close

Seni Teater – Pengertian, Fungsi, Unsur dan Contohnya

Seni Teater – Kesenian menjadi hal yang tak bisa dipisahkan dari manusia. Meskipun bukan menjadi kebutuhan utama tetapi banyak orang yang tidak bisa hidup tanpa seni. Untuk menikmati seni bisa dengan banyak cara salah satunya dengan melihat.

Seni yang bisa dilihat secara langsung adalah seni teater. Kesenian ini cukup terkenal baik di Indonesia dan dunia. Berbagai pertunjukan teater yang terkenal menarik perhatian banyak orang.

Seni yang satu ini memang sangat menarik karena memperlihatkan kolaborasi antara cerita, akting serta latar panggung. Jika ingin mendalami kesenian ini, yuk kenali pengertian, unsur hingga contoh.


Pengertian Seni Teater

Secara umum seni teater memiliki definisi jenis kesenian berupa sebuah drama yang dilakukan di panggung. Senin satu ini menampilkan sebuah perilaku manusia yang dipadu dengan tari, gerak serta nyanyian.

Penampilannya juga semakin lengkap dengan akting serta dialog yag tersedia. Kata teater sendiri diambil dari bahasa Yunani ‘theatron’. Bahasa Yunani ini memiliki arti gedung atau tempat pertunjukan.

Menurut para ahli, kata teater sendiri sebenarnya bisa dilihat dari perspektif yang sempit maupun luas. Jika dilihat secara sempit, teater merupakan adegan mengenai perjalanan hidup seseorang.

Perjalanan seseorang dibuat dan dimodifikasi sehingga layak untuk dipertontonkan kepada banyak orang. Proses penampilan tersebut didramakan sesuai dengan teks atau naskah yang dibuat.

Sementara jika dilihat secara luas, teater merupakan keseluruhan adegan yang dimainkan oleh para pemain atau aktor. Adegan tersebut kemudian dipertunjukan di atas panggung misalnya ketoprak dan dagelan.

Lihat juga : Contoh Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Penjelasannya


Unsur Seni Teater

Unsur Internal

Unsur internal teater merupakan hal hal yang menyangkut dalam pementasan itu sendiri. Bisa disebut unsur internal karena ini adalah unsur penting bahkan beberapa orang menyebutnya sebagai hatinya teater.

  • Skenario

Sebuah teater tidak akan berjalan jika tidak ada naskah. Biasanya unsur ini sudah dipersiapkan sebelum pementasan sehingga para pemain mengerti jalan ceritanya.

Skenario atau naskah ini yang akhirnya menciptakan unsur lain seperti kostum, aktor dan latar cerita yang akan diangkat. Skenario memainkan peran penting dalam berjalannya arah cerita sebuah pementasan.

  • Pemain

Skenario yang sudah ada pastinya membutuhkan tokoh-tokoh yang bisa memainkan cerita. Maka pemain atau aktor juga menjadi penunjang utama dalam pementasan teater.

Pos Terkait:  22 Tarian Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya

Tak hanya mengucapkan dialog-dialog saja, keseluruhan seorang pemain juga sangat menentukan jalannya cerita. Gerakan yang dibuat oleh pemain hingga kostum yang dipakai memiliki nilai tersendiri dalam sebuah pementasan.

  • Sutradara

Sebuah pementasan pastinya membutuhkan sosok yang dapat mengarahkan. Seni teater memiliki banyak unsur dan pihak yang terlibat sehingga membutuhkan seseorang yang mengatur.

Maka, sutradara menjadi unsur yang mengarahkannnya mulai dari aktor hingga skenario. Sutradara juga punya tugas unutk melahirkan ide kreatif mengenai pementasan yang akan dilakukan.

  • Properti

Teater akan berjalan lebih baik jika memiliki unsur-unsur pendukung salah satunya properti. Semua benda yang tidak bergerak di atas pementasan bisa dibilang properti. Namun, benda ini juga punya fungsi.

Properti di buat untuk membentuk sebuah setting cerita. Misalnya saja pintu, perabot, lampu dan jendela yang ingin menunjukkan setting di dalam rumah. Atau mungkin ada gambar pohon untuk menunjukkan setting di luar ruangan.

  • Penataan

Unsur-unsur ini merupakan seluruh pekerja yang ikut dalam sebuah pementasan teater. Beberapa jenis penataan yang penting antara lain tata rias, tata lampu, tata busana hingga tata suara.

Seluruh elemen ini memiliki peranan sangat penting untuk berjalannya sebuah pementasan. Sebuah panggung teater sangat membutuhkan sebuah tata cahaya lampu dan suara agar enak dinikmati penonton. Begitu pula riasan dan make up.


Unsur Eksternal

Mirip dengan unsur internal, ada faktor luar yang turut mendukung jalannya sebuah teater. Unsur eksternal akan mengurus seluruh kebutuhan dalam sebuah pementasan. Seluruh unsur ini pastinya penting dan memiliki peran.

  • Desainer

Salah satu unsur yang penting adalah desainer. Unsur satu ini akan membuat rancangan mengenai properti hingga pencahayaan yang akan dipakai. Tak sampai situ, desainer juga akan menentukan busana yang digunakan aktor.

Sebuah perencanaan pastinya sangat penting. Sebuah pementasan harus memiliki kesamaan di seluruh unsurnya. Hal ini penting untuk mendukung jalannya sebuah cerita.

  • Staf Produksi

Properti, pencahayaan, suara hingga kostum membutuhkan tim untuk mengerjakannya. Maka sebuah pementasan teater sangat membutuhkan staf produksi.

Seluruh divisi dalam staf produksi akan bekerja sama satu sama lain agar sebuah pementasan berjalan dengan lancar. Tak hanya pada saat pementasan, tim produksi sudah bekerja sebelum pementasan dimulai.

  • Crew
Pos Terkait:  Seni Kriya - Pengertian, Jenis-jenis dan Fungsi Seni Kriya

Setiap desainer memiliki divisi tersendiri misalnya tata busana, properti hingga penataan lampu. Setiap desainer membutuhkan orang yang membantu agar proses persiapan berjalan lancar. Maka dibutuhkan sekelompok orang yang disebut crew.

  • Stage Manajer

Tugas dari seorang stage manajer adalah membantu tugas dari sutradara. Artinya stage manajer memiliki hak untuk memimpin dan ikut bertanggung jawab di dalam sebuah pertunjukan.

  • Sutradara

Dalam sebuah pementasan dibutuhkan sosok yang bisa mengatur keseluruhan pertunjukan mulai dari mengarahkan pemain juga memastikan para pemain bisa menjalankan perannya masing-masing.

Sutradara juga harus memiliki kemampuan untuk mengkoordinasi semua elemen yang ada di dalam pertunjukan. Misalnya mengecek properti yang dipakai sudah sesuai apa belum. Dengan begitu pertunjukan bisa berjalan baik.


Fungsi Seni Teater

Seni teater ternyata memiliki beberapa fungsi. Mungkin banyak orang mengenal seni teater sebagai pertunjukan hiburan semata. Tapi bila ditelisik lebih lanjut ternyata teater juga berdampak bagi pendidikan hingga spiritual.

Teater ternyata bisa menjadi sarana upacara. Teater bisa memiliki fungsi kepentingan dari sebuah upacara. Dalam fungsi ini biasanya teater tidak membutuhkan penonton karena penontonnya masuk ke dalam bagian upacara.

Berikutnya teater juga berfungsi sebagai media ekspresi. Seniman mungkin menggunakan teater sebagai cara untuk menegkespresikan seni. Teater memiliki unsur yang lengkap dalam ekspresi seni seperti gerakan tubuh dan ucapan.

Fungsi berikutnya sebagai media hiburan. Pastinya seluruh unsur teater akan dibuat sedemikian rupa supaya penonton terhibur. Teater memiliki nilai humor atau nilai romantisme yang bisa memuaskan penonton.

Terakhir, teater juga bisa dijadikan media pendikan. Dengan pertunjukan seni, seseorang akan lebih mudah memahami mana nilai yang baik dan buruk. Dibanding hanya lewat tulisan saja tentu akan menyenangkan dengan teater.


Contoh Seni Teater

Seni teater juga beragam bentuknya. Itu semua membuat penonton jadi tak bosan menonton pertunjukan yang itu-itu saja. Apalagi dikemas dengan cerita menarik membuat pertunjukan teater banyak penggemarnya.

Teatrikalisasi Puisi

Salah satu keunikan dari teatrikalisasi puisi adalah menmbuat puisi sebagai naskah dari teater itu sendiri. Puisi yang biasanya dibacakan kemudian coba diubah menjadi naskah.

Pos Terkait:  Seni Tari - Pengertian, Jenis, Unsur-unsur dan Fungsinya

Dalam sebuah pentas, keindahan dari puisi tersebut akhirnya menjadi nilai tersendiri bagi penontonnya. Unsur kreativitas sangat dibutuhkan di sini. Puisi yang dipakai harus bisa diterjemahkan menjadi sebuah pementasan yang utuh.

Drama Musikal

Ini salah satu contoh teater yang cukup digemari oleh banyak orang. Drama musikal menggabungkan begitu banyak unsur mulai dari musik, peran hingga tari. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri.

Drama musikal akan lebih banyak memainkan ketiga unsur tersebut dibandingkan dialog yang dilakukan oleh pemain. Kualitas dari teater akan dinilai dari keselarasan antara musik pengiring dan juga gerakan tarinya.

Teater Boneka

Dalam teater ini, boneka dipakai sebagai media utama. Beberapa kegiatan yang menggunakan boneka antara lain dakwah. Teater jenis ini pernah dipakai oleh Sunan Kalijogo untuk menyebarkan agama islam.

Kala itu, Sunan Kalijogo memakai pementasan wayang kulit. Selain untuk agama, teater boneka juga dipakai untuk memberikan nilai kepada anak-anak. Pementasan boneka pastinya lebih menarik dan mudah dipahami.

Teater Dramatik

Contoh teater satu ini merupakan pementasan yang mencoba untuk membuat cerita jadi senyata mungkin. Biasanya di dalam pementasan tidak akan ada unsur improvisasi. Cerita yang dipakai merupakan peristiwa yang saling berhubungan.

Teater Gerak

Teater ini mirip dengan seni pantonim klasik. Pertunjukan akan hanya fokus pada ekspresi wajah dan juga gerakan yang akan ditampilkan. Teater ini akan jarang menampilkan sebuah dialog tertentu.

Namun teater ini juga dibilang cukup sulit membuatnya. Sebab, ada pesan yang harus disampaikan dari gerakan dan ekspresi wajah. Pastinya akan sulit karena tak banyak kata yang diucapkan sepanjang pementasan.

Ternyata ada banyak hal yang perlu diketahui seputar seni teater mulai dari pengertian, unsur hingga contoh. Seni satu ini menjadi salah seni yang diminati apalagi banyak aktor terkenal yang mulai dari sebuah pementasan teater.