close

Pasar : Pengertian, Fungsi, Ciri dan Jenis-Jenis

Pasar Adalah – Jangan hanya sering ke pasar saja tanpa tahu apa pengertian pasar. Terlebih ada juga pengertian pasar menurut para ahli baik ahli dari Indonesia maupun dari luar negeri. Mengerti bagaimana pendapat mereka tentang pasar akan membuatmu semakin paham.

Pasar tak melulu soal tempat yang digunakan untuk jual dan beli saja. beberapa ahli menilai harus ada ciri atau aktivitas lain yang terjadi supaya tempat tersebut bisa disebut sebagai pasar. Di artikel ini kamu juga akan menemukan macam-macam pasar.

Sebab memang ada banyak sekali jenis pasar dengan dasar pengklasifikasian yang berbeda-beda. Kamu akan menemukan pasar yang dibagi berdasarkan ruang lingkup, barang yang dijual, waktu beroperasi, dan lain sebagainya.

Kamu juga akan mengenal apa itu pasar oligopoli dan pasar monopoli yang mungkin selama ini sering kamu dengar. Juga akan dibahas apa itu pasar abstrak yang kini menjadi pasar yang diminati banyak anak muda.


Pengertian Pasar

Pengertian pasar dari beberapa ahli di dunia maupun di Indonesia bisa jadi berbeda-beda, namun antara satu dengan lainnya bisa memberikan kesimpulan yang sama. Pasar bisa dikatakan sebagai tempat berkumpulnya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi.

Juga bisa disebut sebagai tempat sekumpulan orang berada yang sama-sama memiliki kebutuhan atau keinginan yang ingin dipenuhi.

Orang-orang yang berada di dalam satu tempat yang sama ini memiliki kemauan dan kemampuan untuk meraih kepuasan tersebut.

Nantinya kamu akan menjumpai beberapa pengertian pasar dari beberapa ahli yang berbeda. namun juga ada pengertian pasar dari KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Dalam KBBI, pasar didefinisikan sebagai tempat sekumpulan orang yang melakukan aktivitas jual-beli. Pasar sengaja diselenggarakan oleh organisasi atau sekumpulan orang dengan maksud mencari derma.

Baca Juga : Sampah Adalah – Pengertian, Jenis, dan Dampak Negartif


Pengertian Pasar Menurut Para Ahli

Pengertian pasar adalah

Antara satu ahli dengan lainnya boleh jadi memberikan definisi pasar yang berbeda-beda. Namun mereka semua tetap memiliki pola definisi pasar yang sama, simak beberapa pendapat mereka berikut.

Dr. Winardi, S.E

Dr. Winardi, S.E adalah seorang penulis aktif yang mengarang buku ekonomi dan manajemen. Salah satu bukunya yang sering digunakan sebagai bahan ajar dalam universitas adalah Pengantar Ekonomi Mikro.

Menurut Dr. Winardi, S.E pengertian pasar adalah tempat di mana pembeli dan penjual sama-sama mendapatkan harga yang ideal untuk sebuah produk atau jasa. Harga yang ideal ini didapatkan dalam satu waktu saja.

Atep Adya Barata

Sama dengan ahli sebelumnya, Atep Adya Barata juga merupakan salah seorang penulis ekonomi. Bukunya yang juga banyak digunakan sebagai tuntunan berjudul Dasar-Dasar Pelayanan Prima.

Dalam salah satu bukunya, Atep Adya Barata menulis bahwa pasar merupakan tempat untuk berkumpulnya penjual dan pembeli dalam satu waktu. Tempat yang mempertemukan kedua pihak ini bisa membuat pertemuan langsung maupun tidak langsung.

Atep juga menjelaskan bahwa belum bisa disebut pasar jika tidak ada pertukaran barang, baik uang dengan barang atau uang dengan jasa, serta bisa juga pertukaran barang lain.

Handri Ma’ruf

Buku-buku yang ditulis oleh Handri Ma’ruf seringkali digunakan sebagai sumber pustaka dalam skripsi dan tesis. Salah satu bukunya yang banyak dimanfaatkan teorinya adalah Pemasaran Ritel.

Baginya, pengertian pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli dan terjadi interaksi berupa permintaan dan penawaran di sana. Permintaan dan penawaran terjadi sampai adanya transaksi antara keduanya.

Bilson Simamora

Simamora menilai pasar merupakan tempat adanya sekumpulan pembeli di tempat yang sama yang mana juga memiliki suatu kebutuhan atau keinginan pada produk atau jasa.

Tak hanya memiliki kebutuhan atau keinginan saja, mereka juga memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Di tempat yang sama pula, mereka bisa mendapatkan kebutuhan atau keinginan tersebut.

Bilson Simamora adalah seorang penulis buku-buku ekonomi dan pemasaran, yang mana salah satunya berjudul Panduan Riset Perilaku Konsumen.

Pos Terkait:  Seni Tari : Pengertian, Fungsi, Unsur dan Gerak Tari

Wiliam J. Stanson

Sama dengan beberapa ahli lainnya, Wiliam J. Stanson adalah seorang penulis dari New York yang menulis buku berjudul Prinsip Pemasaran.

Di dalam buku tersebut, William menyatakan bahwa pasar merupakan tempat di mana sekumpulan orang ingin meraih kepuasan dengan cara berbelanja dengan uangnya sendiri.

Mereka semua juga memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan belanja. Hal ini persis dengan salah satu ciri pasar yang akan dibahas selanjutnya.

Baca juga : Toleransi Adalah – Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri dan Contoh


Fungsi Pasar

Kamu mungkin sudah bisa menebak apa fungsi pasar, namun lebih lanjut mungkin ada beberapa fungsi yang belum kamu tahu. Berikut adalah beberapa fungsi pasar.

Menyediakan Barang Untuk Masa Depan

Masa depan tak melulu tentang lima tahun setelah sekarang atau satu abad setelah sekarang. Hari esok atau satu jam kedepan sudah bisa dikatakan sebagai masa depan. Inilah salah satu fungsi pasar, untuk menyediakan barang di masa depan.

Manusia adalah makhluk konsumtif, yang manan dalam menjalani hari-harinya akan dibutuhkan produk atau jasa yang berfungsi untuk apa saja. Baik berupa kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier, semua bisa dipenuhi di pasar.

Menyelenggarakan Penjatahan

Penjatahan harus ada dengan tujuan membatasi konsumsi dan produksi dalam masyarakat. Mungkin ini merupakan salah satu hal yang belum kamu ketahui sebelumnya. Memang inilah salah satu fungsi pasar, yaitu untuk penjatahan.

Setiap pembeli yang mengunjungi pasar akan mendapatkan jatah sesuai dengan daya belinya. Ini juga bisa berfungsi untuk membatasi daya beli, misalnya ketika ada barang yang produksinya rendah namun kebutuhan pasarnya besar.

Melakukan Distribusi Produksi

Tak hanya konsumsi yang terjadi di masyarakat, produksi juga pastinya ada di dalam masyarakat. Untuk memudahkan aktivitas produksi mendistribusikan apa yang diproduksi maka diadakanlah pasar.

Pasar bisa membantu produsen mana pun yang melakukan produksi untuk melakukan distribusi. Tanpa pasar mungkin bisa saja hasil produksi didistribusikan, hanya saja akan sulit dan tidak sederhana.

Mengorganisir Produksi

Produksi juga bisa diorganisir dengan adanya pasar. Pasar bisa membuat pihak yang memproduksi barang mengerti berapa dan apa yang harus diproduksi. Kebutuhan pasar atau kebutuhan masyarakat bisa diketahui dengan adanya pasar.

Tentu saja hal ini sangat membantu pelaku bisnis atau usaha yang memproduksi suatu barang. Jika tidak pasar, maka pelaku bisnis atau usaha akan kesulitan untuk melakukan manajemen produksi, mereka tidak tahu berapa dan bagaimana produk yang harus diproduksi.

Menetapkan Harga

Fungsi pasar yang selanjutnya adalah untuk menetapkan harga. Memang boleh ada tawar menawar juga boleh tidak ada, namun keduanya sama-sama bisa memberikan hasil akhir berupa harga final suatu produk atau jasa.

Harga tak melulu bisa ditetapkan setelah adanya tawar menawar, berapa kebutuhan masyarakat dan berapa peminatnya pun juga bisa menetapkan suatu harga.

Baca juga : Wirausaha Adalah – Pengertian, Ciri, Tujuan dan Contohnya


Ciri-Ciri Pasar

Tidak semua aktivitas yang ada jual belinya bisa dikatakan sebagai pasar. Maka dari itu, simak beberapa ciri-ciri pasar berikut supaya kamu bisa menyebut mana pasar dan mana yang bukan suatu saat nanti.

Terjadi Jual Beli Hanya Jika Ada Kesepakatan

Jual beli di dalam pasar hanya ada jika telah terjadi kesepakatan. Ini memberikan kesimpulan lain seperti suatu aktivitas tak bisa dikatakan sebagai pasar jika kesepakatan hanya ada di satu pihak saja.

Misalnya jual-beli dengan kesepakatan pembeli saja atau kesepakatan penjual saja.

Jadi, aktivitas atau tempat berkumpulnya penjual dan pembeli belum bisa disebut sebagai pasar jika kesepakatannya tidak di antara pembeli dan penjual.

Terjadi Interaksi Antara Pembeli dan Penjual

Adanya interaksi antara pembeli dan penjual adalah ciri selanjutnya dari pasar. Baik itu pasar konkret maupun pasar abstrak, pastilah ada interaksi diantaranya.

Interaksi ini tak selalu harus berupa tatap muka, karena interaksi masa kini juga bisa dilakukan secara online. interaksi juga tak harus interaksi panjang lebar dan lama, hanya ada interaksi berupa kepastian harga sudah bisa dikatakan sebagai interaksi.

Pos Terkait:  Sampah : Pengertian, Jenis, dan Dampak Negartif

Terjadi Tawar Menawar

Salah satu pengertian pasar menurut ahli adalah adanya tawar menawar. Ya, ada ahli yang mengatakan bahwa jika itu hanya ada transaksi saja namun tak ada tawar menawar, maka aktivitas tersebut tak bisa disebut sebagai pasar.

Namun kembali lagi ke kebijakan penjualnya, penjual tidak dipaksa untuk membolehkan pembeli menawar produk yang dijualnya. Boleh ditawar, hanya saja menjadi keputusan penjual untuk boleh ditawar atau tidak produk yang dijualnya.

Terjadi Transaksi

Meskipun di atas telah disebutkan ciri yang hampir serupa, tetap saja salah satu suatu aktivitas disebut sebagai pasar adalah adanya transaksi. Jika ada pembeli dan penjual namun tidak ada transaksi di sana maka juga sama saja tak bisa disebut sebagai pasar.

Ada Jasa Atau Produk yang Ditawarkan

Tentu saja ciri pasar yang selanjutnya adalah ada produk atau jasa yang ditawarkan. Produk atau jasa yang ditawarkan tak harus berada dengan penjual di waktu yang sama.

Sebab nantinya kamu akan mengerti banyak jenis pasar yang mana salah satunya membuat pembeli tidak langsung melihat produk atau jasa yang dijual.


Jenis-Jenis Pasar

Ada banyak sekali jenis pasar sejauh ini, kareanya dalam pengkalsifikasiannya jenis-jenis pasar inidibagi menjadi beberapa dasar. Berikut jenis-jenis pasar berdasarkan beberapa hal tersebut.

Jenis Pasar Berdasarkan Jenis Transaksi

Di zaman dahulu tidak ada pengkasifikasian pasar berdasarkan jenis transaksi. Di era teknologi inilah baru muncul pengklasifikasian in karena teknologi bisa membuat transaksi lebih mudah dan praktis. Berikut beberapa pasar berdasarkan transaksi.

  • Pasar Konkret

Pasar konkret adalah pasar yang mana pembeli dan penjualnya bertemu langsung. Contoh paling utama adalah pasar tradisional di suatu daerah, di sana penjual, pembeli, dan produk yang dijual berada di waktu dan tempat yang sama.

  • Pasar Abstrak

Pasar abstrak kebalikkan dari pasar konkret, di pasar ini pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung. Transaksinya pun juga tidak dilakukan secara real time, karena sudah ada kemudahan seperti transfer, internet banking, atau lainnya.

Produk atau jasa yang ditawarkan juga belum tentu sedang bersama penjualnya, karena bisa diterapkan sistem dropship. Contoh pasar yang seperti ini adalah marketplace yang kini sudah ada banyak.

Jenis Pasar Berdasarkan Barang yang Diperjualbelikan

Menurut barang yang diperjualbelikan jenis pasar ada dua, yaitu pasar barang konsumsi dan pasar daya produksi. Berikut penjelasannya masing-masing.

  • Pasar Barang Produksi

Seperti namanya, pasar jenis ini di dalamnya memperjualbelikan barang konsumsi seperti kebutuhan sehari-hari misalnya. Tak melulu harus barang kebutuhan sehari-hari, semua barang yang dijual di pasar jenis ini bisa dikonsumsi.

  • Pasar Daya Produksi

Pasar daya produksi adalah pasar yang menawarkan faktor produksi, misalnya seperti tenaga kerja atau mesin produksi. Salah satu contohnya adalah bursa tenaga kerja.

Di bursa tenaga kerja, calon karyawan akan menawarkan kemampuannya pada perusahaan. Kemudian perusahaan bisa bebas memilih untuk mempekerjakan siapa. Mungkin sebelumnya kamu tidak tahu bahwa hal ini bisa disebut sebagai pasar.

Pasar daya produksi juga bisa berupa pasar yang menjual peralatan atau mesin untuk produksi. Sumber daya alam juga bisa disebut sebagai daya produksi dan bisa dijual di pasar jenis ini.

Jenis Pasar Berdasarkan Ruang Lingkup

Jika berdasarkan ruang lingkup, jenis pasar dibagi menjadi empat. Antara satu jenis pasar dengan lainnya belum tentu semuanya dimiliki oleh suatu negara atau daerah.

  • Pasar Setempat

Pasar setempat merupakan pasar yang berdiri di suatu daerah namun hanya diisi oleh orang-orang di daerah itu saja. Pasar jenis ini biasa bergerak dalam skala desa, kecamatan, atau atau pasar di dekat tempat wisata.

Bisa diambil beberapa contoh nyata pasar setempat, misalnya seperti Pasar Godean yang terletak di Sleman, DIY dan Pasar Prambanan yang terletak di dekat Candi Prambanan.

  • Pasar Daerah
Pos Terkait:  Nasionalisme : Pengertian. Tujuan, dan Contohnya

Jangkauan pasar daerah lebih besar dari pasar setempat, skala pasar ini sudah berupa provinsi, kota, atau kabupaten. Contohnya adalah Pasar Klewer yang berada di Surakarta atau Pasar Beringharjo yang ada di Kota Jogja.

  • Pasar Nasional

Seperti namanya, ruang lingkup jenis pasar ini sudah nasional. Untuk contohnya adalah BEI atau Bursa Efek Indonesia.

  • Pasar Internasional

Terakhir ada pasar internasional yang memiliki ruang lingkup global, seluruh dunia bisa melakukan jual beli di sana. Beberapa contohnya adalah pasar intan di Amsterdam dan pasar karet di New York.

Jenis Pasar Berdasarkan Waktu Pelaksanaan

Juga ada pengklasifikasian pasar berdasarkan waktu pelaksanaan atau waktu beroperasinya. Berikut jenis-jenisnya.

  • Pasar Harian

Seperti namanya, pasar ini akan buka setiap hari. Beroperasinya pasar ini tak akan memandang tanggal merah, hari raya, atau lainnya. Pasar yang seperti ini adalah pasar yang paling sering dikunjungi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

  • Pasar Mingguan

Berbeda dengan pasar harian, pasar ini hanya buka satu hari saja dalam satu minggu. Bisa pada hari Senin, Selasa, atau hari lainnya. Beberapa contohnya antara lain Pasar Wage, Pasar Minggu, Pasar Legi, Pasar Jumat, dan lainnya.

  • Pasar Tahunan

Tentu saja juga ada pasar yang buka hanya satu periode dalam satu tahun. Untuk sekali buka, pasar ini bisa buka selama 2 hari hingga 1 bulan lamanya. Contoh pasar tahunan antara lain pameran mobil, pameran alat percetakan, dan lainnya.

Jenis Pasar Berdasarkan Jenis Barang

Sedangkan menurut jenis barang yang dijual, hanya ada dua jenis saja. Dua jenis tersebut adalah pasar homogen dan pasar heterogen. Pengklasifikasiannya ini juga sama pentingnya. Karena bisa lebih memudahkan pembeli encari apa yang dicari.

  • Pasar Homogen

Pasar homogen merupakan pasar yang hanya menjual satu jenis benda di dalamnya. Misalnya pasar burung yang hanya ada penjual burung, atau pasar ikan, pasar tanaman, dan lain sebagainya.

Ada banyak sekali contoh pasar homogen di Indonesia. Misalnya saja seperti pasar burung, ada pasar burung Depok-Solo, pasar burung di Jogja, pasar burung kupang di Surabaya, dan pasar burung di kota-kota lainnya.

Pasar oleh-oleh yang hanya menjual oleh-oleh juga hampir bisa ditemui di seluruh kota. Juga ada pasar ikan yang selalu ditemui di daerah yang memiliki pantai. Daerah yang tak memiliki pantai pun juga sudah banyak yang mempunyai pasar ikan.

  • Pasar Heterogen

Lain halnya dengan pasar heterogen, di dalamnya akan ditemui penjual dengan barang yang berbeda-beda untuk dijual. Misalnya ada satu pasar yang di dalamnya ada penjual ikan, penjual pakaian, penjual oleh-oleh, dan benda lain.

Pasar heterogen juga banyak dikunjungi tentu saja. Sebab di sana setiap orang bisa memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan sekaligus, mereka tak perlu mengunjungi beberapa tempat yang berbeda untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Terlepas dari pengklasifikasian di atas, ada juga yang mengklasifikasikan pasar secara umum. Beberapa jenisnya antara lain pasar persaingan sempurna, pasar persaingan tidak sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligopoli.

Pasar sempurna merupakan pasar yang ada banyak penjual, setiap penjual memiliki pembeli masing-masing. Sedangkan di pasar persaingan tidak sempurna, hanya ada satu penjual saja yang aktif mendapatkan pembeli, lainnya tidak.

Pasar monopoli hanya ada satu penjual saja yang menguasai semua pelanggan, serta pasra oligopoli ada beberapa penjual yang menguasai semua pelanggan.

Pengertian pasar secara umum dan yang sesuai dengan pendapat ahli sudah kamu ketahui. Pasar memang memiliki jenis-jenis dengan klasifikasi yang berbeda-beda, dan kamu pun sudah mengetahui semua jenisnya.