Seni Rupa – Sebagai manusia tentu kita hidup dengan berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama sampai kebutuhan tambahan. Pastinya kita hidup membutuhkan makanan, pakaian hingga tempat tinggal.
Namun tak sampai situ saja, sebagai manusia juga membutuhkan kebutuhan lainnya. Salah satu hal tambahan yang dibutuhkan adalah seni. Dunia ini tentunya akan menjadi lebih berwarna dengan adanya seni terutama seni rupa.
Bahkan jenis seni ini sudah eksis sejak zaman dahulu. Nah, sebenarnya apa pengertian dari seni rupa? Seperti apa unsur dan manfaatnya? Tentu banyak hal yang bisa dibahas soal unsur yang tak bisa dipisahkan dari manusia ini.
Lihat uga : Salah Satu Jenis Karya Seni Rupa Terapan Adalah Seni Kriya Yang Disebut Juga
Pengertian Seni Rupa
Secara umum pengertian seni rupa merupakan cabang seni yang hasilnya bisa disentuh oleh indera peraba. Dengan kata lain karya yang dihasilkan nyata sehingga bisa disentuh oleh tangan dan dilihat oleh mata.
Cabang seni ini juga sering disebut sebagai karya yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Jika dilihat dari kata penyusunnya, bidang seni ini terdiri atas dua kata yakni seni dan rupa.
Kata seni artinya sebuah cara untuk menampilkan sebuah keindahan dalam bentuk gerakan dan karya. Sementara kata rupa berarti wujud. Dengan kata lain ini adalah sesuatu yang bisa dilihat, dirasa, diraba serta dinikmati.
Bisa disimpulkan bahwa jenis seni ini merupakan sebuah cara untuk menampilkan sebuah keindahan. Semua karya seni atau keindahan yang bisa dirasakan oleh indera akan masuk ke dalam kategori ini.
Lihat juga : Contoh Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Penjelasannya
Unsur-Unsur Seni Rupa
Untuk membuat sebuah karya yang bisa disentuh atau dirasakan oleh indera, pastinya membutuhkan unsur yang tepat. Dengan memenuhi unsur berikut artinya keindahan bisa dinikmati oleh banyak orang.
Titik
Ini adalah salah satu unsur yang paling mendasar. Pastinya kamu tahu mengenai bentuk titik. Ternyata, ini menjadi unsur yang penting karena dari titik bisa melahirkan sebuah wujud yang muncul dari ide mendasar.
Titik kemudian bisa melahirkan bentuk, garis dan bidang tertentu. Bahkan, ada sebuah teknik lukisan yang memakai kombinasi dari berbagai ukuran dan warna titik dan diberi nama pointilisme.
Garis
Garis sendiri bisa dibedakan ke berbagai jenis seperti horizontal, diagonal, berombak, lengkung, pendek, lurus, panjang dan lainnya. Setiap garis dapat menimbulkan kesan tersendiri.
Misalnya saja garis lurus yang memberikan kesan keras dan tegak sementara garis lengkung lebih menimbulkan kesan lembut dan lentur. Garis sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis menurut wujudnya.
Pertama adalah garis nyata. Jenis ini adalah yang umum bisa dilihat karena dihasilkan dari goresan. Kemudian yang kedua adalah garis semu. Jenis ini bisa muncul karena ada kesan balans pada sebuah ruang atau bidang.
Bidang
Setelah garis, unsur berikutnya adalah pengembangannya. Bidang merupakan suatu bentuk yang melingkupi dari berbagai sisi dan memiliki batasan dengan garis. Sebuah bidang akan memiliki sisi panjang, lebar serta ukuran.
Bentuk
Bentuk juga bisa dikelompokkan ke macam-macam kategori. Pertama adalah geometris. Bentuk ini adalah yang terdapat pada ilmu ukur seperti balok, kubus dan kubik. Selain itu ada pula yang bentuknya silindris seperti bola.
Kategori kedua adalah bentuk non-geometris. Bentuk yang masuk ke dalam jenis ini adalah yang meniru bentuk alam. Contoh paling mudah adalah manusia, hewan dan juga tumbuhan.
Ruang
Ruang juga bisa dikategorikan menjadi dua hal yaitu ruang nyata dan ilusi. Pada jenis ruang nyata contohnya ruangan pada patung atau ruangan pada kamar. Sementara ilusi misalnya ruangan yang muncul dari lukisan.
Warna
Unsur satu ini merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya pada mata. Umumnya warna juga dikategorikan menjadi tiga. Pertama adalah warna pokok. Warna ini tidak berasal dari warna apapun yaitu merah, kuning dan biru.
Kategori kedua adalah warna sekunder. Warna ini adalah campuran dari warna pokok. Misalnya warna jingga yang merupakan campuran warna merah dan kuning. Terakhir adalah kategori warna tersier.
Kategori ini merupakan gabungan dari warna sekunder dan primer. Misalnya saja warna kuning dan hijau yang menjadi kuning kehijau-hijauan. Kategori ini membuat sebuah seni menjadi lebih hidup dengan variasi warna.
Tekstur
Unsur berikutnya berhubungan dengan kondisi sebuah permukaan bidang atau benda pada sebuah karya seni. Pastinya setiap benda memiliki sifat permukaan berbeda-beda. Maka, tekstur dibagi menjadi dua jenis yakni nyata dan semu.
Tekstur nyata memiliki nilai raba yang sama antara apa yang kamu lihat dengan apa yang diraba. Sementara untuk tekstur yang semu justru menimbulkan kesan berbeda antara apa yang kamu lihat dengan yang diraba.
Gelap terang
Objek ternyata memiliki intensitas cahaya yang beda di setiap bagian. Maka, cahaya menjadi unsur penting dalam seni. Contoh saja pada sebuah lukisan akan ada perbedaan cahaya yang menimbulkan kesan lebih mendalam.
Lihat juga : Contoh Seni Rupa 3 Dimensi Beserta Penjelasannya
Aliran Seni Rupa
Seni rupa memiliki berbagai bentuk seperti 2 dimensi dan 3 dimensi. Dari jenis itulah muncul berbagai aliran yang bisa menentukan bentuk dan arah karya seni tersebut. Nah, berikut adalah jenis aliran yang sering ditemui.
Naturalisme
Aliran pertama adalah naturalisme. Sesuai namanya, aliran ini memiliki tujuan untuk melukiskan sebuah objek yang sama dengan kondisi alam. Hasil yang paling umum adalah pemandangan pantai dan gunung.
Ciri utama dalam aliran ini adalah temanya pasti mengenai alam. Biasanya untuk teknik warnanya akan memakai gradasi gelap dan terang, adanya susunan perspektif hingga tekstur.
Realisme
Aliran jenis ini akan menggambarkan sebuah objek dengan keadaan yang nyata adanya. Jadi aliran realisme tidak fokus pada sebuah objek saja. Aliran ini akan benar-benar menggambarkan sebuah kegiatan pada kehidupan sehari-hari.
Romantisme
Suasana dan kejadian yang memiliki nilai fantastis, dramatis dan absurd akan digambarkan dalam aliran ini. Pastinya aliran romantisme akan menampilkan sebuah kejadian yang romantis dan juga dramatis.
Karakteristiknya akan dinamis dan penuh gerak. Hal tersebut dilakukan agar penikmatnya bisa merasakan sebuah cerita yang dinamis dan juga emosional. Biasanya warna yang dipakai akan kontras dan meriah.
Impressionisme
Jenis aliran ini akan memperlihatkan kesan pada objek yang coba digambarkan dengan sepintas saja. Jadi aliran ini mencoba menangkap kesannya saja. Biasanya karyanya tidak akan memperlihatkan detail dan cenderung blur.
Ekspresionisme
Sesuai namanya, aliran ini akan membebaskan sebuah karya seni untuk memakai bentuk dan warna agar melahirkan emosi. Tujuannya untuk tempat mencurahkan emosi pembuatnya.
Biasanya emosi marah dan depresi akan lebih ditonjolkan dalam aliran ini. Untuk itu, pemilihan warna sendiri jadi penting karena warna menjadi cara paling mudah untuk menyampaikan emosi tertentu.
Kubisme
Aliran ini akan menggunakan bentuk geometris untuk menimbulkan sebuah nilai-nilai seni. Pastinya karya seni akan memuat bentuk geometris seperti segitiga, lingkaran dan kubus. Perpaduan warna juga ditonjolkan oleh aliran ini.
Fauvisme
Kebebasan berekspresi menjadi hal yang utama dari aliran ini. Akhirnya hasilnya akan berbeda antara hasil karya seni dengan aslinya. Umumnya penggunaan warnanya akan cenderung liar dan kontras.
Bahkan pemakaian warna juga menjadi acak dan tidak sesuai satu sama lain. Pemakaian garis juga cenderung lebih sedikit. Tak jarang saat melihat karya Fauvisme, kita tidak bisa membedakan garis yang dibuat.
Fungsi Seni Rupa
Seni juga memiliki fungsi tersendiri bagi kehidupan manusia. Munculnya seni juga membawa pengaruh besar pada kehidupan manusia. Maka, fungsinya pun dibagi dua kategori yaitu fungsi individu serta sosial
Fungsi Individu
Fungsi individu berarti seni itu untuk memuaskan sang pembuatnya. Seorang seniman biasanya membuat seni seperti karya tiga dimensi hanya sebagai bentuk ekspresi dan dapat memuaskan batin saja.
Biasanya hasil karya seni tersebut akan lebih ekspresif dan personal. Semua itu tergantung dari ekspresi seniman tersebut. Bisa jadi mengeluarkan ekspresi marah, bahagia dan sedih. Jadi, semua kembali ke pribadi seniman tersebut.
Fungsi Sosial
Berbeda dengan fungsi individu, fungsi sosial memiliki tujuan untuk memberikan kepuasan untuk banyak orang. Misalnya saja lukisan yang menjadi karya dua dimensi seseorang ditampilkan dalam sebuah pameran karya.
Ketika sebuah karya seni dibawa ke masyarakat luas maka akan ada interaksi di antara audiens dan karya tersebut. Artinya akan ada apresiasi serta membawa pesan tersendiri dari sang pembuatnya.
Jenis-Jenis Seni Rupa
Hasil karya juga memiliki perbedaan jenis. Dari jenis itulah yang kemudian membedakan seni yang dihasilkan. Seseorang yang menghasilkan sebuah karya seni bisa menggolongkan karya seninya ke berbagai jenis berikut ini.
Seni Rupa Murni
Jenis seni murni seni yang memang diciptakan tanpa melihat dari segi fungsi tetapi dari segi keindahan. Seni rupa murni sendiri lebih bebas dan memang memiliki nilai estetika yang tinggi.
Fungsi dari karya murni memang untuk pajangan dan tidak memiliki fungsi lainnya. Contoh karyanya antara lain lukisan, kaligrafi dan patung. Biasanya karya ini dipajang di museum atau memang berfungsi sebagai pajangan.
Seni Desain
Jenis seni yang satu ini bisa membuat karya dengan menggunakan unsur objektif. Untuk membuat seni desain, seniman biasanya membutuhkan sebuah objek yang dapat membantu mengekspresikan gagasan visual.
Beberapa objek yang biasanya dijadikan seni desain antara lain teknologi, kebutuhan masyarakat, sumber daya alam hingga gaya hidup. Estetik atau gaya visual yang abstrak juga bisa membantu terciptanya sebuah seni desain.
Seni Kriya
Indonesia termasuk negara dengan seni kriya terbaik. Istilah kriya sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta “krya” yang artinya mengerjakan. Dengan kata lain, seni kriya merupakan seni dari hasil pekerjaan manusia.
Pastinya hasil pekerjaan itu mengandung keindahan karena akan berwujud sebagai karya seni. Dengan kata lain, seni kriya adalah kerajinan tangan yang dibuat langsung oleh tangan manusia.
Dengan kata lain ini adalah satu contoh karya 3 dimensi. Karya ini bisa diraba dan langsung dirasakan oleh indera kita. Maka, karya ini salah satu yang memiliki nilai guna untuk manusia.
Seni Rupa Terapan
Ada perbedaan mencolok antara seni murni dan terapan. Jika murni hanya estetika semata, seni terapan adalah seni yang justru memang dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan tetap punya nilai estetika.
Memang nilai estetika tidak begitu diperhatikan dalam hal ini karena yang dipentingkan adalah nilai gunanya. Beberapa contohnya antara lain pakaian, peralatan keagamaan hingga peralatan dapur.
Saat membuat karya, seniman harus memperhatikan banyak faktor. Tak hanya nyaman saja tetapi juga harus membawa nilai guna. Di sisi lain harus tetap memperhatikan estetika.
Itu dia tadi berbagai macam-macam hal mengenai seni rupa khususnya unsur. Selain bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi, seni rupa juga kaya dari segi fungsi, prinsip hingga jenis-jenis.
Tidak sampai situ saja, seni rupa tidak sebatas pameran saja melainkan memiliki aliran masing-masing. Mulai dari aliran kontemporer hingga aliran yang abstrak. Ternyata seni rupa memiliki kekayaan yang tersembunyi ya.