45 Butir Butir Pancasila dan Contohnya

Butir butir Pancasila – Pancasila merupakan sebuah pondasi atau dasar negara Indonesia, Pancasila juga telah menjadi harapan bagi setiap rakyat Indonesia dalam membangun bangsanya.

Mengingat Pancasila merupakan filsafah negara, maka tak heran jika banyak yang merumuskan Pancasila ini menjadi beberapa poin perumusan. Pembentukan ideology negara ini tentunya bukan merupakan proses yang mudah.

Untuk itu, perumusan Pancasila merupakan sebuah momen yang sangat penting dilakukan dalam sejarah negara Indonesia. lahirnya Pancasila juga cenderung dibatasi terhadap tinjauan pada perkembangan perumusan pancasila yang diselenggarakan pada tahun 1945 sampai keluarnya Instruksi dari Presiden pada tahun 1968.

Sejarah Terbentuknya Pancasila

Awalnya, Jepang menjanjikan sebuah kebebasan dan kemerdekaan terhadap bangsa Indonesia,maka dari itu pada tanggal 29 April 1945 Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Dalam sidang pertamanya, BPUPKI merumuskan dasar-dasar negara. Seperti yang diusulkan oleh Muh. Yamin, Mr soepomo, hingga Ir. Seokarno

Pada tanggal 29 Mei tahun 1945, Muh. Yamin mengusulkan perumusan Dasar negara yang isinya sebagai berikut :

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Disusul oleh Usulan dari Mr. Soepomo yang berisi :

  1. Nasionalisme
  2. Takut Kepada Tuhan
  3. Kerakyatan
  4. Kekeluargaan
  5. Keadilan Rakyat

Kemudian usulan berikutnya dikemukakan oleh presiden pertama, yaitu Ir. Soekarno. Isi perumusan dasar-dasar negara yang di usulkan oleh Ir. Soekarno kurang lbih sebagai berikut :

  1. Nasionalisme
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Mufakat demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Lalu pada sidang keduanya, BPUPKI membahas pidato mengenai usulan terkait dasar negara yang telah diusulkan sebelumnya oleh ketiga tokoh yang telah disebutkan diatas.

Dalam sidang kedua ini BPUPKI membahas mengenai perumusan dasar negara yang untuk ditindak lanjuti oleh Panitia Sembilan.

Akhirnya melalui rapat-rapat yang diadakan secara intensif ini, Panitia Sembilan menyampaikan hasil dari perumusan Pancasila dengan istilah (Piagam Jakarta) yang isinya sebagai berikut :

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pos Terkait:  Contoh Pengamalan Sila Ke-2

Setelah dikemukakannya dasar-dasar negara ini pada tanggal 15 Agustus tahun 1945, penjajah Jepang akhirnya mengakui kekalahannya. Hingga akhirnya Berita tersebut tersebar luas dan sampai ke telinga para pemimpin pergerakan Indonesia.

Akibat adaya kekosongan kekuasaan ini, Soekarno-hatta didesak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Butir Butir Pancasila

Saat ini, Pancasila terdiri dari 5 sila, yaitu :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima sila diatas tentunya sering kita bacakan disetiap upacara sekolah dan upacara-upacara lainnya.

Sedangkan untuk butir-butir Pancasila, setidaknya terdiri dari 45 butir yang terbagi kedalam 5 sila diatas. Berikut merupakan 45 butir Pedoman Penghayatan serta Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Lihat juga : Contoh pengamalan sila ke-1 Pancasila

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Lihat juga : Contoh pengamalan sila ke-2 Pancasila

Persatuan Indonesia

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Lihat juga : Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Lihat juga : Contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Lihat juga : Contoh pengamalan sila ke-5 Pancasila

Demikianlah penjelasan tentang butir-butir Pancasila. Semoga bermanfaat.