Senjata Tradisional Indonesia – Hello kalian yang di sana, apa kabarnya? Pada kesempatan kalian ini, aku bakalan berikan banyak informasi kepada kalian tentang senjata tradisional di Indonesia kita yang kaya ini. mulai dari sabang sampai merauke, aku bakalan jelasin lengkap untuk kalian semua.
Memang, di zaman dahulu senjata tradisional itu berfungsi untuk alat melindungi diri ketika peperangan, permusuhan, atau pertikaian. Selain itu juga untuk melindungi diri dari serangan hewan, akan tetapi di zaman ini juga digunakan sebagai hiasan pakaian adat.
Di negara Indonesia yang kaya adat dan budaya ini, tentu kalian nggak bakalan kesusahan nemuin senjata khas yang berasal dari berbagai daerah yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
Pengetahuan tentang senjata khas daerah ini, bakalan menambah kecintaan kalian kepada bangsa ini.
Senjata Tradisional Indonesia
Nah, kita udah masuk pembahasan nih guys. Aku bakalan memberikan kalian info sedetail mungkin tentang 24 senjata tradisional Indonesia yang harus kalian ketahui.
Tak hanya menyebutkan namanya aja, aku bakalan menceritakan ciri-ciri, bentuk, dan fungsi utamanya, kalau perlu sejarah dan nilai budaya lainnya. Pokoknya bisa nambah pengetahuan kalian. Oke, langsung aja, inilah senjata yang pertama.
Panah dan Busur dari Papua
Di urutan pertama, aku bakalan ngasih tau senjata milik masyarakat Papua, dia adalah senjata panah dan busur. Dibuat dengan bambu dan mata tulang kangguru. Sedang busurnya dibuat dari sebilah bambu.
Sedangkan busurnya diciptakan dari tali rotan. Pada ujung mata panahnya diolesi dengan racun sederhana yang dihasil getah pohon sembaru. Fungsinya agar sasaran yang terkena busur panah cepat untuk lumpuh sesuai sasaran.
Senjata jarak jauh mereka begitu mematikan dan tak bisa diremehkan daya serangnya. Papua memang benar-benar beda.
Kalawai dan Parang dari Maluku
Kita lanjut di daerah Maluku, memiliki senjata khas daerah yang bernama Kalawai dan Parang Salawaku. Senjata Kalawai adalah senjata mirip Tombak, memiliki mata tiga yang mirip dengan trisula.
Pegangan Kalawai terbuat dari buluh atau bisa juga dari kayu. Bentuknya lebih panjang bila dibanding dengan tombak.
Sedangkan Parang, adalah sebuah senjata yang terlihat seperti pisau. Akan tetapi ukurannya lebih besar. Senjata ini seringkali terbuat dari besi. Ukurannya 90 cm hingga 100 cm yang mana ukurannya dipasang dengan tinggi badan sang pegagan senjata.
Wamilo dari Gorontalo
Lanjut ke Senjata yang selanjutnya adalah dari rakyat gorontalo, namanya adalah Wamilo. Sekilas mirip dengan golok, akan tetapi jika kalian lihat dengan detail, bentuk ujung bilah wamilo ini agak melengkung ke arah bawah.
Senjata ini memiliki fungsi untuk perlindungan diri ketika bekerja di hutan. Sering kali dipakai para lelaki. Sebenarnya selain Wamilo, ada juga Sabele atau parang sebagai senjata tradisional Gorontalo.
Akan tetapi, tetap aja yang terkenal adalah Wamilo yang tentunya memiliki keunikan dan kekhasan yang tak dimiliki oleh senjata lainnya.
Kawali dari Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki masyarakat Bugis. Mereka punya senjata tradisional yang namanya badik, sering kali disebut kawali. Senjata yang satu ini bisa untuk menusuk atau menikam lawan.
Terlihat hampir hampir sama dengan dengan tappi’ atau keris. Umumnya, bandik ini memiliki bentuk runcing di ujungnya. Akan tetapi pada bagian tengahnya lebih menjorok ke luar.
Salah satu sisinya dan pada sisi lainnya datar, kalau keris berbentuk runcing dan semakin pangkal semakin besar atau lebar, itu sedikit perbedaannya. Badik ini tajam pada salah satu sisinya saja.
Keris dan Pedang dari Sulawesi Tenggara
Selanjutnya adalah senjata dari Sulawesi tenggara, namanya Keris yang berlekuk- lekuk. Dipakai oleh masyarakat suku Buton, keunikan dari keris ini terletak pada ornamen dengan warna keemasan dan adanya ukiran.
Itulah membedakan dengan kelas lainnya. Keris ini dipakai untuk berperang dari jarak dekat. Selain itu juga ada pedang yang terlihat mematikan.
Selain keris dan pedang ini sebenarnya banyak lagi senjata khas masyarakat Sulawesi tenggara lainnya. Ada tombak yang dipakai untuk berperang jarak jauh, lembing digunakan untuk berperang jarak jauh, dan sumpitan yang juga untuk jarak jauh.
Pasatimpo dari Sulawesi Tengah
Kita berlanjut pada Senjata dari Sulawesi Tengah, namanya adalah Pasatimpo. Merupakan senjata sejenis pedang berbentuk hulu bengkok ke bawah. Sedang untuk sarungnya diberi tali.
Sejarah mencatat kalau senjata pasatimpo berfungsi alat untuk memotong hewan, untuk melindungi, atau untuk mencari kayu bakar, namun di zaman ini pasatimpo berfungsi sebagai pajangan, kalau nggak gitu ya sebagai pelengkap pakaian adat Sulawesi Tengah.
Selain pasatimpo, ada tombak anjae dan surampa, merupakan tombak yang berbentuk trisula, kemudian ada parang yang merupakan senjata yang biasa di gunakan untuk berladang, bertani, maupun untuk berperang, ada pisau, dan sumpit.
Parang dan Salawaku dari Maluku Utara
Lanjut di daerah Maluku Utara, nama senjata tradisionalnya adalah Parang dan Salawaku. Kalau parang kalian pasti udah tahu, bentuknya semacam pedang. Akan tetapi hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya.
Sebab ukurannya itu, Parang Maluku Utara tidak dapat dikategorikan sebagai pedang, akan tetapi tetapi juga bukan termasuk ke dalam belati. Sebab panjang dari parang Maluku ini sekitar 90 cm hingga 100 cm.
Salawaku merupakan perisai yang memiliki desain cukup apik dan dihiasi dengan motif yang cantik. Motif itu juga bukan ukiran, akan tetapi ditempel.
Wedhung dari Bali
Masuk ke senjata dari pulau dewata, yups Bali, namanya adalah wedhung. Senjata ini diklasifikasikan jadi 2 jenis. Yakni wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini digolongkan ke dalam jenis belati.
Wedhung dari Bali dan wedhung dari Cirebon sangat mirip. Perbedaannya adalah pada mata pisaunya. Mata pisau wedhung Cirebon polos. Akan tetapi mata pisau dari wedhung Bali mempunyai motif-motif yang sangat apik.
Bahan pembuatan wedhung ini dari logam, yaitu logam khusus untuk menciptakan senjata yang bagus. Sedangkan penutupnya terbuat dari kayu khusus juga.
Sundu dari Nusa Tenggara Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki senjata keris dengan nama Sundu. Meski bisa dikategorikan ke dalam keris, sundu dengan keris sendiri punya perbedaan yang sangat mencolok. Apalagi kalau kalian lihat dari mata pisaunya.
Mata pisau Sundu itu lurus dan melengkun, selain itu mata pisau dan penutup terdapat ukiran yang, menciri budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Kemudian, motif ukiran juga ada mata pada pisau, seringkali motifnya adalah burung.
Senjata ini masuk ke jajaran senjata nusantara yang sakral, bahkan kepemilikan dari senjata ini juga ada aturannya.
Tulup dari Nusa Tenggara Barat
Sebenarnya, senjata adat Nusa Tenggara Barat yang satu ini kalau kalian lihat hampir sama kayak sumpit Kalimantan Utara. Akan tetapi senjata dari Nusa Tenggara Barat ini memiliki ukuran yang lebih kecil, nama senjata ini adalah Tulup.
Bahan pembuatan Tulup adalah kayu pohon meranti, setelah itu pada bagian tengah dilubangi. Sampai sekarang senjata ini menjadi senjata yang ampuh untuk berburu.
Ya memang maklum aja, sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan hidup tradisional. Yakini dengan berburu di hutan maupun sungai untuk mencari kehidupan.
Talimpang dari Kalimantan Selatan
Kita sudah ganti pulau ya guys, yaitu dari provinsi Kalimantan Selatan. Ya memang sih, ini bukanlah senjata yang dapat digunakan untuk berperang. Akan tetapi hanya dipakai untuk melindungi diri pada saat perang. Nama senjata adat ini adalah Talimpang.
Bahan yang dipakai untuk pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan ini adalah kayu biasa. Sebuah kaya yang tak terlalu berat dan cukup ringan, meski ringan tetap melihat kekuatannya, sebab fungsinya adalah untuk menangkis berbagai macam serangan.
Perisai Telawang ini sangat awet, bahkan bisa bertahan selama hingga ratusan tahun.
Lonjo dari Kalimantan Tengah
Tetap di pulau Kalimantan, yaitu di Provinsi Kalimantan Tengah. Memiliki senjata yang bernama Lonjo. Sebuah senjata jenis tombak yang cukup mematikan, juga memiliki cukup keistimewaan, sebab senjata ini mempunyai dua fungsi.
Mata tombaknya sangat tajam, seringkali dipakai sebagai senjata perburuan jarak dekat. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sering kali melapisi ujung tombak dengan racun yang diambil dari pelepah pohon, sehingga musuh dapat dilumpuhkan dengan sangat mudah.
Gagang tombak dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang. kemudian berlubang dan dapat dilepas, tangkai itu berfungsi khusus, yaitu bisa dipakai sebagai sumpit.
Sumpit dari Kalimantan Utara
Lanjut pada provinsi Kalimantan Utara yang memiliki suatu senjata jarak jauh yang sangat terkenal, namanya sumpit. Memang sih, senjata ini identik dengan budaya suku Dayak Kalimantan Utara.
Cara memakai senjata yang satu ini adalah dengan memasukkan peluru pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup. Bentuk sumpit Kalimantan Utara semacam seruling dengan silinder bulat yang ramping.
Panjang dari sumpit yang satu ini 1,5 m hingga 2 m. Memiliki ketepatan yang akurat. Jarak tembakan sumpit mencapai ±200 m. Bahkan ketika dipakai, senjata ini tak menimbulkan suara apapun, tau-tau target tumbang.
Dohong dari Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat ada sebuah senjata yang sangat kuno, namanya Dohong. Tergolong ke dalam jenis pisau belati akan tetapi Dohong ini mempunyai bentuk yang sangat unik.
Sekilas bentuknya memang sangat mirip dengan ujung mata tombak, selain itu juga senjata ini masih dipakai hingga saat ini.
Pada zaman dulu, senjata ini dipakai untuk perang, berburu, memotong tali pusar dan aktivitas sehari-hari lain. Selain itu juga untuk menyembelih hewan dan upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Kepala suku aja yang dapat memiliki senjata ini.
Pedang Mandau dari Kalimantan Timur
Mandau adalah Senjata berbentuk pedang dari Kalimantan Timur yang diyakini memiliki kekuatan gaib. Ciri khasnya terletak pada gagang, ujung bawah gagang itu ada ukiran, berupa hiasan burung Enggang, pada ukiran itu ada rambut manusia asli.
Pada sisi pedang terdapat ukiran yang dihiasi lubang-lubang. Sarung pedang memiliki sebuah tali mengikat ke ke tubuh pedang.
Pedang Mandau yang satu ini memiliki 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan. Untuk pedang Mandau biasa dipakai sehari – hari, baik itu berburu maupun aktivitas rutin lainnya.
Celurit dari Jawa Timur
Kalau senjata ini pasti udah kalian ketahui. Yups, bentuknya seperti sabit, sering kali untuk alat pertanian. Nama senjata yang satu ini adalah celurit. Meski bentuknya macam sabit, ada hal yang beda antara senjata celurit dan sabit.
Kalau senjata tradisional Jawa Timur punya bentuk yang lebih ramping dan ujungnya lebih runcing. Celurit ini juga bisa dikatakan sangat tajam lebih daripada sabit.
Penutup celurit ada sebuah ukiran yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagian ganggang senjata ini terbuat kayu. Mata pisaunya terbuat dari material logam besi maupun baja.
Keris dari Yogyakarta
Kita masuk ke sebuah daerah yang memiliki kebudayaan yang banyak sekali, yaitu DI Yogyakarta. Kebudayaan keratonnya benar-benar yang masih bertahan hingga saat ini.
Senjata khas keraton adalah keris, ada berbagai macam keris Jawa. Mulai dari yang kecil hingga besar, juga sering klai Senjata ini dianggap sangat keramat dan memiliki nilai magis.
Seringkali keris dianggap memiliki jiwa yaitu golongan jin. Sebagian besar orang yang membuat keris, memiliki kekuatan spiritual yang tinggi, orang yang ngebuat keris dinamakan dengan empu. Mereka adalah orang yang ahli dalam membuat keris.
Golok Ciomas dari Banten
Lanjur ke ujung barat pulau jawa, yaitu di provinsi Banten. Provinsi ini memiliki senjata tradisional yang cukup unik, akan tetapi mempunyai sedikit keseraman. Senjata itu namanya golok ciomas Banten.
Golok ini berbentuk seperti Kujang. Akan tetapi tidak terdapat kesan estetika apapun, polos akan tetapi memiliki kengerian. Mata pisau memiliki tekstur yang sangat tidak teratur. Terasa bergelombang ketika dipegang.
Inilah yang jadi golok ciomas memiliki kesan sedikit menyeramkan. Dipercaya kalau golok ciomas tersebut memang mempunyai aura mistik yang sangat kuat bagi siapa aja yang bisa merasakannya.
Karih dari Sumatera Barat
Dari pulau Jawa kita langsung menuju ke Sumatera, tepatnya di Sumatera Barat. Ada senjata yang bernama karih. Merupakan senjata yang tergolong belati, akan tetapi memiliki estetika yang tinggi. Terletak pada gagang belati dan juga penutupnya.
Pada bagian ujung gagang ada sebuah ukiran, juga pada bagian bawah penutup karih yang ada ukirannya.
Warna gagang dan ini hitam, berpada dengan warna mata pisau yang putih. Bentuk senjata ini melengkung dari ujung mata pisau sampai ke bagian bawah gagang karih. Nggak salah kalau membentuk seperti bulan sabit.
Piso Gaja Dombak dari Sumatera Utara
Lanjut ke Provinsi Sumatera Utara yang memiliki senjata tradisional yang bernama Piso Gaja Dombak. Pada bagian tangkai dari senjata ini terlihat unik. Mempunyai suatu ukiran yang berbentuk seperti Gajah, ya memang seperti gajah.
Senjata ini dianggap sangat sakral, seluruh suku batak percaya bahwa senjata daerah ini mempunyai kekuatan supranatural dan aura magis.
Bahkan hanya para raja yang memiliki senjata ini. Lantas diwariskan turun temurun sampai saat ini. Pewarisnya juga menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik, sehingga tetap utuh dan terlihat masih tajam hingga saat ini.
Rencong dari Aceh
Provinsi Aceh memiliki senjata bernama Rencong, sejenis belati. Tapi tetap masih memiliki perbedaan yang mencolok dibanding belati.
Pada dasarnya, senjata tradisional ini memiliki sebuah kasta yang terbagi antara jenis material pada mata pisau.
Kasta tertinggi dari adalah rencon yang terbuat dari material emas pada mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih, unik banget bukan?
Jenawi dari Riau
Menginjak di provinsi Riau, ada pedang yang dipakai oleh para panglima kerajaan ketika berperang. Namanya adalah pedang Jenawi.
Berbentuk sangat ramping dan lurus, memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang, umumnya panjang pedang ini mencapai kurang lebih 1 meter.
Ada penutup pedang yang berbentuk persegi panjang. memiliki ukuran ramping sama seperti pedangnya.
Terapang dari Lampung
Nama senjata tradisional Lampung adalah Terapang yang memiliki bentuk dari menyerupai dengan keris Jawa. Akan tetapi tetap ini memiliki ciri khas yang sangat unik.
Ciri khas dari terapang Lampung ini adalah ada bulu-bulu halus, dimana bulu-bulu halus ini terdapat pada Terapang terbuat dari kayu. Unik banget pokoknya.
Badik Tumbuk Lada dari Jambi
Dan di bagian akhir ini, ada senjata dari provinsi Jambi. Namanya adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuknya juga mirip dengan keris, akan tetapi memiliki ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil.
Untuk bentuknya Lada tidak selalu bergelombang layaknya keris pada umumnya. Ada juga beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang lurus, pada bagian kepala terbuat dari material kayu, kalau nggak gitu ya tanduk hewan.
Mungkin itu aja dulu penjelasan tentang berbagai senjata tradisional Indonesia yang paling populer. Meski tidak 34 provinsi di Indonesia, penjelasanku di atas tentunya sudah bisa menggambarkan dengan detail banyak senjata di wilayah Indonesia.
Mulai dari Papua hingga Aceh, aku deskripsikan dengan lugas. Cukup untuk menambah pengetahuan kalian tentang senjata khas daerah di negara kita tercinta ini.