan mengajarkan cara kita mengaji yang berguna untuk kehidupan di dunia dan di akhirat.
Berikut di bawah ini adalah contoh puisi untuk guru ngaji
“Jalan Syurgaku”
Anonim
Huruf demi huruf ku pelajari
Dengan suara yang masih terbata-bata
Seringkali ku cepat lupa
Seringkali ku buat kesalahan yang berulang
Huruf demi huruf kau ajarkan
Dengan penuh kesabaran
Tanpa adanya rasa marah
Tanpa ada rasa kesal meski aku sering salah
Suaraku yang terbata-bata
Tak membuat keteguhanmu goyah
Perlahan kau terus mengajarku
Agar aku bisa mengaji
Iqra 1,2, dan 3
Iqra 4,5, dan 6
Hingga ku bisa baca Al’Quran
Semua itu adalah karenamu
Engkau adalah salah satu jalan menuju Syurga-Ku
Engkau mengajariku bagaimana meraih Syrga-Nya
Kau melatihku membaca ayat-ayat-Nya
Terimakasih guruku jalan Syurgaku
Puisi di atas berisi tentang seorang murid mengaji yang sangat berterimakasih kepada guru ngajinya. Ia merasa bahwa guru ngajinya adalah pembawa dirinya menuju Syurga.
Hal itu memang dirasa tepat karena tanpa guru ngaji, kita tidak akan bisa membaca Al-Quran yang merupakan salah satu hal yang bernilai pahala.
Kawan, sudah jelas bukan bahwa guru memang orang yang sangat berharga bagi setiap orang. Dalam segala hal guru memang memiliki banyak jasa kepada kita.
Banyaknya sanjungan belumlah cukup untuk menyanjung kemuliaan dari guru kita. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa membalas kebaikan guru kita
Itulah berbagai macam contoh puisi guru dengan berbagai macam tema. Ada puisi guru mengenai guruku pahlawanku, guruku tercinta, puisi guru dengan berbagai macam bait.
Bagaimana? Menarik bukan? Semoga contoh puisi-puisi guru di atas bermanfaat dan bisa mewakili perasaan kalian kepada guru di Hari Guru nanti.