close

Seni Tari – Pengertian, Jenis, Unsur-unsur dan Fungsinya

Seni Tari – Menari merupakan salah satu jenis kesenian yang cukup dikenal banyak orang. Bahkan sejak kecil banyak anak-anak yang belajar menari. Ekspresi gerakan ini tak hanya berfungsi sebagai kesenian saja tapi untuk melatih kecerdasan.

Gerakan yang dapat mengasah otak kiri dan otak kanan membuat banyak orangtua yang membawa anaknya mengenal seni tari. Ternyata kesenian ini tak hanya sebagai hiburan semata.

Seni tari memiliki banyak fungsi mulai dari hiburan sampai upacara keagamaan. Tak hanya itu saja, jenisnya juga beragam sehingga memang banyak hal yang bisa dieksplor dari kesenian ini. Penasaran seperti apa dunia tarian ini?


Pengertian Seni Tari

Seni tari

Jika dilihat dari pengertian, tari merupakan sebuah kesenian yang mempelajari sebuah gerakan tubuh berirama di saat tertentu. Selain itu, tari juga bisa dilihat sebagai perasaan manusia yang muncul untuk mencari gerakan ritmis.

Menurut ahli tari dari Belanda, Corrie Hartong mengungkapkan bahwa tarian adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan. Tarian juga berarti sebuah ungkapan seseorang melalui gaya ritmis yang bisa membuat keindahan.

Tarian tidak hanya sekedar gerakan saja tetapi ada ungkapan jiwa seperti ungkapan emosi dan perasaan. Menurut para ahli Dr. Soedarsono, tari merupakan sebuah ekspresi manusia dengan bantuan gerakan yang indah.

Pastinya gerakan tarian yang kerap dilihat adalah tarian tradisional dan modern. Apapun jenisnya, tarian sampai sekarang masih populer. Bahkan sampai sekarang masih menjadi program kerja ekstrakurikuler di sekolah.

Lihat juga : Seni Teater – Pengertian, Fungsi, Unsur dan Contohnya


Jenis-Jenis Seni Tari

Tarian yang dikenal banyak orang saat ini juga memiliki berbagai jenis-jenis. Semua itu tergantung dari gerakan serta faktor lainnya misalnya karena faktor keturunan hingga jumlah penarinya.

Lihat juga : Seni Ukir – Pengertian, Jenis-Jenis dan Fungsi Seni Ukir

Tari Tradisional

Indonesia yang kaya akan budaya pastinya memiliki tari dengan jenis tradisional. Tari ini biasanya diturunkan secara turun temurun sehingga menjadi sebuah budaya dari sebuah daerah.

Tari model ini memiliki nilai filosofis tersendiri misalnya nilai pahlawan atau keagamaan. Secara umum tari tradisional juga dibagi ke dua jenis yaitu tari klasik atau tari keraton dan juga tari rakyat.

Sesuai namanya tari klasik merupakan jenis tarian yang munculnya dari kaum bangsawan. Bahkan, rakyat tidak boleh menarikan tarian jenis ini. Biasanya ada aturan tertulis untuk tarian jenis ini.

Pos Terkait:  Seni Rupa Terapan - Pengertian, Fungsi & Contohnya

Sementara tarian rakyat yaitu jenis tarian yang memang berkembang dari masyarakat. Biasanya tarian ini melambangkan sebuah sukacita. Salah satu contoh tarian rakyat ketika masyarakat bersyukur atas datangnya musim panen.

Lihat juga : 22 Tarian Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya

Tari Kreasi Baru

Tari jenis ini merupakan perkembangan dari tari tradisional yang sudah ada. Biasanya tari tradisional memiliki tujuan untuk sebuah ritual adat atau agama tertentu. Namun tarian tersebut dimodifikasi agar bisa dinikmati masyarakat.

Beberapa contoh tarian jenis ini adalah Tari Rapai. Tarian ini adalah perpaduan dari tari tradisional yang ada di Aceh dan Semenajung Malaya. Tarian ini menggabungkan Tari Seudati, Zapin dan Saman.

Tari Kontemporer

Jenis tari berikutnya adalah kontemporer. Ini merupakan salah satu tarian yang modern. Biasanya tarian ini muncul sebagai reaksi mengenai tarian tradisional. Maka dari itu, tidak akan ditemukan tradisi lama pada tarian jenis ini.

Biasanya gerakan dari tarian jenis ini akan unik dan memiliki nuansa yang baru. Begitu pula dengan iringan musiknya. Berbeda dengan tari tradisional dan kreasi baru yang pastinya masih memasukkan unsur tradisi aslinya.

Tari Solo

Jenis tari juga tak hanya dilihat dari pola tariannya tetapi juga dilihat dari jumlah penarinya. Salah satu jenis yang sering dilihat adalah tari solo. Biasanya seni ini dibawakan oleh satu orang penari saja.

Tarian jenis ini biasanya menggambarkan sebuah tokoh misalnya saja Tari Gatot Kaca dari Jawa Tengah. Tarian ini akan menunjukkan ekspresi dan menggambarkan penokohan Gatotkaca yang kuat dan tak terkalahkan.

Tari Berkelompok

Selain tari solo, tentu saja ada jenis tari yang berkelompok. Artinya penari yang ikut menari lebih dari dua orang. Jika dilakukan dua orang disebut tari berpasangan. Bisa dibawakan oleh pasangan atau jenis kelamin yang sama.

Ada pula tarian yang berkelompok atau grup. Biasanya dibawakan lebih dari dua orang dan tidak melihat jenis kelamin. Salah satu tari berkelompok yang terkenal adalah Tari Saman. Pastinya tarian ini sangat menguji kekompakan kelompok.


Unsur-Unsur Seni Tari

Untuk menjadi sebuah tarian yang utuh, pastinya membutuhkan berbagai unsur. Nantinya unsur ini akan saling berkolaborasi menghasilkan kesenian yang indah dan mencapai tujuan dari masing-masing tari tersebut.

Wiraga (raga)

Dalam bahasa Jawa, wiraga berarti raga. Dalam hal ini berarti adalah gerakan. Pastinya sebuah tarian harus menunjukkan gerakan tubuh dinamis, estetis dan juga ritmis. Meski tidak semua gerakan memang ada maksud tertentu.

Pos Terkait:  Batik Yang Motifnya Dibuat Dengan Hanya Menggunakan Tangan

Gerakan ini biasa disebut dengan gerak murni. Sementara ada pula gerak maknawi yang artinya gerakan tersebut mempunyai sebuah makna dalam dan maksud tertentu. Lewat gerakan penonton juga bisa menebak karakternya.

Misalnya ketika ada gerakan memutar pada bagian pergelangan tangan berarti wanita tersebut memiliki karakter yang lembut dan luwes. Sementara gerakan berdecak pada pinggang dan dibawakan oleh pria berarti kekuasaan.

Wirama (irama)

Gerakan dalam tarian pastinya tidak akan terlihat indah tanpa adanya musik pengiring. Dengan musik, gerakan akan jadi lebih bermakna. Selain itu, tarian juga menjadi punya suasana tertentu.

Latar musik juga menuntut seorang penari untuk bisa bergerak sesuai dengan ketukan, tempo dan irama. Dengan harmonisasi yang tercipta, hal ini akan menjadi keindahan di mata penonton. Irama juga punya fungsi lain.

Dengan musik, penari jadi tahu kapan harus memulai atau ganti gerakan. Apalagi jika dalam tarian berkelompok, tentu saja musik akan menjadi aba-aba untuk perubahan gerakan. Irama yang diciptakan bisa berupa rekaman atau langsung.

Bila untuk keperluan seni pertunjukan, biasanya iramanya akan langsung dari alat musik tradisional. Namun, ada pula beberapa tarian yang diiringi dengan hentakan kaki atau sebuah nyanyian.

Wirasa (rasa)

Jika sudah ada gerakan dan musik pengiringnya, sekarang tinggal bagaimana pesan bisa tersampaikan atau tidak. Perasaan dan pesan menjadi penting untuk disampaikan kepada penonton. Maka penari harus bisa menjiwai.

Penjiwaan tersebut bisa dilakukan dengan mimik wajah pada saat menari. Misalnya ketika menarikan karakter seorang gadis yang lembut, maka mimik wajahnya juga harus serupa yakni sosok ramah dan gemar tersenyum lembut.

Unsur rasa ini tidak bisa terpisahkan dari gerakan dan musik. Dengan adanya rasa, penonton akan dengan mudah mengetahui pesan yang ingin disampaikan. Pastinya penonton akan semakin merasakan estetikanya melalui rasa.

Tata Rias dan Kostum

Unsur berikutnya termasuk dalam unsur tambahan. Pastinya kurang asik jika pertunjukan tari tidak memakai kostum dan tata rias yang sesuai. Unsur ini akan membantu penari membawakan karakter dan pesan secara tersirat.

Pola Lantai

Saat menari, pastinya seorang penari tidak hanya diam pada satu tempat saja. Ia harus bergerak ke beberapa titik agar penonton tidak merasa bosan. Apalagi pada tarian berkelompok.

Pos Terkait:  22 Tarian Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya

Maka dari itu, penting bagi sebuah tarian memiliki pola lantai. Keindahan tarian juga bisa tercipta dari pola lantai ini. Selain itu, pola lantai juga mencegah antar penari bertabrakan khususnya pada tarian berkelompok.


Fungsi Seni Tari

Gerakan dalam tarian tidak hanya tercipta untuk menghibur seseorang saja. Jika dilihat lebih dalam, tarian pasti memiliki fungsi tertentu. Uniknya, fungsi ini juga memainkan peran penting dalam kehidupan manusia.

Sarana Hiburan

Sebagai sebuah kesenian pastinya tarian memiliki fungsi untuk menghibur. Tarian masih populer dan banyak dinanti orang-orang. Pastinya kamu akan menemukan tarian di saat penting seperti pesta.

Sarana Bergaul

Tarian juga punya fungsi sosial. Sebagai makhluk hidup pastinya kita tidak bisa hidup sendiri. Nah, tarian ternyata bisa membangun hubungan yang baik antara penonton maupun dari penari itu sendiri.

Sarana Upacara Sakral

Beberapa agama dan kepercayaan menjadikan tarian sebagai sarana yang baik untuk upacara tertentu. Tak hanya itu, tarian juga dibuat sebagai sarana untuk mengajarkan sebuah nilai kebaikan.

Fungsi tarian satu ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Salah satu daerah yang menjadikan tarian sebagai fungsi sakral adalah Bali. Beberapa tarian memang hanya dilakukan di saat tertentu saja sebagai bentuk ucapan syukur misalnya.

Sarana Pertunjukkan

Sebuah tarian tidak hanya dilakukan dengan cara biasa-biasa saja. Tapi juga bisa dikemas menjadi sebuah pertunjukan. Tarian ini dipakai untuk mengembangkan pariwisata. Salah satu contohnya pagelaran Sendratari Ramayana.

Sarana Katarsis

Fungsi berikutnya cukup unik yaitu dapat membersihkan jiwa. Bagi para seniman, tarian bisa menjadi cara untuk terapi bagi diri sendiri. Namun fungsi ini bisa dilakukan pada orang yang punya penghayatan seni tinggi.

Ternyata ada banyak hal mendalam mengenai seni tari. Berbagai jenis, fungsi hingga unsur membuat tarian menjadi kesenian yang cukup berpengaruh pada kehidupan manusia.

Apalagi seiring perkembangan zaman, tarian tidak hanya melulu soal tarian tradisional. Perkembangan zaman membuat tarian juga ikut berkembang. Tidak heran jika masih banyak penggemarnya hingga saat ini.