22 Puisi Tentang Ibu Singkat, Padat dan Jelas

Puisi Tentang Ibu – Bermacam-macam contoh puisi ibu bisa kita temukan. Ada yang singkat ada yang panjang, ada yang biasa saja hingga yang dapat meneteskan air mata.

Hal ini dirasa wajar karena Ibu adalah wanita paling mulia dalam kehidupan kita. Tanpa adanya ibu kita tidak dapat merasakan bagaimana nikmatnya kehidupan dunia yang kini kita rasakan.

Perjuangan ibu untuk kita sungguh tiada terkira. Ibu mengandung kita selama 9 bulan dengan susah payah, setelah kita lahir ibu harus merawat kita dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Itulah mengapa seorang anak harus berbakti dan menyayangi orang tuanya khususnya ibu. Kita juga harus bersyukur karena sudah mendapat kasih sayang yang besar dari ibu.

Berbagai macam cara banyak dilakukan untuk menunjukkan rasa sayang kita kepada ibu. Salah satu caranya kamu bisa membuat dan membacakan puisi untuk ibu.

Dengan hal itu kamu bisa membuat ibumu terkesan dan tersanjung.

Berikut imi disajikan contoh puisi ibu dengan berbagai tema. Pastinya penuh dengan kasih sayang.


Puisi Pendek Tentang Ibu

Puisi Ibu
Puisi Ibu

Pertama aku akan memberikan contoh puisi ibu karya Chairil Anwar.

Siapa yang tidak mengenal Chairil Anwar? Ia adalah seorang sasrtrawan Indonesia yang tersohor.

Banyak sekali puisi-puisinya dalam berbagai bentuk dan tema yang telah Beliau buat. Tak jarang ksrya-karyanya seringkali dipakai dalam lomba baca puisi.

Termasuk puisi ibu. Chairil Anwar juga menulis berbagai macam puisi mengenai ibu. Berikut adalah salah satu contohnya.

“Ibu”

Karya Chairil Anwar

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku di marah

Katanya memperbaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu…

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu…

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasehat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati demgan penawar dan semangat

Dan bila aku mencapai kejayaan

Dia berkata bersyukurla pada Tuhan

Namun…

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu

Ibu…

Aku sayang padamu…

Tuhanku aku bermohon pada-Mu

Sejahterakanlah dia

Selamanya…

Lihat Juga : 10 Puisi Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Paling Mengharukan


Puisi Ibu Karya Mustofa Bisri

Selain Chairil Anwar, ada lagi penulis puisi ibu dari kalangan tokoh terkenal. Salah satunya adalah puisi Karya Mustofa Bisri.

Mustofa Bisri dengan nama aslinya K.H. Ahmad Mustofa Bisri dan lebih sering dikenal dengan nama Gus Mus adalah seorang Rais Syuriah PBNU.

Tetapi, meskipun Beliau adalah seorang kiai, ia juga pandai dalam bidang sastra. Beliau pandai dalam membuat tulisan termasuk puisi.

Berikut di bawah ini adalah contoh puisi Ibu Karya Mustofa Bisri.

“Nazar Ibu di Karbala”

Karya Mustofa Bisri

Pantulan mentari senja dari kubah keemasan

Mesjid dan makam sang cucu nabi

Makin melembut

Pada genangan

Air mata ibu tua

Bergulir-gulir

Berkilat-kilat

Seolah dijaga pelupuk

Agar tak jauh

Indah warnanya

Menghibur bocah berkaki satu

Dalam gendongannya

Tapi jatuh juga akhirnya

Manik-manik benih berkilauan

Menitik pecah

Pada pipi manis kemerahan

Puteranya

“Ibu menangis ya, Mengapa?

Meski kehilangan satu kaki

Bukankah ananda selamat kini

Seperti yang ibu pinta?”

“Airmata bahagia, anakku

Kerna permohonan kita dikabulkan

Kita ziarah kemari hari inu

Memenuhi nazar ibumu”

Cahaya lembut masih memantul-mantul

Dari kedua matanya

Ketika sang ibu tiba-tiba brenti

Berdiri tegak di pintu makam

Mengumamkan salam:

“Assalamu’alaika ya sibtha Rasulillah

Salam bagimu, wahai cucu Rasul

Salam bagimu, wahai permata Zahra

Lalu dengan permatanya sendiri

Dalam gendongannya

Hati-hati maju selangkah-selangkah

Mentibak para peziarah

Yang begitu meriah

Disentuhnya dinding makam seperti tak sengaja

Dan pelan-pelan dihadapkannya wajahnya ke  kiblat

Membisik munajat:

“Terimakasih, Tuhanku

Dalam galau perang yang tak menentu

Engkau hanya mengujiku

Sebatas ketahananku

Engkau hanya mengambil suami

Gubuk kami

Dan sebelah kaki

Anakku

Tak seberapa

Dibanding cobamu

Terhadap cucu Rasulmu ini

Engkau masih menjaga

Kejernihan pikiran

Dan kebeningan hati

Tuhan

Kalau aku boleh meminta ganti

Gantilah suami, gubuk, dan kaki anakku

Dengan kepasrahan yang utuh

Dan semangat yang penuh

Untuk terus melangkah

Pada jalan lurusmu

Dan sadarkanlah manusia

Agar tak terus menumpahkan darah

Mereka sendiri sia-sia

Tuhan

Inilah nazarku

Terimalah”


Puisi Ibu dan Ayah

Ibu dan Ayah adalah orang tua kita. Mereka telah banyak berjasa kepada kita.

Pos Terkait:  10 Puisi Guruku Pahlawanku Paling Mengharukan

Bukan hanya ibu,  ayah juga sama-sama mempunyai banyak jasa untuk kita. Ibu mengandung dan merawat kita hingga kita dewasa, sedangkan ayah bertugas mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kita.

Maka dari itu kita harus menghormati ibu dan ayah. Kita juga harus sangat berterimakasih kepada ibu dan ayah.

Di bawah ini adalah contoh puisi ibu dan ayah.

“Ibu dan Ayah”

Anonim

Oh ibu dan ayah

Pengorbananmu untuk kami

Tidak pernah terbalaskan

Tak akan pernah tergantikan

Oh ibu dan ayah

Tanpa engkau berdua

Aku takkan bisa hidup

Takkan bisa menikmati indahnya dunia

Oh ibu dan ayah

Sungguh besar jasamu

Takkan tergantikan oleh apapun

Takkan terbalaskan oleh apapun

Oh ibu dan ayah

Terimakasih untuk segalanya

Izinkan aku untuk berbakti

Hingga di ujung nafas

Puisi di atas menceritakan seorang anak yang sedang mengenang dan menyanjung jasa-jasa dari ibu dan ayahnya.


Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati

Ibu adalah orang yang paling berpengaruh dalam hidup kita. Untuk bisa menjalani kehidupan seperti sekarang semuanya adalah atas jasa-jasa ibu.

Tanpa adanya jasa-jasa ibu, kita tidak akan bisa menjalani kehidupan seperti sekarang ini. Semua orang pasti mempunyai ibu. Pastinya kisah-kisah setiap orang bersama ibu berbeda-beda.

Ada yang bahagia, sedih, berkesan, dll. Puisi selanjutnya adalah puisi mengenai ibu yang sedih menyentuh hati. Berikut ini adalah contoh puisi mengenai ibu yang sedih menyentuh hati.

Puisi Ibu

“Ketidak beruntunganku”

Anonim

Badai yang terus menghampiri

Baik badai alam dan badai sosial

Kondisi yang tidak menentu

Membawa pada medan perang

Ibu yang melepaskan dengan bangga

Dengan rasa haru dan keyakinan

Keyakinan aku membawa kemenangan

Keyakinan aku mengharumkan namanya

Kupandang ibu dengan wajah penuh haru

Seraya berkata

“Bagai bulan merindukan malam

Aku juga merindukan ibu

Bagai matahari kembali ketika pagi

Aku kan kembali kepangkuanmu”

Hari demi hari kulewati

Dengan suara genderang perang

Bagai kesatria yang pemberani

Ku lawan musuh tanpa ragu

Maaf beribu maaf ibu

Aku tak dapat kembali

Tuhan ingin aku berjaya

Meraih kejayaan abadi

Bagai mentari yang tenggelam

Puisi Ibu

Puisi di atas sedih bukan. Puisi di atas berisi mengenai seorang anak yang pergi berperang namun tidak kembali. Di hari ia pergi ke medan perang, itu adalah hari terakhir dia bertemu dengan ibunya.

Pos Terkait:  Puisi Aku Karya Chairil Anwar

Contoh Puisi Ibu Pertiwi

Ibu bukan hanya orang yang melahirkan kita. Makna ibu memiliki arti yang luas

Ibu adalah yang melindungi, tempat kita tinggal, tempat kita kembali, tempat di mana kita bisa menjalani kehidupan.

Selain ibu yang melahirkan kita, ada ibu di mana tempat kita tinggal. Di ibu tersebut kita menyambung hidup setiap harinya.

Ibu tersebut menyediakan apapun segala kebutuhan kita. Ibu tersebut adalah ibu pertiwi.

Puisi kali ini akan bercerita mengenai ibu pertiwi.

Kecintaan kita bukan hanya kepada ibu kandung yang melahirkan kita. Tapi kecintaan kita juga harus ada kepada ibu pertiwi kita.

Berikut di bawah ini adalah puisi yang mengungkapkan rasa cinta kepada ibu pertiwi.

“Demi ibu pertiwi”

Anonim

Demi ibu pertiwi tercinta

Demi ibu pertiwi tersayang

Ku korbankan jiwa dan raga

Tanpa gentar dan rasa takut

Jika ada yang mengganggumu

Jika ada yang merusakmu

Aku kan siap tuk menghandang

Bagaikan perisai pelindungmu

Akulah anakmu wahai ibu pertiwi

Yang selalu ada untukmu

Bagai anak panah Arjuna

Ku mandi darah untuk melindungimu

Puisi di atas adalah berisi kecintaan terhadap ibu pertiwi.

Kita semua adalah anak ibu pertiwi. Dengan begitu kita juga harus mencontoh sikap pemuda dalam puisi tersebut, mengorbankan jiwa dan raga demi melindungi ibu pertiwi.

Puisi Ibu Kita Kartini

Para wanita di zaman sekarang, patutlah berterimakasih dan mengenang jasa-jasa Kartini. Berkat ibu kita kartini nasib para perempuan bisa berubah.

Dahulu perempuan direndahkan, tidak boleh sekolah, larut dalam kebodohan, bahkan seringkali dihinakan. Namun, berkat ibu kita Kartini nasib perempuan berubah.

Ibu Kartini adalah pelopor emansipasi wanita. Di mana kini wanita bebas menempuh pendidikan setingi-tingginya, bekerja, dan bebas mengembangkan bakat mereka.

Maka dari itu, kita harus berterimakasih kepada ibu kita kartini.

Salah satunya adalah dengan mengungkapkan rasa terimakasih tersebut melalui puisi.

Puisi mengenai Kartini sudah banyak contohnya. Setiap hari Kartini sering diadakan lomba membaca puisi mengenai Kartini.

Berikut di bawah ini adalah contoh mengenai puisi Kartini

“Wahai Kartini”

Anonim

Wahai engkau ibu yang merubah nasib para wanita

Wahai engkau ibu yang menjadi pelopor para wanita

Terimakasihku padamu tidak akan pernah berakhir

Terimakasihku padamu sungguh besar tiada terkira

Aku adalah seorang wanita Indonesia

Yang sangat merasakan nikmatnya

Habis Gelap Terbirlah Terang

Yang merupakan karyamu yang agung

Entah bagaimana nasibku jika tidak ada engkau

Mungkin diri ini sudah banyak direndahkan

Mungkin cita-cita takkan pernah untuk tercapai

Entah mungkin aku sudah remuk hancur termakan kehinaan

Jasa-jasamu akan selalu kukenang

Dengan terangnya cita-cita

Ku persembahkan kepadamu

Juga kepada nusa dan bangsa

Puisi di atas adalah mengenai seorang wanita yang berhasil memperoleh cita-citanya.

Ia merasa bahwa tanpa adanya perjuangan dari Kartini bahwa ia tidak akan bisa meraih cita-citanya.

Mungkin dia sudah banyak direndahkan, diremehkan, dan larut dalam kebodohan.

Ia sangat berterimakasih kepada jasa-jasa ibu Kartini


Puisi Ibuku Guruku

Ibu adalah orang yang mengandung kita selama 9 bulan kemudian melahirkan kita. Setelah ibu dilahirkan, ibu harus merawat kita hingga kita dewasa.

Pos Terkait:  Puisi : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh

Ketika kita dilahirkan kita belum bisa melakukan hal apapun. Kita hanya bisa tertawa, minum ASI, menangis, dan juga tidur.

Lalu siapakah yang mengajarkan kita berbicara, berjalan, makan, mandi, dan segalanya? Pasti semuanya adalah ibu kita yang mengajarkan.

Maka dari itu, ibu adalah guru pertama kita.

Berikut di bawah ini adalah contoh puisi Ibu yang mengungkapkan bahwa ibunya adalah gurunya.

“Ibuku Guruku”

Anonim

Diri lemah tidak berdaya

Hanya melihat ke kanan dan ke kiri

Menangis ketika sedih dan lapar

Tertawa ketika aku bahagia

Untuk duduk pun aku tak mampu

Apalagi untuk berdiri dan berlalri

Hanya tidur berguling-guling

Dengan belaian lembut darimu

Hari demi hari aku terus tumbuh besar

Sedikit demi sedikit kau ajarkan aku banyak hal

Kau tahan daku untuk duduk

Hingga aku bisa duduk

Hari demi hari aku bertambah besar

Sedikit demi sedikit kau ajarkan aku banyak hal

Kau tuntun aku untuk berjalan

Hingga akhirnya ku bisa tuk berjalan

Hari demi hari aku bertambah dewasa

Sedikit demi sedikit kau ajarkan aku banyak hal

Mengajarkanku akan makna kehidupan

Hingga aku mandiri menjalani hidup

Ibu engkaulah guruku

Engkaulah guru pertamaku

Yang mengajariku banyak hal

Terimakasih wahai guru pertamaku

Puisi Ibu

Puisi di atas menjelaskan bahwa seorang anak yang asalnya tidak bisa apa-apa menjadi bisa segalanya dan mengetahui banyak hal.

Ia sangat berterimakasih kepada ibunya yang merupakan gurunya yang telah mengajari banyak hal.

Ibuu bukan hanya orang yang melahirkan kita, atau ibu kandung kita tapi,  banyak jenis ibu yang harus kita hormati dan kita sayangi.

Puisi-puisi di atas adalah contoh puisi ibu kepada berbagai macam. Ada puisi Karya Chairil Anwar, karya Mustofa Bisri, puisi untuk ibu dan ayah, contoh puisi ibu kartini, puisi ibu pertiwi, puisi ibu sedih menyentuh hati, dan contoh puisi ibuku adalah guruku.

Itulah berbagai macam contoh puisi ibu. Semoga contoh puisi Ibu di atas bermanfaat.