13 Senjata Tradisional Sumatera Utara dan Penjelasannya

Senjata Tradisional Sumatera Utara – Indonesia, seribu budaya, jutaan wisata. Memiliki banyak daerah yang punya ragam adat istiadat. Salah satunya adalah Sumatera Utara, selain menyimpan bergam nama baju adat, rumah adat, pakaian adat, tentu juga masih ada senjata tradisional Sumatera Utara.

Kalau kalian tahu bahwa senjata tradisional untuk menghiasi pagelaran budaya atau penghias pakaian adat, eits tunggu dulu. Senjata tradisional di zaman ini tak hanya memiliki fungsi demikian. Akan tetapi juga masih dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, senjata tradisional pasti memiliki bahan pembuatan yang khas, tak hanya dari bahan-bahan tertentu aja. Juga, proses pembuatannya begitu unik dan menarik. Terkadang pula menyimpan bau-bau mistis yang nggak bakalan ditemukan di senjata modern.

Di kesempatan kali ini, aku bakalan ngejelasin ke kalian semua 13 senjata tradisional dari Sumatera Utara yang harus kalian tahu.

Macam-Macam Senjata Tradisional Sumatera Utara

Nah, kita udah masuk pemabahasan ini. Aku bakalan nyeritain ke kalian semua sekilas tentang berbagai senjata dari Sumatera Utara. Mulai dari penggunaannya, bahan pembuatannya, bahan cara membuatnya, dan lain sebagainya.

Jadi, sayang kalau kalian lewatkan beberapa lini seja lini dari artikel ini. Sebab memiliki banyak hal penting yang harus loe-loe semua tahu. Okey, nggak usah basa-basi kita masuk di senjata yang pertama.

Piso Karo

Pertama, ada senjata tradisional Sumatera Utara yang juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, namanya adalah Piso Karo. Unik juga kan namanya? Piso Karo ini memiliki bentuk yang unik, semacam golok akan tetapi lebih memiliki estetika tingkat tinggi.

Sejarah mencatat bahwa yang satu ini sudah ada sejak abad ke 19. Untuk panjang dari piso karo juga mulai dari 31-35 cm, ya emang sih nggak terlalu panjang…

Tak hanya punya sejarah yang panjang, keunikan yang paling mencolok dari senjata ini adalah dari sarung piso karo, dimana sarung ini ditutupi dengan lapisan perak dan suasana gambaran seni yang membuatnya punya nilai estetika dan sangat terlihat menarik.

Piso Sitolu Sasarung

Kalau tadi ada Piso Karo, ini ada lagi Piso Sitolu Sasarung, sebuah senjata tradisional dari Sumatera Utara yang masih ada hingga saat ini dan lestari. Membuktikan bawa orang Sumatera Utara itu care dengan warisan leluhur mereka.

Arti nama piso sitolu ini adalah “dalam sarung terdapat tiga buah mata pisau.” Selain itu, nama sitolu melambangkan kehidupan orang Batak menyatu dengan 3 benua. Benar-benar filosofi bukan?

Maksud dari tiga benua itu adalah Benua Atas, Benua Bawah, dan Benua Tonga. Hal itu, membuat senjata ini memiliki nilai luhur dan filosofi dalam bagi masyarakat Sumatera Utara. Maka tak heran juga kalau piso sitolu sasarung ini masih sangat dijaga keberadaannya hingga saat ini.

Piso Gading

Kita tetap pada piso, yang satu ini namanya piso gading. Senjata tradisional asli Sumatera Utara yang tentunya juga masih dijaga kelestariannya. Sejarah mencatat kalau pisau gading ini telah ada sejak abad ke-19. Daerah asalnya adalah dari wilayah Toba.

Pos Terkait:  6 Senjata Tradisional Sumatera Barat Beserta Gambarnya

Keren bukan, ternyata Toba tak hanya memiliki sejarah, adat istiadat, pakaian adat, akan tetapi juga memiliki senjata tradisional asli yang menyimpan kearifan lokal yang patut untuk dilestarikan

Piso gading? Nama itu diambil sebab bahan utama untuk membuat senjata ini gading, rotan, dan kayu. Panjangnya bisa sampai 66 cm. Sangat mematikan untuk dipakai berperang. Saat ini keberadaan piso gading, dijaga banget di museum Sumatera Utara. Wow kan?

Piso Toba

Dari namanya, kali pasti udah tahu kan, dari mana asal benda yang satu ini? Piso toba adalah senjata tradisional Sumatera Utara yang masih lestari hingga saat ini.

Sebab benda ini juga memiliki makna sejarah yang sangat dalam. Jadi nggak heran kalau jika piso toba sangat dijaga keberadaannya sampai sekarang. Memang Toba adalah daerah yang patut diapresiasi dalam hal adat istiadat dan kebudayaan.

Sejarah mencatat kalau piso toba ini diciptakan abad ke 19,dengan yang terdiri dari 3 jenis. Pertama kayu, kuningan, dan besi. Ada keamanan dari keutuhan bentuknya, piso toba disimpan dalam sebuah museum di Sumatera Utara, agar tak punah dan masih ada.

Piso Sanalenggam

Tetap pada senjata yang punya nama Piso, yang satu ini namanya Piso sanalenggam. Sebuah senjata tradisional Sumatera Utara yang masuk ke dalam daftar senjata dengan nilai sejarah yang tinggi. Memuat perjuangan dan saksi bisu peradaban di Sumatera Utara.

Kalian tak perlu heran kalau senjata ini masih dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Seperti pisau umumnya, piso ini diberi gagang sebagai pegangan tangan penggunanya.

Tapi bukan gagang biasanya ya guys, gagang ini bentuknya unik. Dihiasi dengan sosok menyerupai pria yang kepalanya tertunduk ke bawah. Artinya apa guys, rasanya penasaran kan?

Selain itu juga ada motif piso sanalenggam yang unik. Memakai motif melilit dan melingkar leher. Benar-benar memiliki tingkat estetika yang tinggi.

Piso Gaja Dompak

Lanjut ke Piso yang selanjutnya, yakni Piso Gaja Dompak. Wow keren juga kan namanya? Senjata tradisional Sumatera Utara yang merupakan benda bersejarah sebab dipercaya sudah ada pada masa Kerajaan Batak. Lama juga yah?

Nama Gaja dompak ini diambil sebab pada pisau itu ada ukiran yang berbentuk gajah. Nah, inilah kerennya senjata tradisional Indonesia, selain mematikan juga tetap memperhatikan nilai estetika.

Sekilas piso gaja Dompak mempunyai bentuk kayak pisau umumnya. Akan tetapi, bisa kalian cermati lebih detail, ukuran dan keruncingannya sedikit lebih besar.

Sampai saat ini, senajata ini dianggap senjata pusaka. Tidak diperuntukkan untuk membunuh, akan tetapi dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang tinggi, jadi jangan main-main ya dengan senjata yang satu ini.

Piso Silima Sarung

Lanjut pada piso lainnya yang merupakan senjata tradisional dengan filosofinya yang dipercaya orang-orang suku batak penganut kepercayaan animisme. Namanya adalah Piso Silima Sarung.

Pos Terkait:  Suku Papua - Sejarah, Ciri Khas dan Kebudayaan

Dinamakan dengan piso silima sarung, disebabkan di dalam satu sarung, ada lima mata pisau yang tajam. Pisau ini mengandung makna kehidupan manusia, suku batak percaya bahwa manusia yang lahir ke dunia memiliki 4 roh, dan kelima badan atau wujud.

Dalam ilmu meditasi, kalau ingin dekat dengan Mulajadi Nabolon, maksudnya adalah Tuhan, tentu harus terlebih dahulu menyatukan 4 roh dan kelima badan. Memang, filosofi yang begitu dalam, akan tetapi merinding juga kan? Sebab terlihat magis berbau supranatural.

Piso Halasan

Lanjut pada Piso Halasan yang merupakan senjata jenis pedang daerah Tapanuli Utara, Batak Sumatera Utara. Umumnya dimiliki oleh pemimpin batak yang sudah memiliki jiwa kepemimpinan di tingkat Bius.

Senjata tradisional adalah lambang kebesaran Orang Batak Hasangapon. Dipercaya membawa pengaruh baik bagi orang banyak yang menegakkan hukum dan keadilan bagi semua warga.

Filosofi mereka begitu pintar, membatasi diri untuk tidak terjerumus kepada kepentingan pribadi, pola pikirnya tajam mencari solusi dalam setiap permasalahan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Keren bukan?

Pisau ini melambangkan kecerdasan. Sarungnya adalah melambangkan hukum pembatasan dari hal yang menjerumuskannya, atau perbuatan lain yang dapat merugikan masyarakat banyak.

Tumbuk Lada

Okay, kita sekarang tak lagi bahas Piso. Hehe.. Lanjut pada senjata tradisional Sumatera Utara yang bernama Tumbuk Lada. Ha? Kok unik gitu ya namanya, kalian mungkin bakalan bertanya-tanya dengan senjata ini.

Nah, aku jelasan, Tumbuk Lada merupakan senjata yang juga memiliki bentuk layaknya pisau. Akan tetapi mempunyai ukuran yang lebih besar dan memiliki ciri khusus yang tak bisa disamakan dengan pisau biasa.

Berasal dari Karo, di zaman perang dipakai untuk pertempuran jarak dekat. Kerennya, untuk cara memegang benda ini ada 2, yakni dengan mata pisau menghadap ke atas atau ke bawah, jadi beda ya guys.

Bakan masyarakat percaya kalau di sekitar tumbuk lada diisi dengan jimat atau racun sehingga bisa lebih mematikan ketika dipakai bertempur.

Hujur Siringis

Next ke senjata tradisional yang bernama Hujur Siringis. Ini adalah senjata Sumatera Utara yang mirip banget dengan tombak. Eits tunggu dulu, meski sekilas terlihat sama jika kalian amat lebih seksama, maka akan terlihat sedikit perbedaannya.

Kalau tombak biasanya terbuat dari kayu atau bambu, hujur siringis menggunakan bahan logam pada bagian ujungnya.

Sebab itulah senjata ini mampu menembus semua benda yang dikenainya, benar-benar mematikan banget. Hujur saringis ini sempat dipakai oleh masyarakat untuk berperang.

Sebab mempunyai nilai sejarah yang panjang dan dalam, senjata ini masih disimpan hingga sekarang sebagai warisan leluhur yang dibanggakan oleh masyarakat Sumatera Utara. Jadi, kita harus ikutan bangga mempunyai senjata tradisional Indonesia yang satu ini.

Tunggal Panaluan

Namanya adalah tongkat tunggal panaluan, meski namanya tongkat, senjata ini adalah tombak yang dianggap sakti oleh masyarakat, kalau kalian lihat bentuknya, kalain bakalan langsung menyimpulkan betapa keramatnya senjata yang satu ini.

Pos Terkait:  Suku Betawi - Sejarah, Kebudayaan & Adat Istiadat

Dipercaya kalau tombak ini hanya ada satu aja dan dimiliki oleh Raja Batak, jadi bukan senjata sembarangan yang dibuat banyak atau untuk pertempuran. Akan tetapi memiliki nilai kepemimpinan dan kewibawaan seorang Taja.

Keberadaannya sangat dijaga hingga saat ini, tongkat tunggal panaluan ini sekarang sudah disimpan di sebuah museum Gereja Katolik di Kabupaten Samosir, jadi nggak bakalan lapuk dimakan zaman. Karena sayang banget kalau hilang, sebab memiliki nilai sejarah dan makna filosofis yang yang sangat dalam.

Parang

Kalau senjata yang satu ini, mungkin kalian udah tahu semua. Namanya adalah Parang, kalia bisa katakan pisau besar. Di zaman dulu, warga Sumatera Utara memakainya untuk banyak hal, selain perang dengan musuh juga pelindung dari ancaman binatang buas.

Saat ini, warga Sumut menggunakannya untuk berkebun dan memotong hewan. Senjata ini mudah banget kok dijumpai di pasar, sebab sering kali dipakai untuk pedagang daging hewan.

Ada yang khusus untuk memotong daging, selain itu juga ada pula yang khusus digunakan untuk memotong kayu di hutan. Bahan pembuatannya dari Besi baja. Proses pembuatannya dipanaskan dan dibentuk sesuai dengan standar parang itu sendiri. Garang lah pokoknya.

Meriam Puntung

Kalian jangan salah menganggap kalau ketika perjuangan warga Sumatera Utara tak memiliki senjata jarak jauh yang efektif. Semua orang di Sumatera Utara pasti udah kenal yang namanya Meriam Puntung yang ada di Istana Maimun.

Ketika sekolah atau ketika mengenyam pendidikan pasti bakalan diajak untuk berkunjung ke istana itu untuk satu objek wisata yang bernama meriam puntung.

Bukti bahwa meriam ini benar-benar menjadi senjata Tradisional Sumatera Barat yang disimpan dan dibanggakan oleh warna Sumatera Barat. Selain itu, juga memiliki nilai perjuangan yang sangat dalam di era pergolakan peperangan di zaman dahulu.

Terbuat dari baju yang dibentuk silinder, cara memakainya yaitu dengan menyalakan sumbu untuk memicu ledakan yang mendorong peluru. Kalau kalian lihat film laga, kalian pasti tahu.

Nah mungkin itu aja dulu senjata tradisional Sumatera Utara dan penjelasannya. Mulai dari Piso Gajah Dompak dan piso-piso lainnya, dari suku batak hingga suku lainnya. Tentu sudah bisa menambah pengetahuan tentang senjata tradisional dari ujung barat Indonesia ini.

Sekarang, tugas kita semua adalah melestarikan semua senjata ini, sehingga warisan leluhur kita bisa tetap lestari dan bisa kita banggakan terus menerus. Di akhir kata, semua informasi ini membantu kalian yah… Selamat mengenal keunikan daerah lain!